Selain menangkap ikan di laut, masyarakat Makbon juga hidup berkebun. Di sepanjang jalan yang kami lalui sebelum kami memasuki Desa Makbon, kami melihat kebun-kebun yang tertata rapi. Tampak sekali bahwa masyarakat Makbon telah dapat bercocok tanam dengan baik. Hasil perkebunan mereka adalah sayuran, umbi dan beberapa jenis buah-buahan seperti pisang, rambutan, langsat, durian dan matoa.
Desa yang berada persis di sisi dalam sebuah teluk itu terletak memanjang sejajar dengan garis pantai. Beberapa longboat yang terbuat dari kayu dengan motor tempel tampak terparkir rapi di pesisir pantai. Sebuah lapangan yang menurut pendapat saya adalah lapangan parkir kendaraan dan sebuah gazebo berdiri di salalh satu sudut pantai. Tampak sekali bahwa Makbon telah menjadi salah satu tempat kunjungan wisata bagi masyarakat Sorong dan sekitarnya. Jalan-jalan aspal di dalam lingkungan perumahanTertata rapi dengan susunan bangunan rumah penduduk yang teratur. Sebuah desa yang tertib tentunya. Diantara sekian banyak longboat yang ada, kami memilih perahu milik Pak Wenna yang memang sejak kedatangan kami telah menemani kami berbincang-bincang. Pak Wenna mengantarkan kami ke Pulau Um. Pulau yang berjarak setengah jam berperahu motor 25 PK yang menjadi tempat bermain anak-anak dari Desa Makbon. Pantas saja, sejak kedatangan kami tadi, kami tak banyakmelihat anak-anak bermain seperti di desa-desa pantai lainnya. Ternyata dengan menggunakan perahu dayung mereka menyeberang ke Pulau Um dan menghabiskan waktu bermain di sana. Kamipun dengan senang hati turut bermain bersama mereka, hingga sore hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Terbanyak
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya