Pantai Pasir Panjang jika bukan hari libur akan terasa sepi, namun sepertinya lebih asik menikmati pantai berpasir putih ini dengan deburan ombak yang menyapa diteduhi rindangnya pohon-pohon khas pantai yang tumbuh tak jauh dari bibir pantai dengan suasanya sepi. Sambil bersantai menikmati pemandangan Pantai Pasir panjang di gazebo dapat sekalian menikmati kelapa muda yang hasil memetik langsung dari pohonnya, karena memang di sepanjang pantai ini banyak sekali pohon kelapa.
Dari Pantai Pasir Panjang, kita dapat melanjutkan perjalanan menuju Desa Kelumu dan Kampung Suku Mantang. Menurut penuturan warga setempat, Suku Mantang adalah suku asli yang ada di Pulau Lingga. Karena orang-orang Suku Mantang bermatapencarian sebagai nelayan, dahulunya mereka tinggal diatas perahu-perahu kayu yang oleh masyarakat disebut Pompong, namun sekarang Pemerintah setempat sudah menyediakan rumah-rumah tinggal yang dibangun diatas pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika menggunakan mobil, perjalanan ke Kampung Suku Mantang harus terhenti di pintu masuk Desa Kelumu dan bisa dilanjutkan dengan kendaraan lain seperti motor atau becak kaisar, atau bisa juga ditempuh dengan berjalan kaki. Jalanan pun sepertinya dibuat diatas lumpur rawa yang ditimbun dengan tanah. sepanjang perjalanan kita akan melewati 2 buah jembatan lengkung yang lebarnya tak lebih dari 1,5 meter, jalan berkelok dan naik turun bukit yang tidak terlalu tinggi dan beberapa jalan yang masih berlumpur, sehingga harus dibutuhkan pemandu yang tau seluk beluk jalan menuju Perkampungan Suku mantang ini.
Sesampainya di pintu masuk Perkampungan Suku Mantang, kita akan melihat tugu peresmian pembangunan Kampung ini yang bertuliskan "Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil" yang diresmikan oleh Menteri Sosial, Bapak Salim Segaf Aljufri. Masuk sedikit kedalam dari tugu kita akan melihat rumah-rumah panggung semi permanen yang dibangun berjajar diatas pantai. Untuk menuju perkampungan bisa digunakan sampan karena tidak ada jembatan yang menghubungkan daratan pantai dengan perkampungan. Dahulunya masyarakat Suku Mantang hidup dari hasil laut. Walaupun sekarang masih, tetapi ada juga beberapa orang Suku Mantang yang hidup dengan bekerja di kebun atau mengambil hasil hutan untuk kehidupan sehari-hari mereka. Dengan adanya program pemberdayaan masyarakat terpencil, beberapa anak Suku Mantang kini sudah mulai mengenal pendidikan formal.
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau