kita berangkat dari bandung pada malam hari jumat , tiba di sana sabtu pagi jam 9, dan langsung menuju candi prambanan, disana kita berfoto foto di candi tersebut dan memasuki museum nya. dan tidak lupa untuk sedikit berbelanja, dan ternyata harga sangat sangat murah .
selanjutnya jam 11 pagi kita langsung meluncur ke keraton. di keraton kita di pandu oleh tour guide untuk menjelaskan tentang sejarah sejarah keraton. dari keraton kita menuju ke museum batik dan menyempatkan melihat cara membuat batik , dan saya juga sempat mencoba nya, walaupun gugup :)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
akhirnya kita makan nasi + telur + gudeg + teh panas tanpa rasa . hha dengan harga Rp. 10.000 ;
perjalanan pun kita lanjutkan, dari sana kita meluncur ke penginapan di seputaran jalan malioboro, yang harga nya relatif murah, sangant cocok untuk kita mahasiswa .dan kita pun beristirahat melepas lelah .
jam menunjukan pukul 18.00 dan kita pun siap-siap untuk pertuaalangn selanjutnya. dan kami pun jalan-jalan disekitar malioboro, di karenakan malam minggu oleh kerena itu jalan malioboro di penuhi oleh banyak sekali orang . kita memutuskan untuk berbelanja dan jalan-jalan saja di seputaran malioboro, dan tidak lupa juga kita menaiki andong , yang di hargai Rp. 30.000 untuk jalan-jalan :)
pada pukul 22.00 kita memutuskan untuk menuju alun-alun selatan dengan menaiki becak , harga becak nya Rp. 5.000;
setiba di alun-alun langsung saja kita mencoba permainan yang sangat melegenda, yaitu jalan lurus diantara ke dua pohon yang sangat terkenal :) dan benar saja , dia antara kami tidak satupun yang berhasil melaluinya . hahahahh .. di alun-alun kami makan nasi + ayam + ronde yang harga nya Rp.13.000;
pukul menunjukan 00.30 dan kami pun pulang ke penginapan, tapi kali ini kami memutuskan untuk berjalan kaki di karenakan kami semua masih ingin melihat-lihat kota yogja .
keesokan hari nya kami jam 06.00 kami berangkat ke dieng , dan tiba pada pukul 11.00 .
di dieng kami makan siang terlebih dahulu , kami makan bakso dengan harga Rp. 7000; setelah itu kami langsung menuju candi , Terdapat beberapa komplek candi di daerah ini, komplek Candi Dieng dibangun pada masa agama Hindu, dengan peninggalan Arca Dewa Siwa,Wisnu, Agastya, Ganesha dan lain-lainya bercirikan Agama Hindu. Candi-candi yang berada di dataran tinggi Dieng diberi nama yang berkaitan dengan cerita atau tokoh-tokoh wayang Purwa dalam lokan Mahabarata, misalnya candi Arjuna, candi Gatotkaca, candi Dwarawati, candi Bima, candi Semar, candi Sembadra, candi Srikandi dan candi Puntadewa. di candi ini banyak kejadian lucu yang kami alami, yaitu 1. Temen kami grantino menghilang, dan ternyata dia sedang makan gorengn di pintu masuk, hha . 2. saya sendiri sakit perut dan kentut dan tenyata di pas lagi kentut di belakang saya ada bule , wah , kebanyang donk gmana malu nya saya .. hha .
3. ada pedangan bunga abadi di pinggiran candi, bungan itu di hargai Rp. 6000; dengan polos itaa melakukan tawar menawar , tau ga si berapa harga yang dia tawar dari 6.000 di tawar 1.500 dan dia berhasil menawarnya. hahahaha..
dari candi kami mengunjungi kawah sidikang, kawah ini merupakan tempat favorit bagi wisatawan di kabupaten Banjarnegara, karena merupakan kawah vulkanik dengan lubang kepundan yang dapat disaksikan dari bibir kawah. Uap air dan lava berwarna kelabu selalu bergolak dan munculnya berpindah-pindah bahkan melompat seperti seekor kidang. Di lokasi ini bau belerangnya sangat menyengat dan suhunya agak lumayan hangat, dikejauhan kita bisa lihat sumur geothermal tua yang masih beroperasi, energi panas bumi ini memang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Selain Kawah Sikidang ini juga masih banyak kawah-kawah lainnya yang terletak di persawahan penduduk, dan kawah-kawah tersebut masih aktif. di kawah ini , awalnya kami ingin melihat kawah lebih dekat, ternyata bau nya sangat menyengat dan temen kita FULKI lah sendiri yang berhasil menuju dengan sangat dekat kawah tersebut. kami kira Grantino ikut dengan fulki, dan ternyata dia sedang makan pop mie, dan malah tersenyum sambil bilang "laper euy , hha ."
Selanjutnya ke telaga warna Menurut masyarakat setempat, ada suatu kisah yang menyebabkan warna telaga itu berwarna-warni. Konon, dahulu ada cincin milik bangsawan setempat yang bertuah namun terjatuh ke dasar telaga. Sementara dari kajian ilmiah, telaga ini merupakan kawah gunung berapi yang mengandung belerang. Akibatnya, bila air telaga terkena sinar matahari akan dibiaskan menjadi warna-warni yang indah. nah, ditelaga warna salah satu teman saya Grantino ingin berfoto di dahan yang menjulur ke dalam telaga, dengan PD nya dia naik ke dahan/ranting tesebut, entah apa yang tejadi dia malah terperosok. tawa kami pun tak dapat di hindari , tapi dia tetap saja dengan gaya nya yang super duper cool, cuma bilang "biasalah artis ga bisa ketempat gini , hha". ada ada saja dia :)
kami di sana lebih banyak berfoto-foto .
dan setelah itu kami langsung melanjutkan perjalanan pulang :)
sebenarnya masih pengen di ceritain semuanya :) tapi udah pegel euy .. heheheheee
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya