Duh, Wisata ke China Dinilai Semakin Mahal!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Duh, Wisata ke China Dinilai Semakin Mahal!

- detikTravel
Senin, 14 Mei 2012 17:15 WIB
Cina, Hainan, Beijing - Negara China mulai menerapkan kenaikan harga di puluhan destinasi wisata. Tak pelak, komentar pedas tertuai dari mulut traveler berbagai negara. Bahkan katanya, China tergolong mahal untuk wisatawan lokalnya sendiri!

Kemolekan Negeri Tirai Bambu alias China sudah tak asing lagi di telinga para traveler. Terlepas dari Tembok Besar yang jadi ikon negeri ini, China punya ratusan destinasi wisata lain yang tersebar di dataran seluas 9 juta kilometer persegi. Tak hanya alam yang jadi magnet wisata di sini. Budaya dan kuliner China juga berperan penting di beberapa negara lain.

Namun baru-baru ini, para traveler gigit jari karena keputusan pemerintah China terkait aspek pariwisata. Sebanyak 20 destinasi wisata di China mengalami kenaikan Harga Tiket Masuk (HTM) sebesar 20%-100%, termasuk juga danau cantik Shou Xi Hu (Yangzhou) dan Jiggan Mountain (Jiangzi). Itulah yang tercantum dalam situs People's Daily yang dikutip CNNGo, Kamis (3/5/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, meningkatnya sektor pariwisata domestik di China berdampak langsung pada pendapatan yang juga naik drastis. Berdasarkan data China Tourism Academy yang dikutip situs majalah TIME, Senin (14/5/2012), terdapat sekitar 2,6 juta perjalanan traveler selama tahun 2011.

"Tahun Baru China tahun ini, harga paket tur naik sebesar 15-25%," tutur Xu Xin, Manajer Departemen Pariwisata Domestik di China Travel Service, Beijing. Lanjutnya, "Ini sangat tidak biasa. Harga tur cenderung stabil dari tahun ke tahun, namun, tahun ini kami melihat banyak kenaikan harga transportasi, hotel, dan tiket di beberapa destinasi."

Sebutlah Harbin Ice Festival, salah satu festival es paling ternama di dunia. Walaupun memberi pemasukan yang tak sedikit pada wilayah setempat, tiket masuk festival ini sama sekali tidak murah. Untuk Ice World yang merupakan taman patung es seluas 60 hektar, HTM dipatok US$ 50 (sekitar Rp 460.000) per orang.

Jumlah itu hampir dua kali lipat tiket masuk ke Colloseum di Roma (Italia), dan hanya selisih US$ 25 dengan HTM Disney World di Florida (AS). Tak heran, para traveler merasa "dirampok" oleh aspek pariwisata China.

Seorang traveler bernama Lao Di bercerita di mikroblog miliknya yaitu Weibo tentang pengalaman seorang teman yang berwisata ke Pulau Hainan. Temannya menyantap seafood di restoran pinggir pantai yang biasa saja. Untuk 'three course meal', temannya dikenakan harga US$ 600 (sekitar Rp 5,6 juta)!

Hal itu ditimpali dengan cerita beberapa pengguna situs Weibo lain, yang salah satunya "diperas" sebesar US$ 1.500 (sekitar Rp 14 juta) untuk 'seven course meal'.

Dalam situsnya, majalah TIME menjelaskan tiket masuk ke Taierzhuang (situs sejarah peninggalan Jepang tahun 1938) naik menjadi US$ 25 (sekitar Rp 230.000). Padahal tahun 2008, tempat ini tidak memungut biaya apa pun alias gratis!

Walaupun menuai banyak komentar dan kecaman, beberapa traveler lain tampak mulai terbiasa dengan naiknya harga ini. Buktinya, mereka bisa menghabiskan banyak uang dengan belanja suvenir mahal seperti giok dan mutiara khas lokal. Hal ini umum ditemukan pada sebuah kelompok wisata.

"Bedanya, turis domestik tidak menghabiskan uang mereka dengan makan dan suvenir. Mungkin itu jadi salah satu alasan beberapa destinasi wisata menaikkan harga tiket masuk, sebagai pengganti hilangnya laba tersebut," kata Prof Lou Jiajun dari East China Normal University, Shanghai.
(gst/gst)

Hide Ads