Tambang Emas Naga Juang Kab.Mandailing Natal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tambang Emas Naga Juang Kab.Mandailing Natal

- detikTravel
Jumat, 01 Feb 2013 18:47 WIB
Indonesia, Sumatera Utara, Panyubangan - Mandailing Natal merupakan kabupaten yang terletak di sumutera utara. Dikota ini terdapat banyak perbukitan. Salah satunya Naga Juang. Bukit ini merupakan berkat yang diberikan oleh sang pencipta. Gimana tidak berkat,tanah dalam badan bukit memiliki kandungan biji emas. Mendengar cerita dari masyarakat tepat sekitar tahun 2010. Masyarakat sering merasakan gempa yang tidak wajar dan suara yang ledakan didalam perbukitan. Masyarakat semakin curiga dengan seringnya Helikopter yang berlalu lalang diatas langit perbukitan itu. Ternyata benar diatas bukit ada yang sedang membuat pertambangan modern. Dengan menggunakan bom dan alat-alat berat disinilah orang asing yang sedang bekerja. Masyarakat curiga dengan keberadaan pertambangan ini, sekelompok masyarakat mencoba masuk kedalam PT itu. Mereka sangat dikejutkan ternyata itu adalah pertambang emas. Dengan rasa percaya diri dan penasaran sekelompok masyarakat mencoba membuat lobang disekitar Pertambangan itu. Dengan ilmu apa adanya sekelompok masyarakat ini memang menemukan biji-biji emas. Berita ini mulai tersebar dan saat itu juga masyarakat sekitar bukit Naga Juang melakukan penambangan ilegal. Dengan tersebarnya pertambangan ini,hampir dari seluruh penjuru berdatangan untuk ikut menambang. Dengan pengetahuan yang minim ada orang yang berani memperkerjakan dari luat daerah,bahkan luar pulau juga ada. Makanya ditempat pertambangan ini sering terdengar bahasa lain. Antara lain bahasa Batak Toba, Batak simalungun, Batak Mandailing dan batak lainnya. Ada juga juga terdengar bahasa Sunda, dan bahasa Jawa.
Bukit ini yang memiliki kurang lebih 1000 meter dari permukaan laut dan Bukit ini masih sangat terlihat alami. kebetulan aku pulang kampung, rumahku terletak di kota Padang sidempuan. Aku bersama paman berangkat kesana dan kebetulan juga paman memilik lobang pertambangan disana. Perjalanan malam dari rumah dari jalan yang beraspal kurang lebih 30 menit,dari desa menuju kebukit sekitar 30 menit, dari kaki bukit kepuncak dapat ditempuh 30 menit ini menggunakan sepeda motor, dan sekitar 3 jam lagi ditempuh dengan jalan kaki. Perjalanan ini sangat mengasikan dikarenakan begitu banyak tantangan. Menaiki motor serasa menggunakan motor trail. Medan jalanan berupa anak-anak sungai, babatuan, jalan setepak dan jalan yang berjurang. Paling paling manantang disaat hujan,jalanan sangat susah dilalui karena licin. Saat perjalanan kaki tak kala juga menantang, kemiringan gunung sekitar 70-80 derajat.
Dipuncak bukit kita akan menemui kemah-kemah masyarakat yang melakukan kegiatan penambangan. Bisa dibilang hampir sekitar 5000 orang ada berada disana. sungguh disana sangat ramai seperti pasar. Saya sangat terkujut sesampai disana. Sangat menajubkan lobang-lobang yang dibuat. Kedalaman lobang sekitar 10-20 meter. Didalam lobang juga dibuat semacam jalan tikus. Melihat mereka bekerja ini merupakan kerja yang mempertaruhkan nyawa. Gimana tidak,lobang yang dibuat memilik keamanan seadanya. Mendengar cerita mereka, mereka sangat puas dengan pekerjaan ini. Mereka bisa memiliki penghasilan 5 juta - 10 juta/minggu. Diatas bukit udara sangat diingin,saya tidur dikemah Paman saya. Dipagi hari saya terpukau dengan pemandangan matahari terbit, Awan-awan yang berjalan seperti di sumeru, dan melihat aliran sungai dan rumah-rumah sebesar kuku jari saya.
(gst/gst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads