Candi yang berada pada ketinggian 1.186 mdpl ini dibangun pada abad ke-15 saat runtuhnya Kerajaan Majapahit dan terletak di kaki Gunung lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Cukup mudah perjalanan untuk menuju tempat ini, karena setelah Anda tiba di Solo banyak transportasi yang bisa digunakan, seperti bus umum, mobil carter ataupun ojek. Jalan masuk menuju candi yang berjarak sekitar 2 kilometer dari pintu masuk, menawarkan panorama hamparan hijau kebun teh yang menemani perjalanan misteri Anda ke candi Sukuh.
Di Candi Sukuh Anda dapat menjumpai bentuk-bentuk relief yang menggambarkan seksualitas, seperti kelamin pria dan kelamin wanita. Hal ini tidak akan kita jumpai di candi mana pun yang ada di Indonesia. Banyak kontroversi tentang relief yang menggambarkan seksualitas, ada yang berpendapat candi adalah bangunan suci dan tidak sepantasnya mempunyai relief yang menggambarkan bentuk seksualitas. Namun, ada juga yang berpendapat relief yang menggambarkan bentuk seksualitas tersebut adalah lambang kesuburan dan tidak bisa dipisahkan dari manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di teras kedua banyak terdapat patung dan arca dalam kondisi yang rusak. Kemudian di teras ketiga terdapat candi induk dengan ornamen-ornamen berupa relief dan patung-patung di kiri dan kanannya. Beberapa patung dan arca menggambarkan Lingga sebagai perwujudan kemaluan pria dan Yoni sebagai perwujudan kemaluan wanita. Pada bagian kiri candi induk terdapat serangkaian relief-relief yang merupakan mitologi utama Candi Sukuh dan beberapa patung hewan seperti celeng (babi hutan) dan gajah berpelana. Serta juga ada patung garuda dan beberapa relief yang menggambarkan mitologi umat Hindu.
Pengunjung dapat memasuki candi induk dan sampai di bagian atas yang berupa bujur sangkar ini dengan menaiki undakan-undakan tinggi. Konon, didesain seperti ini karena pada zaman dahulu dipergunakan sebagai alat tes keperawanan bagi para gadis. Jika selaput dara si gadis robek lalu berdarah, maka dia dianggap masih perawan. Tapi apabila sudah tidak perawan maka ketika menaiki undakan candi induk ini maka kain yang dikenakannya akan robek lalu lepas. Bentuk candi ini pun disebut-sebut merupakan representasi dari rahim wanita.
Struktur candi ternyata juga menyalahi aturan ajaran Hindu. Berbeda dengan candi-candi di Indonesia pada umumnya, Candi Sukuh telah menyalahi pola dari buku arsitektur Hindu Wastu Widya, yang menjelaskan bentuk candi harus bujur sangkar dengan pusat persis di tengah-tengahnya. Bagian tengah itu dipercaya sebagai tempat yang paling suci. Penyimpangan itu terjadi karena saat Candi Sukuh dibangun, era kejayaan Hindu sudah memudar, dan mengalami pasang surut. Sehingga kebudayaan asli Indonesia terlihat dengan kebudayaan prasejarah zaman Megalitikum. Candi Sukuh juga disebut sebagai salah satu candi dengan perpaduan antara ajaran Hindu dan kebudayaan asli indonesia.
Siapkan diri Anda untuk berkunjung ke Candi Sukuh, dan ihatlah secara langsung candi yang erotis dan unik ini.
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC