People's History Museum, Jejak Kaum Buruh di Inggris

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

People's History Museum, Jejak Kaum Buruh di Inggris

- detikTravel
Selasa, 01 Mei 2012 14:33 WIB
Britania Raya, Britania Raya, Manchester - Inggris yang menjadi pusat Revolusi Industri, punya kisah yang panjang mengenai kaum buruhnya. Sambil merayakan May Day, Anda bisa berkunjung ke People's History Museum di Manchester, Inggris, untuk melihat jejak mereka.

Mengingat Revolusi Industri pernah melanda Eropa, rasanya tak mungkin jika negara-negara di dalamnya minim sejarah pergerakan buruh. Salah satu negara yang kental dengan sejarah ini adalah Inggris, dan Anda bisa menjadi saksinya di People's History Museum yang ada di Kota Manchester.

Dulu bangunan ini bernama National Museum of Labour History, hingga pada 2001 lalu berubah menjadi People's History Museum. Di sini terdapat hampir 1.500 koleksi berupa objek fisik dan foto yang merepresentasi kehidupan para pekerja Britania Raya 200 tahun terakhir. Beberapa periode yang telah dilewati antara lain radikalisme, Peterloo Massacre, Trade Union, pergerakan Women's Suffrage, hingga Pemilihan Umum tahun 1945.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koleksi museum ini terletak di lantai 1 dan 2, dan diurutkan sesuai periodenya. Mengutip situs resmi People's History Museum, Selasa (1/5/2012) ruangan pertama mengusung tema Revolusi. Salah satu peninggalan di ruangan ini adalah tentang Peterloo Massacre, yang terjadi pada 1819. Waktu itu, 80 ribu pekerja berdemo di lapangan St Peter di Manchester. Mereka mengalami kemiskinan sebagai dampak krisis ekonomi. 15 Orang dibunuh oleh polisi, dan hampir 700 orang luka-luka karenanya.

Ruangan selanjutnya adalah tentang Reformers, alias pemrakarsa reformasi. Perjuangan kaum demokratis yang diprakarsai oleh ohn Wilkes, Tom Paine, Mary Wollstonecraft, William Cobbett, Francis Burdett diceritakan di sini. Dua banner tua yang terdapat disini antara lain The Liverpool Tinplate Workers (1821, sekaligus menjadi banner revolusi tertua) dan White Lion Lodge (1830).

Selain dua ruangan itu, terdapat juga area tentang Workers alias pekerja. Area ini termasuk juga beberapa asosiasi rahasia yang muncul pada Trade Union. Trade Union adalah gerakan buruh yang sempat merajalela di Eropa, terutama pada masa Revolusi Industri. Kala itu mereka digaji sangat kecil. Para pekerja di berbagai negara berdemo demi kondisi pekerjaan yang lebih baik melalui negosiasi yang mencakup kontrak kerja, gaji, juga keamanan bagi pekerja.

Selain berbagai objek fisik yang mencakup banner, poster, keramik, hingga lencana seragam, museum ini juga punya beberapa dokumen yang pernah dikeluarkan oleh Labour Party alias Partai Buruh. Selain Partai Buruh, ada pula dokumen-dokumen dari Communist Party of Great Britain, dan Department of Work and Pensions.

Asyiknya, di museum ini Anda ditemani oleh alat-alat interaktif yang bisa menghidupkan suasana. Termasuk juga 'people in boxes', di mana Anda bisa berinteraksi langsung dengan patung yang terdapat di dalam kotak. Patung ini akan menceritakan kehidupannya sebagai pekerja.

Selain melihat berbagai peninggalan, gedung museum ini juga memiliki tempat khusus pameran, Education Service, Labour History Archive, Study Center, Textile Conservation Studio, juga kafe dan toko. Museum ini buka mulai pukul 10.00-17.00 waktu setempat, setiap harinya dari Senin-Minggu. Anda bisa berkeliling museum tanpa dipungut biaya apa pun.
(gst/gst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads