Kepala Desa Ciparay, Saidi menyebut seluruh masyarakat turun tangan langsung menyiapkan upacara adat ini. "Terdapat tiga titik konsentrasi kegiatan, di makam buyut bokor, hulu dayeuh, dan alun-alun desa", ujar Saidi dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/10/2017).
Gelaran Guar bumi Ciparay semakin meriah dengan berbagai acara antara lain Doa dan Tahlil Akbar, Napak Tilas Sejarah Cikal Bakal Desa, Elaran, dan Ritual Syukuran Adat Guar Bumi berupa gelaran tradisi sedekah bumi dan tawur, karnaval dondang dan tumbak, serta karnaval bebegig sawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota DPR KH. Maman Imanulhaq turut mendukung acara kegiatan ini. Dia menyebutkan Guar Bumi adalah agenda rutin tahunan desa sebagai wujud rasa syukur sekaligus permohonan kepada Tuhan Yang Masa Esa agar menurunkan hujan, memberikan kesuburan tanah, serta panen berlimpah.
"Dengan merawat adat dan tradisi sesungguhnya kita tengah melakukan upaya untuk menjaga dan melestarikan kehidupan. Alam semesta telah memberikan dan menopang kehidupan manusia, sebaliknya, manusia wajib menjaga dan melestarikan alam," papar Kiai Maman.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengatakan acara ini merupakan kerja sama Kemenpar dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
"Agenda ini rutin digelar setahun sekali, menjelang awal menanam padi sebelum datang musim hujan. Dengan beragam macam atraksi wisata menarik , upacara ini bisa menjadi daya tarik wisataman nusantara dan mancanegara untuk berkunjung ke Majalengka," ujar Esthy.
Menurut dia, ritual adat seperti ini sangat menarik bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan semua atraksi bisa dieksplorasi. "Tinggal bagaimana mengemas dan mempromosikan wisata ini. Sayang sekali Majalengka punya banyak aset wisata potensial kalau tidak bisa dijual," kata Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Kemenpar Wawan Gunawan Wawan.
Kang Wawan Ajen, sapaan Wawan terjun langsung sebagai pendamping dalam pengemasan serangkaian atraksi budaya Guar Bumi. Antusiasme masyarakat sangat besar untuk berpartisipasi dan menyaksikan acara ini.
"Dari mulai konsep dan seluruh rangkaian acara Guar Bumi tersebut menjadi semakin menarik, selain diharapkan mampu mangakomodir berbagai potensi-potensi desa, juga bisa menjadi daya tarik tersendiri menjadi destinasi wisata desa," papar Wawan Ajen.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, budaya memang menjadi atraksi pariwisata paling kuat dan sustainable. Ia konsisten menyebutkan bahwa kebudayaan itu makin dilestarikan akan semakin menyejahterakan.
"Kesenian dan budaya terus kami support untuk terus hadir dan melengkapi atraksi untuk wisatawan. Maka itu, setiap kali ada event seperti ini, kami berharap masyarakat sekitar mendapatkan dampak perekonomian dan pasti ada profit di sana bagi masyarakat," ujar Arief. (adv/adv)
Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia