Ups! Ini Dia 7 Destinasi yang Ditinggal Kabur Wisatawan

Italia, Lazio, Roma - Akibat nila setitik, rusak susu sebelanga. Di beberapa destinasi top, promosi wisata rupanya rusak akibat ulah segelintir pihak saja. Sayang sekali.

Lupakanlah promosi dan iklan jutaan dollar, serta pembangunan infrastruktur gila-gilaan untuk menarik wisatawan datang ke suatu negara. Tindakan dari segelintir pihak saja, rupanya bisa menghancurkan itu semua. Wisatawan kecewa dan pergi berlalu.

News.com, Kamis (26/4/2012) melansir sejumlah destinasi wisata terkenal di dunia, yang reputasinya anjlok lantaran ulah warga lokal atau pemerintah setempat. Aksi ini macam-macam, mulai dari pemerasan sampai sikap yang kasar.

1. Roma, Italia: Gladiator tukang peras

Para turis yang berkunjung ke Colosseum di Roma, Italia pasti melihat mereka. Sekelompok pemuda lokal berbadan kekar dan berkostum Gladiator. Mereka awalnya menawari berfoto bareng, tapi selanjutnya menjadi mimpi buruk Anda. Para Gladiator gadungan ini setelahnya akan memeras sampai 50 Euro (Rp 600 ribu) untuk foto-foto bareng tadi. Tak mau membayar, Anda akan dikepung oleh kawan-kawan si Gladiator ini.

Turis mengeluh dan polisi pun bertindak. Tapi Gladiator ini tidak mau menghentikan aksinya. Beberapa waktu belakangan ini, beberapa kali Gladiator ini terlibat baku hantam dengan polisi yang mencoba membubarkan aksi mereka yang meresahkan wisatawan.

2. New York, AS: Warga yang kasar

New York, AS selama ini dianggap sebagai kota terbaik di dunia untuk kunjungan wisata. Namun ada yang tidak disadari para traveler, yaitu penduduk kota yang tidak ramah. Sebuah survey dari Travel and Leisure Magazine menempatkan penduduk kota Big Apple itu sebagai warga yang paling kasar dan ribut.

Jangan samakan penduduk metropolitan New York yang sibuk dan individualisme tinggi, dengan warga desa yang damai dan murah senyum. Kalau ada yang tidak disuka, mereka akan terang-terangan bicara kepada Anda, "Hei! Kalau jalan lihat-lihat!"

3. Baton Rouge, Louisiana, AS: Awas buaya!

Kota Baton Rouge di Lousiana, AS adalah destinasi wisata yang asyik sebenarnya. Namun, penduduk setempat dinilai kurang berusaha untuk melindungi wisatawan dari.... buaya.

Kasus terakhir, ada buaya masuk ke sebuah motel. Pawang buaya tak kunjung datang dan orang-orang malah mencoba bermain-main dengan buaya. Akibatnya, tangan seorang tamu digigit! Tentu ini bukan pengalaman liburan yang menyenangkan.

4. Corsica, Prancis: Pantai abal-abal

Poster itu sungguh mempesona wisatawan untuk datang ke Corsica di Prancis selatan. Perempuan berbikini menyibak rambutnya yang panjang dengan air laut yang biru bening di sebuah pantai yang indah di Corsica. Hmmm.. yakin itu di Corsica?

Akhirnya ketahuan kalau Badan Pariwisata Prancis memalsukan foto Corsica dengan foto pantai di Cape Town, Afrika Selatan. Wajah mereka merah padam saat harus mengaku, "Ini untuk mendorong turis Inggris yang ingin menghindari keramaian Olimpiade untuk datang ke Prancis, atau ke Afrika Selatan deh kalau begitu."

5. Jerez, Spanyol: Benci turis

Oke, sikap orang-orang di Dewan Pariwisata Jerez ini pasti seperti anomali. Pejabat badan pariwisata biasanya girang kalau turis datang. Tapi di Jerez, mereka secara tegas bilang tidak mau kedatangan turis Inggris.

"Datang dengan penerbangan murah dan tidak melakukan apa-apa selain mabuk seharian," kata Anggota Dewan Pariwisata Jerez, Juan Manuel Garcia Bermudez. Oh ya, pariwisata di Spanyol sedang menurun 16 persen. Semoga bukan gara-gara ucapan Bermudez.

6. Dubrovnik, Kroasia: Benci turis juga

Dubrovnik di Kroasia punya pantai luar biasa indah, dengan matahari hangat Mediterania yang menawan. Tapi pemerintah setempat tidak suka dengan turis Australia dan New Zealand.

"Ada peningkatan kunjungan turis muda dari Australia dan New Zealand, dan kami tidak senang. Lebih baik mereka tidak datang. Dubrovnik tidak butuh turis Australia dan New Zealand jalan-jalan sambil bugil di tempat kami," kata pejabat pariwisata Dubrovnik, Pave Zupan Ruskovic.

Oh ya, Dubrovnik juga terkenal karena memiliki pantai nudist. Kalau terus turis nudist itu wara-wiri, salah siapa?

7. Amsterdam, Belanda: Larangan ganja

Faktanya adalah, ratusan ribu wisatawan membanjir ke Amsterdam setiap tahun salah satunya untuk menikmati ganja yang dilegalkan. Namun, DPR Belanda akan membuat aturan yang lebih ketat.

Hanya WN Belanda yang terdaftar yang bisa membeli marijuana, dan cafe marijuana pun hanya menjual kepada member mereka saja. Wisatawan tidak boleh lagi membeli racikan daun ganja ini.

Aturan ini disambut pro dan kontra. Anda mungkin setuju, tapi tidak dengan para wisatawan penikmat ganja. Data menyebutkan 25 persen wisatawan yang datang ke Amsterdam ingin menghisap ganja. Duh!
(gst/gst)