Selama ini, wisatawan mancanegara (wisman) dari Negeri Kangguru menempati peringkat 4 dalam daftar penyumbang turis asing terbanyak ke Indonesia. Kemenpar terus menggarap pasar 'seksi' ini sebelum tutup tahun 2017.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana menjelaskan, Desember sudah memasuki peak season. Kemenpar terus bergerak untuk memanfaatkan momentum mengaet wisman di akhir tahun. Pihaknya juga mengundang travel agent, tour operator, media, untuk memperkenalkan Wonderful Indonesia di Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pitana menyebut, promosi besar-besaran di Australia juga bertujuan untuk menangkal isu-isu negatif soal status Gunung Agung. Menurutnya, masih banyak beredar kabar status gunung tersebut masih belum memungkinkan untuk berwisata.
"Target kami menghimbau dan memberi informasi kepada wisman asal Australia Bali sudah aman, erupsi sudah menurun, jarak Gunung Agung ke Denpasar itu 65 Km. Promosi Bali is back. Target 15 juta, kalau tidak ada gangguan lain tentu saya optimistis, ini harus terus digenjot," ungkap Pitana.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu menuturkan, pihaknya menghelat pemaparan tentang destinasi wisata Indonesia, pertunjukkan tari tradisional Indonesia, dan juga pembagian souvenir khas Indonesia.
Dia berharap promosi di Australia ini dapat mendongkrak citra pariwisata Indonesia di mata masyarakat Australia terutama di kota Melbourne. Kemenpar memang akan terus menggenjot promosi dan penjualan langsung dengan target negara-negara tetangga Indonesia seperti Australia. Selain dapat menyambangi tanah air dengan waktu singkat, Australia juga sudah sangat mencintai budaya Indonesia.
"Kota Melbourne dipilih karena, di sana menjadi pusat bisnis dan perbelanjaan terbaik di Negeri Kanguru, lokasi ini sangat strategis untuk menjual wisata di Indonesia. Sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Australia ke Indonesia. Kami goda mereka terus untuk datang ke Indonesia," kata Vinsensius.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyebut kementeriannya terus mendorong promosi Wonderful Indonesia di Australia. Kemenpar menargetkan bisa menarik 1.816.000 kunjungan wisman dari Negeri Kangguru.
Target tahun ini naik 29% dari target 2016 yang dipatok di angka 1,4 juta. Langkah yang ditempuh bertumpu pada tiga aktivitas: branding, advertising, dan selling. Hanya saja tahun ini aktivitas selling lebih ditekankan karena brand Wonderful Indonesia dipandang sudah kuat di Australia.
"Daya tarik Indonesia di samping keindahan alam dan kekayaan budaya, tentu saja fasilitas bebas visa kunjungan yang berlaku sampai 30 hari. Wisman Australia yang hendak berwisata ke Indonesia pun tak perlu repot mengurus visa," pungkas Arief. (adv/adv)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan