Memburu Paus di Desa Lamalera, NTT

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Memburu Paus di Desa Lamalera, NTT

- detikTravel
Senin, 13 Feb 2012 10:38 WIB
Indonesia, Nusa Tenggara Timur, Lamalera - Jangan kaget ketika Anda mendengar perburuan paus. Desa Lamalera, NTT, adalah tempat perburuan paus yang memakai cara tradisional dan legal. Penasaran? Silakan buktikan sendiri.

Desa Lamalera terletak di selatan Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur. Tempat ini sudah menjadi favorit bagi wisatawan, karena mereka bisa melihat paus hasil buruan dari dekat. Ternyata, perburuan paus di Desa Lamalera sudah menjadi kebudayaan dan tradisi turun-menurun sejak abad ke-16. Paus yang diburu menyangkut kehidupan puluhan suku di tempat tersebut selama satu tahun ke depan.

Selain itu, perburuan paus di Desa Lamalera adalah perburuan yang legal. Hal ini dikarenakan daging paus yang ditangkap menyangkut kehidupan masyarakat dan hasil buruan tidak diperdagangkan. Dalam berburu paus, masyarakat Lamalera juga mempunyai beberapa ritual dan pantangan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini sudah menjadi adat tradisi dari Desa Lamalera. Badan konservasi internasional World Wild Fund (WWF) juga tidak melarang perburuan paus di Lamalera, namun WWF memberikan konservasi dan pemberdayaan tentang pengelolaan habitat kehidupan laut pada masyarakat Lamalera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paus yang diburu adalah jenis Sperm whales dan Pilot whales. Paus biru atau blue whales tidak diburu oleh masyarakat Lamalera. Paus biru dipercaya telah menolong leluhur mereka, dan ternyata paus biru adalah jenis langka dan dilindungi. Kegiatan berburu paus dilakukan dengan cara tradisional. Jangan membayangkan peralatan modern untuk menangkap paus yang memiliki panjang puluhan meter, namun masyarakat Lamalera berburu paus dengan menggunakan tombak. Cukup sulit untuk dibayangkan.

Perburuan paus dilakukan saat bulan Mei-Oktober, saat laut tenang. Masyarakat Lamalera melakukan ritual adat sebelum memulai perburuan paus. Pada akhir bulan April, Suku Wujon yang tinggal di gunung akan turun ke pantai dan berdoa memanggil paus. Lalu, semua masyarakat Lamalera akan berdoa untuk keselamatan nelayan yang akan pergi ke laut dan berdoa untuk orang yang meninggal di laut. Mereka berdoa menurut keyakinan agama Kristen.

Pada tanggal 1 Mei, perahu Paraso Sapang, yang menandakan suku tertua di Lamalera, adalah satu-satunya perahu yang boleh keluar dan memulai pencarian Paus. Jika Paraso Sapang pada hari itu mendapatkan paus, maka 19 perahu lainnya boleh keluar dan memburu paus. Jumlah perahu tersebut menandakan jumlah suku di Lamalera.

Ada 3 jabatan penting dalam satu perahu dalam berburu paus. Jabatan tersebut adalah Lamuri (juru kemudi perahu), Matros (kru perahu), dan Lamafa, orang yang berdiri di ujung kapal dan penombak paus. Hanya orang-orang yang memiliki bakat khusus atau keturunan yang bisa menjadi Lamafa dan Lamuri. Nyawa adalah taruhannya saat berburu paus.

Saat melihat paus, merekan akan berteriak "Baleo, Baleo!" yang berarti paus dalam bahasa Lamalera. Perahu akan mendekat 1-2 meter ke arah paus dan Lamafa akan meloncat ke atas paus dan menombak jantung paus di bagian bawah sirip. Dibutuhkan perjuangan yang kuat dan beberapa kali tusukan tombak sampai paus benar-benar mati.

Paus adalah sumber kehidupan bagi masyarakat Lamalera. Jika ingin melihat langsung dari dekat, datanglah ke Desa Lamalera di NTT. Dijamin, Anda akan terpukau oleh kehebatan masyarakat Lamalera dalam berburu paus.
(gst/gst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads