Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) Angkat Pesona Tradisi Rakyat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) Angkat Pesona Tradisi Rakyat

Advertorial - detikTravel
Senin, 13 Nov 2017 17:27 WIB
Jakarta - Parade busana kolosal, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) berlangsung meriah. Perhelatan yang digelar pada 10 November ini, juga disaksikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Melalui BEC, ratusan orang membuktikan bahwa budaya dan potensi lokal bisa diangkat menjadi sebuah seni kreatif modern.

"Yang membuat berbeda adalah, BEC ini semua dikelola dan dibuat oleh masyarakat Banyuwangi. Dari sanggar, pemusik, penari hingga panitia pelaksana semua dari masyarakat Banyuwangi. Itu perbedaan Karnaval BEC dengan yang lain, kami sangat bangga dengan acara ini,"ujar Bupati Banyuwangi Azwar Anas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Anas mengatakan masyarakat Banyuwangi juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang terus ikut mendukung berbagai festival di Banyuwangi.

"Terima kasih kepada Bapak Menteri Pariwisata Arief Yahya atas kepeduliannya, perhatiaannya. Sebelum jadi menteri bahkan saat menjadi direktur Telkom, Bapak Menteri sangat peduli dan terus mendukung Banyuwangi," kata Anas.

BEC menghadirkan 160 busana adikarya desainer lokal yang pada tahun ini mengangkat tema 'Majestic Ijen' yang terinspirasi dari keindahan Gunung Ijen Banyuwangi.

Pesona Ijen yang berupa blue fire atau api biru, belerang dan landscape yang mengelilinginya dituangkan dalam kanvas busana nan megah oleh para desainer lokal kebanggaan daerah.

Busana megah nan unik itu ditampilkan secara tematik. Ada yang menggambarkan fenomena blue fire dengan busana unik berhiaskan api berwarna biru menyala-nyala yang memukau mata.

Ada pula busana yang mengejewantahkan belerang dalam kostum dominasi warna kuning, hingga landscape Ijen yang dirupakan busana berbentuk flora dan fauna yang ada di Gunung Ijen.

"Penyelenggaraan Banyuwangi Ethno Carnival yang menggangkat kebudayaan lokal membuktikan jika BEC menjadi sebuah etalase seni yang patut diapresiasi," kata Puan.

Sejak penyelenggaraannya yang pertama, BEC konsisten untuk mengangkat kearifan lokal baik tradisi maupun budaya sebagai temanya. Tema ini sekaligus jadi pembeda event ini dengan event serupa di berbagai daerah lainnya.

Dimulai dengan BEC 1 yang mengangkat tema 'Gandrung, Damarwulan dan Kundaran', lalu BEC 2 dengan 're- Barong Using', BEC 3 'Kebo-keboan', dan BEC 4 'The Mystic Dance of Seblang'.

Selanjutnya pada BEC 5 mengangkat tema 'Kemanten Using', BEC 6 'The Legend of Sritanjung Sidopekso' hingga yang BEC 7 masih setia dengan tema berkarakteristik lokal yakni 'Majestic Ijen'.

"Apa yang telah disuguhkan oleh Banyuwangi ini adalah peneguhan budaya yang terbukti telah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di kabupaten ini. Ini juga membuktikan jika Kabupaten The Sunrise of Java ini akan menjadi destinasi andalan Indonesia di masa yang akan datang, dan pariwisata membuktikan bisa mensejahterakan rakyat Indonesia," ujar Puan.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Aastuti mengatakan, BEC merupakan satu dari 72 event Banyuwangi Festival yang digelar oleh Banyuwangi sepanjang tahun ini.

Selain sebagai atraksi wisata, BEC juga menjadi sarana mendorong gotong royong dan partisipasi masyarakat bersama-sama pemerintah dalam membangun Banyuwangi.

"Event ini berdampak kepada membangun kebanggaan warga akan daerahnya. Dengan begitu masyarakat akan tergerak untuk ikut memberikan yang terbaik bagi Banyuwangi. Kami sangat salut karena begitu membeludak dan ribuan orang hadir ke acara ini, bahkan kami juga mendapatkan kabar dari panitia bahwa pesertanya terus bertambah dari tahun ke tahun hingga dibatasi panitia," kata Esthy.

BEC telah menjadi batu loncatan bagi para desainer lokal Banyuwangi melangkahkan kiprahnya di jagad nasional. Salah satunya adalah Annisa Feby Chaurina. Berawal dari aktivitasnya membuat kostum BEC, Feby kini telah menjadi desainer berbagai kostum etnik yang memenangkan berbagai penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Feby yang merancang kostum Barong Sunar Udara yang membawa duta Indonesia menjadi pemenang Best National Costume pada perhelatan Miss Supermodel Internasional 2016 di New Delhi, India.

Feby juga merancang gaun The Exotica of Gandrung Banyuwangi yang menjadi pemenang TOP 3 Traditional Costume pada ajang pemilihan Putri Indonesia 2016 yang dikenakan oleh Putri Indonesia Jawa Timur.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga ikut bangga dengan acara ini. Arief mengatakan digelarnya BEC semakin membuktikan bahwa Banyuwangi sebagai kota festival yang sukses.

Lebih membanggakan lagi, imbuh Menpar, Banyuwangi telah menyumbang acara lokal terbanyak untuk masuk ke calender event nasional.

"Ada tiga event yakni BEC, Gandrung Sewu, Tour de Ijen. Prestasi untuk Banyuwangi karena salah satu kota yang paling banyak menyumbang calender event nasional. BEC sangat bagus, temanya juga bagus. 72 event dalam satu tahun, itu berarti tiap minggu ada festival di Banyuwangi. Pendapatan per kapita di Banyuwangi juga meningkat yang tadinya 14 Juta menjadi 41 juta. Ini bukti bahwa budaya semakin dilestarikan maka semakin mensejahterakan,"kata Arief. (adv/adv)

Hide Ads