Pesona Patung Komodo, dan Guyuran Hujan, Sambut Petualang di Pulau Bintan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rivki|188|KEP. RIAU|12

Pesona Patung Komodo, dan Guyuran Hujan, Sambut Petualang di Pulau Bintan

- detikTravel
Rabu, 27 Jul 2011 13:30 WIB
Kep. Riau - Β 


Salam petualang! Hari ini (27/09/10) adalah pendaratan kami (Egir dan Darto) untuk pertama kali-nya di Pulau Bintan, guyuran deras hujan menyambut kami di pelabuhan yang terletak di daerah Lagoi. Sembari menunggu hujan di pelabuhan, datang seorang kurir yang akan mengantarkan kami ke sebuah resort mewah kawasan Lagoi, yang bernama Bintang Lagoon. Tak lama kemudian, kami pun sudah berada di mobil sang kurir tersebut.

Sembari menunggu perjalanan sekitar 20 menit, menuju resort Bintang Lagoon, kami pun bercerita tentang perjalanan panjang kami padanya. Suasana jalan yang sepi, yang dibaluti dengan pemandangan pepohonan, membuat perjalanan kami semakin nikmat. "Dulu daerah ini adalah sebuah perkampungan, namun pada masa Soeharto, tanah ini dibeli oleh pengusaha ternama keturunan Tionghoa," cetus sang kurir tanpa kami tanya. Rasa keingintahuan kami pun meningkat setelah sang kurir bercerita hal tersebut.

Tak lama kami pun menemui sebuah patung yang berbentuk Komodo, patung tersebut sangat menarik bagi kami. Dan kami pun penasaran ingin tahu lebih banyak informasi dari patung tersebut. "Patung ini dibuat di Singapura, dan dibawa secara utuh menggunakan kapal yang besar. Sedangkan, batu-batu yang yang diinjak oleh Komodo tersebut adalah batu alami yg sudah ada sejak dulu," cerita sang kurir sambil menunjuk patung tersebut seraya bangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selagi kami menatap keindahan patung tersebut, sang kurir memalingkan pandangan kami ke sebuah bendungan buatan. "bendungan ini dipakai untuk pembangkit tenaga listrik dan sebagai sumber air bersih di resort Lagoi ini," ucap sang kurir yang sembari menghisap rokok-nya. "Dan semua fasilitas yang ada di Lagoi ini seperti listrik, perairan, hingga jalan-jalan yang dilapisi beton ini, dikerjakan oleh pihak swasta," tambah sang supir yang sudah menetap sekitar 4 tahun di kawasan Lagoi ini.

Akhirnya papan nama Resort pun terlihat dari kejauhan. Luar biasa, adalah kata pertama yang terucap di benak saya. Sebuah resort mewah di tengah kepungan hutan liar berdiri megah, seakan menjanjikan saya tentang kenikmatan berlibur di tepi Lagoi ini. Tak lama berpikir panjang kami pun langsung menuju resepsionis dan langsung membenahi urusan reservasi kamar kami."Wah ini mah kamar untuk tamu negara," ucap Darto seraya bercanda, karena takjub melihat fasilitas hotel yang mewah.

Tak heran, bila bandrol harga yang ditwarkan oleh hotel ini berkisar dari 320 (SGD) sampai 800 (SGD). Deburan ombak, seakan menantang kami untuk mendatangi-nya. Dengan sigap kami pun menjawab tantangan kami. "Aku Cinta Indonesia," teriak Darto yang terkagum melihat hamparan pasir putih bagaikan "susu bubuk" vanila. Namun cuaca sedang murung, sekedap hujan turun dan seolah mengusir kami, yang sedang bersedia untuk snorkling.

Alhasil kami menikmati pemandangan resort ini dari balkon hotel, sambil mendengar gemericik air hujan yang turun dan menikmati tenangnya resort Bintan Lagoon. "Semoga besok cuaca bersahabat dengan kita," ujar Darto sambil berharap.

(gst/gst)

Hide Ads