Terletak di Jalan Jembatan Merah, Kabupaten Bone Bolango, sekitar 20 km dari Kota Gorontalo. Museum ini tampak sederhana. Sebuah bangunan tua yang terlihat telah mengalami peremajaan. Di dalamnya terdapat rumah yang dahulu adalah tempat tinggal Nani Wartabone. Bangunan yang lebih baru mengelilingi rumah lama berfungsi sebagai ruang pamer museum ini.
Dari pintu utama, di bagian kiri terdapat serangkaian foto yang bertutur tentang seputar andil Nani Wartabone dalam perjuangan kemerdekaan. Ke arah berlawanan pengunjung bisa menemukan foto-foto serta lukisan yang lebih pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nani Wartabone adalah putra Gorontalo sekaligus tokoh perjuangan dari provinsi ini. Lahir pada 30 Januari 1907, wafat pada umur 78 tahun tanggal 3 Januari 1986. Pada masa perjuangan kemerdekaan beliau aktif melakukan 'perlawanan' terhadap pendudukan Belanda dan Jepang.
Pada 23 Januari 1942, Nani Wartabone bersama masyarakat setempat beliau memproklamasikan kemerdekaan Gorontalo. Sebuah upacara pengibaran bendera Merah Putih diiringi lagu "Indonesia Raya" dilangsungkan di halaman Kantor Pos Gorontalo dipimpin oleh Nani Wartabone di hari itu.
3 tahun sebelum proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945! Fakta yang mencengangkan dan terlupakan. Setidaknya bagi kami. Ingin rasanya mengetahui lebih dalam hubungan antara proklamasi kemerdekaan Gorontalo dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sayangnya, bapak Fauzi Wartabone sedang tidak berada di tempat untuk bercerita lebih banyak dan lebih mendetail tentang sejarah masyarakat Gorontalo. Putra Nani Wartabone ini meninggalkan museum sesaat sebelum kami tiba di lokasi.
Meninggalkan objek wisata ini, kami berjanji pada diri sendiri untuk kembali mengenal sejarah bangsa lebih mendalam dengan lebih banyak melakukan wisata sejarah. Karena wisata sejarah selalu menarik untuk dilakukan, tak berbeda dengan wisata-wisata lainnya.
Semoga buku tamu museum Nani Wartabone ini terisi penuh daripada yang sekarang.
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!