Wisata Spiritual Ala Eat, Pray, Love

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Spiritual Ala Eat, Pray, Love

- detikTravel
Selasa, 10 Jan 2012 12:57 WIB
Indonesia, Bali, ubud - Di tengah-tengah kawasan Ubud yang anggun, tinggallah seorang guru spiritual di sebuah rumah khas Bali. Inilah Ketut Liyer, sang pencerah dalam buku Eat, Pray, Love, yang kini menjadi kakek paling terkenal di dunia. Pastikan Anda singgah, jika berlibur ke Bali.

Tidak sulit untuk menemukan tempat tinggal kakek Ketut Liyer. Cukup menyusuri Jalan Raya Pengosekan, Ubud sampai bertemu pertigaan yang ada plang Bebek Bengil. Ambil arah kiri dan tidak jauh dari situ, plang nama Ketut Liyer bisa Anda temukan di sebelah kiri jalan. Masuk ke dalam jalan kecil tersebut dan Anda akan menemukan rumah berpendopo dengan plang hijau yang sama seperti di jalan masuk.

Saat detikTravel melangkahkan kaki ke dalam komplek rumah, aura teduh langsung mengelilingi. Tanaman hijau di setiap sudut dan anjing-anjing bersahabat yang bersantai di antara pohon menjadi pemandangan awal. Seekor anjing hitam kecil dengan mata jenaka kerap memandangi para pengunjung. Tidak menakutkan sama sekali, malah menggemaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deretan lukisan bisa Anda temui di sebelah kiri pintu masuk. Berbagai macam lukisan dan berbagai macam bentuk, kebanyakan bertema dewa-dewa Bali, bunga-bunga dan masyarakat pedesaan. Ada juga gadis Bali dan penari-penari Bali yang dilukis dengan detil sempurna yang indah.

Melangkah lebih dalam ke area komplek rumah, Anda akan disambut tulisan, "Welcome to my house, Ketut Liyer" di lantai bebatuan kecil. Tidak jauh dari situ, Anda bisa mengambil nomor antrian yang berwarna hijau dan oranye. Nomor paling besar adalah 25. jika Anda tidak melihat ada nomor yang tergantung di salah satu tiang rumah, maka Anda harus kembali esok hari dan datang lebih pagi.

Untuk bisa bertemu dan diramal oleh Ketut Liyer, sebaiknya Anda datang pagi-pagi sekali. Banyak sekali turis dari seluruh dunia, terutama fans dari novel dan film Eat, Pray, Love yang ingin bertemu sang kakek. Meski baru buka pukul 9.00 Wita, namun sudah banyak orang yang rela mengantre dari pukul 8.00 Wita. Terlambat sedikit, hilang kesempatan.

Setelah datang pagi dan berhasil dapat nomor, Anda masih diharuskan menunggu giliran. beberapa teras bisa Anda jadikan tempat menunggu. Tenang, Anda tidak akan bosan. Udara Ubud yang sejuk, pemandangan lukisan dan komplek rumah yang asri, serta para turis untuk diajak berbincang akan membuat waktu menunggu Anda tidak terasa.

Banyak sekali turis luar dan kebanyakan wanita yang datang ke sana. Wanita dari Australia, Amerika dan China mengisi rumah Ketut Liyer. Mereka datang dengan wajah penasaran dan tidak sabar mendengar ramalan baik dari sang guru spiritual.

"Saya suka dengan buku Eat, pray, Love maka dari itu saya rela terbang dari China ke Bali untuk bertemu dengan beliau," ucap Vanessa kepada detikTravel dengan senyum cerah.

Sedikit-sedikit antrean semakin berkurang. Saat tiba giliran saya, senyum ramah Ketut akan menyapa sesaat setelah Anda naik ke teras. Seperti bertemu cucu, pria berumur 98 tahun ini menatap dengan hangat. Tutur bicaranya yang lembut diselingi tawa jenaka akan mengantar ke sesi awal ramalan.

Wajah Anda akan ditilik oleh beliau. Dimulai dari telinga, pipi, alis, mata, hidung dan bibir akan memaparkan pribadi Anda. Bentuk kerutan di antara alis juga akan menjadi media ramalan beliau. Berlanjut ke tangan, garis-garis di telapak tangan kiri Anda akan dipaparkan satu per satu. Setelah tangan, ramalan akan berlanjut ke lengan, nadi dan urat juga akan dibaca beliau.

Selesai dengan tangan, Anda akan diminta balik badan dan tengkuk Anda akan dibaca. Menurutnya, tulang tengkuk manusia memiliki ciri khasnya masing-masing dan hal itu bisa menjadi bahan ramalannya. Sesi ramalan ini akan diselingi dengan canda ringan yang membuat Anda tertawa renyah, disambut dengan tawa beliau yang jenaka.

Bagian ramalan yang terakhir adalah kaki, dari mata kaki ke lutut. Selain diramal, bagian ini lebih ke arah wejangan. Tangan beliau akan menelusur di kaki Anda sambil mengingatkan agar berhati-hati selama di jalan. Jangan terlalu mengebut dan bersabar selama mengemudi, agar terhindar dari kecelakaan yang sudah sering terjadi. Hal ini ringan namun ada benarnya juga.

Selesai meramal, Kakek Ketut biasanya menarik nafas panjang sambil tersenyum lebar. Sesi ramalan akan ditutup dengan bincang santai serta masih dengan tawa jenakanya. Rp 250.000 untuk sekali pertemuan dengan beliau, memang cukup menguras kocek. Namun terbayar dengan momen spiritual yang bisa Anda rasakan kental di sana.
(gst/gst)

Hide Ads