Harapan dan Memori Akan Perjalanan Bersama Romancecar
Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Harapan dan Memori Akan Perjalanan Bersama Romancecar

Advertorial - detikTravel
Jumat, 06 Apr 2018 00:00 WIB
Odakyu Limited Express Romancecar / dok. Odakyu
Jakarta - Apakah kamu pernah menggunakan kereta atau kereta cepat shinkansen ketika bepergian di Jepang?

Kalau saya, jalan-jalan di Jepang tidak bisa lepas dari kereta ataupun kereta cepat shinkansen. Alasannya tentu ingin pergi ke tempat wisata sesuai jadwal yang dibuat atau ingin cepat sampai ke tujuan.

Namun, untuk Odakyu Limited Express Romancecar, ada alasan khusus kenapa saya harus naik kereta ini.

Jika kamu adalah orang yang senang menikmati pemandangan indah, masakan yang lezat, waktu santai, dan juga ingin membuat memori yang menyenangkan di Jepang, maka kamu pun punya alasan untuk mencoba Odakyu Romancecar.

Pada perjalanan kali ini, tujuan saya adalah Hakone yang merupakan salah satu tempat terindah di area Kanto. Kanto merupakan salah satu wilayah geografis Jepang yang terdiri dari 7 prefektur, yaitu Gunma, Tochigi, Ibaraki, Saitama, Tokyo, Chiba, dan Kanagawa. Gunung Fuji yang dilihat dari Hakone menjadi pemandangan yang banyak disukai dan diincar oleh para wisatawan. Untuk menuju ke Hakone, kalian bisa naik Odakyu Romancecar dari Shinjuku, Tokyo, selama 85 menit. Untuk naik Romancecar ini perlu beli tiket Romancecar dulu.

Karakteristik dari kereta ini adalah jendelanya yang besar. Kenapa jendelanya bisa lebih besar dari kereta biasa ya? Jawabannya akan kita ketahui setelah menaiki Romancecar.

Ini adalah kali pertama saya jalan-jalan ke Hakone dan sebelum berangkat ke Jepang, saya mencari informasi mengenai Romancecar ini dan menemukan informasi yang menarik. Jadi, dengan Hakone Freepass 2 Days seharga 5,140 Yen ini (dengan menambah 500 Yen kamu juga bisa mendapat Hakone Free Pass 3 Days), saya bisa naik semua kendaraan umum yang ada di Hakone, seperti Hakone Pirate Cruise, bus, cable car, ropeway (gondola). Untuk kamu yang ingin ke Hakone jangan lupa menggunakan free pass ini ya!


Romancecar

Nah, persiapan untuk ke Hakone sudah selesai dan di depan saya sudah datang Romancecar. Interior dalam kereta ini cukup sederhana namun mutakhir, dan juga masing-masing bangku memiliki space yang cukup luas.

 Kursi paling depan di Romancecar / DOK. Odakyu Kursi paling depan di Romancecar / DOK. Odakyu

Alasan jendela kereta ini besar adalah untuk menikmati pemandangan selama perjalanan menuju Hakone. Coba kamu bayangkan. Selama perjalanan pemandangan silih berganti dan semakin mendekati Hakone, pemandangan alam terbentang di depanmu. Sungguh mendebarkan bukan?


Hakone Yuryo

Ketika tiba di Stasiun Hakone Yumoto, sebelum menuju Hakone Yuryo, saya menggunakan jasa Hakone Baggage Delivery Service untuk mengantar koper dan barang bawaan ke hotel tempat menginap. Jasa ini membuat perjalanan menjadi mudah. Setelah menitipkan barang, terdapat free shuttle bus yang akan mengantar ke Hakone Yuryo.

Kemudian salah satu aktivitas yang perlu dicoba adalah Onsen. Hakone tidak hanya terkenal akan alamnya namun juga onsen atau permandian air panasnya. Tapi orang Indonesia yang datang ke Jepang sedikit yang pernah masuk ke onsen. Alasannya karena pemandian air panas di Jepang secara tradisional wajib tidak berbusana ketika masuk ke area pemandian meskipun banyak orang di sana. Tapi jangan takut, karena di Hakone Yuryo kamu bisa mandi dengan keluarga ataupun teman di private onsen. Di private onsen ini, tidak masalah jika kamu ingin memakai baju renang, sehingga bagi kita orang Indonesia, bisa mandi dengan tenang.

Onsen atau permandian air panas / dok. OdakyuOnsen atau permandian air panas / dok. Odakyu



Private Onsen / dok. OdakyuPrivate Onsen / dok. Odakyu



Lake Ashi

Dari Hakone Yuryo, saya menaiki Hakone free shuttle bus untuk menuju ke Stasiun Hakone Yumoto. Dari Stasiun Hakone Yumoto menggunakan Hakone Free Pass untuk naik bus ke Lake Ashi. Di Hakone, ada banyak tempat yang bagus, namun di antara tempat-tempat itu, menurut saya Danau Ashi-lah yang paling bagus. Pegunungan hijau pada Torii Merah (gerbang tradisional Jepang), langit biru pada Gunung Fuji yang putih, pemandangan ini terpantul semua di permukaan air Danau Ashi. Hal yang sangat menyenangkan karena cuaca cerah hari itu sehingga saya bisa memotret panorama yang indah ini.

Tapi, siapa pun yang datang ke sini pasti penasaran dengan yang satu ini. Saya pun ikut penasaran.

Pemandangan Lake Ashi / dok. OdakyuPemandangan Lake Ashi / dok. Odakyu



Bakery & Table

Jalan 5 menit dari Danau Ashi, saya sampai di kafe keren, Bakery & Table. Saya memilih roti yang saya sukai dari belasan jenis roti yang fresh, kemudian membayar dan menikmatinya di kursi yang sudah saya incar. Di lantai 2 kafe, kamu bisa makan sembari menikati pemandangan danau Ashi yang terpampang di depan mata.

Memang benar ya, menikmati roti yang baru dipanggang dan udara segar membuat aroma gandum lebih terasa daripada biasanya.


Hakone Famous Torii Gate

Warna merah yang menjadi ciri khas dari gerbang Torii besar ini berdiri dengan gagah di depan Danau Ashi, seolah berdoa memohon kedamaian dan keamanan untuk seluruh wisatawan Pirates Cruise dan alam Hakone.

Agak sulit mengambarkan suasana ini dalam 1 kata bahasa Indonesia, namun dalam bahasa Jepang mereka menyebutnya 'sōgonkarei', yang bermakna sungguh mulia dan sangat cantik. Benar-benar tempat yang seperti itu.

Hakone Shrine / dok. OdakyuHakone Shrine / dok. Odakyu



Salon de the ROSAGE

Apple Pie dari Salon de the ROSAGE / dok. OdakyuApple Pie dari Salon de the ROSAGE / dok. Odakyu

Karena angin dari danau Ashi yang berhembus kencang, saya memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah restoran. Restoran yang bernama Salon de the ROSAGE, apple pie menjadi menu khas dan terkenal pada tempat ini. Menikmati teh hangat serta nikmatnya apple pie sambil melihat pemandangan danau Ashi, mengingatkan saya terhadap kedamaian dunia. Menu apple pie di restoran ini tidak hanya enak, namun juga memiliki tampilan yang sangat menarik. Staf penyaji di restoran menghias apple pie dengan gambar bunga-bunga yang indah, serta setiap mengambar untuk pengunjung desainnya bisa berubah-ubah. Sangat indah ya.

Staf penyaji yang sedang menggambar Apple Pie / dok. OdakyuStaf penyaji yang sedang menggambar Apple Pie / dok. Odakyu



Odakyu Hotel de Yama

Hari pertama dari jalan-jalan di Hakone berakhir dan saya pun check in hotel. Ketika memasuki hotel ini, terasa sekali suasana Eropanya, suasana hotel yang vintage. Ketika tahu bahwa di hotel ini ada onsen atau pemandian air panas dari staf lobby hotel, saya memutuskan masuk onsen setelah makan malam. Makan malam di restoran hotel dengan menu olahan ikan. Benar-benar masakan yang memiliki tampilan yang cantik. Menu yang disajikan tidak terlihat seperti makanan Jepang. Karena tidak menggunakan daging ataupun alkohol, teman-teman muslim pun bisa menikmati menu restoran ini. Di dekat bangunan hotel, ada taman bunga yang sangat cantik. Sayangnya bunga-bunganya tidak ada karena masih musim dingin.


Pirates Cruise

8 Pirates Cruise / dok. Odakyu8 Pirates Cruise / dok. Odakyu

Pirates Cruise! Jadi ingin naik ya.

Pirates Cruise ini merupakan perahu wisata yang mengelilingi Danau Ashi. Sebelum mengunjungi Hakone, saya sempat mencari informasi mengenai atraksi wisata di sana, saya penasaran sekali dengan Pirates Cruise ini. Selama perjalanan 40 menit di atas kapal, membosankan tidak ya? Tentu saja tidak! Menaiki kapal ini, saya diperlihatkan berbagai pemandangan dan tidak terasa perjalanan dengan Pirates Cruise berakhir. Kita dapat merasakan alam dengan panca indera kita. Berbeda dengan ketika di Jakarta, saya merasa 'hidup' di sini.


Owakudani

Tujuan saya berikutnya adalah Owakudani yang berada di 1.044 mdpl. Apakah saya jalan kaki sampai ke sana? Nggak dong. Karena di Hakone terdapat ropeway, hanya dalam waktu 20 menit kamu bisa sampai ke Owakudani dengan mudah dari stasiun Togendai. Untuk ropeway ini, mari gunakan pula Hakone Free Pass.

Jika sudah sampai di Owakudani, yang wajib dibeli adalah Kurotamago alias telur hitam yang terkenal ini. Telur mentah direbus selama 60 menit di dalam kolam air panas Owakudani yang bersuhu kira-kira 80 derajat celcius sehingga kulitnya berubah menjadi hitam. Meskipun hanya sekadar telur, kita bisa merasakan alam Hakone. Menarik bukan? Konon katanya, jika kita memakan satu butir kurotamago ini, masa hidup kita bisa bertambah 7 tahun lho. Apakah saya makan telur ini? Tentu saja! Masa hidup saya sekarang 35 tahun lebih lama dari kalian semua.

Kemudian, asap dan gunung kering yang menjadi simbol dari Owakudani. Seolah kemarahan alam sedang meninggi.

Pemandangan lereng di Owakudani / dok. OdakyuPemandangan lereng di Owakudani / dok. Odakyu


Ropeway

Setelah menikmati Owakudani, saya kembali naik ropeway untuk menuju Stasiun Souzan. Dari Stasiun Owakudani hanya memakan waktu 10 menit, terlalu singkat untuk saya. Lihatlah pemandangan dari dalam ropeway ini! Sepuluh menit perjalanan tidak cukup kan? Saya pun keasyikan menikmati pemandangan luar.


Gora

Saya sudah melihat begitu banyak pemandangan indah. Juga merasakan kemegahan alam Hakone. Namun, hanya melihat-lihat saja pasti kurang kan? Tenang. Di tujuan selanjutnya, Gora Park Craft House, kamu bisa membuat kerajinan tangan sendiri. Untuk kamu yang senang mencoba hal baru, bisa mencoba membuat kerajinan di sini.

Pemandangan di tengah Gora Park/ dok. OdakyuPemandangan di tengah Gora Park/ dok. Odakyu


Hakone Open Air Museum

Museum seni yang ada di bayangan saya adalah menikmati seni di dalam ruangan. Tapi, Hakone Open Air Museum yang saya kunjungi kali ini adalah museum di mana kamu menikmati seni di alam terbuka. Museum ini adalah museum alam terbuka pertama di Jepang yang merupakan museum seni yang dinamis, berharmoni dengan alam Hakone. Saya jadi bisa mengetahui perbedaan jelas antara museum ini dengan museum seni pada umumnya. Ekspresi dari patung-patung yang berubah mengikuti arah sinar mentari yang terkadang membuat kita merasakan kesedihan. Tentu kamu akan merasakan sesuatu yang lebih dari museum biasa.

Ketika sampai di sini, saya baru mengetahui bahwa jika memiliki Hakone Free Pass, saya bisa mendapatkan diskon tiket masuk museum yang sebelumnya 1600 Yen menjadi 1400 Yen. Wah, beruntung sekali!

Miss Black Power oleh Niki de Saint Phalle / dok. OdakyuMiss Black Power oleh Niki de Saint Phalle / dok. Odakyu
Salah satu karya seni yang anak bisa bermain di dalamnya / dok. OdakyuSalah satu karya seni yang anak bisa bermain di dalamnya / dok. Odakyu
Netto no Mori (Forest Net) / dok. OdakyuNetto no Mori (Forest Net) / dok. Odakyu

Untuk kamu yang sedang mencari tempat wisata baru di Jepang, cobalah datang ke Hakone!

Jalan-jalan Hakone berlanjut hingga kamu kembali ke Tokyo. Di akhir perjalanan, cobalah untuk membayangkan sekali lagi. Kamu dengan riang menaiki Romancecar, kereta terus berjalan dan pemandangan Hakone yang semakin mengecil, mendekati hiruk pikuknya kota besar. Cukup sedih ya. Kemudian kembali mengingat perjalanan selama di Hakone. Seolah seperti mimpi, kamu tersenyum mengingat bahwa beberapa menit yang lalu kamu masih berada di sana. Seperti itulah saya saat ini. Begitu pun wisatawan yang lain.


Informasi

1. Odakyu Shinjuku Department Store

Silakan kunjngi Odakyu Department Store untuk kamu yang ingin berbelanja sebelum atau sesudah mengunjungi Hakone. Department store ini terhubung langsung ke pintu barat Stasiun Shinjuku dan menjual berbagai barang bermerek, kosmetik, pakaian, dan lain-lain.


2. Inbound-League

Di dekat stasiun Shinjuku, terdapat fasilitas bernama Inbound-League yang menyediakan berbagai jasa untuk orang asing. Ada sharehouse dan penyewaan ruang meeting, dilengkapi pula dengan musala, shower room (berbayar), rental sepeda, loker (berbayar), serta free Wi-Fi.

Untuk informasi lebih lengkap seputar Odakyu Limited Express Romancecar, klik http://www.odakyu.jp/english (adv/adv)