Mengintip Keindahan Desa Wanagiri Kauh di Tabanan Bali
Sabtu, 07 Nov 2020 11:05 WIB
    
                        Yohanes Budiono                    
                    
                
				
				
				
				
				
	Jakarta - Bali dikenal dengan keindahan alam, budaya, serta penduduk yang ramah. Maka tidak salah jika seseorang langsung mendeskripsikan Bali sebagai destinasi wisata. Sebagai informasi Bali memiliki 8 Kabupaten di antaranya; Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan, Kota Denpasar. Destinasi wisata di Kabupaten Tabanan yang kerap kali menjadi bucket list wisatawan di antaranya; Tanah Lot, Jatiluwih, Bedugul, Danau Beratan, Alas Kedaton, Handara Gate. Dari kesekian destinasi wisata yang ada, Desa Wanagiri Kauh kiranya wajib dieksplor, desanya masih alami dengan suasana yang damai. Desa ini berada 850 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan tinggi. Desa yang luasnya kurang lebih 280 hektar menawarkan pemandangan alam yang komplit berupa; areal persawahan yang luas, air terjun, pemandangan gunung, pura, atraksi budaya, hasil pertanian seperti padi, vanilli, coklat, kopi, kelapa, salak, durian dengan mudah kita temukan di sini. Selain itu samudra hindia dapat dilihat dari desa Wanagiri Kauh dengan jelas. Saat berkunjung ke desa Wanagiri Kauh, pengunjung sangat disarankan untuk mengunjungi obyek seperti; Goa Raksasa, air terjun Tikiakah yang tingginya sekitar 9-12 meter, berswafoto di areal persawahan warga, mencoba kuliner khas Desa Wanagiri Kauh. Menurut informasi obyek wisata seperti Goa Raksasa memilki cerita tersendiri, konon katanya tempat ini dikutuk oleh raksasa. Jika ada yang mebangun (kampung) dekat goa akan meninggal satu per satu. Hingga sekarang di sekitaran goa raksasa tidak dizinkan membangun apapun selain kebutuhan perkebunan.Selanjutnya adalah air terjun Tikiakah untuk berswafoto, bermain air. Air terjun ini tingginya sekitar 9-12 meter, dan tempat mandi sepanjang 20-35 meter. Keberadaan air terjun ini sangat tersembunyi. Maka, diharapakan untuk meminta pemandu wisata lokal dari Desa Wanagiri Kauh atau langsung ke Kantor Desa Wanagiri Kauh jika membutuhkan bantuan. Desa Wanagiri Kauh pemandangan alam berupa areal persawahan paling dominan. Sistem pembagian sawah, sangat unik yang disebut subak. Selain tempat yang ideal untuk berswafoto, di sini juga kita bisa menyaksikan bagaimana warga setempat bekerja keras. Kebudayaan setempat tidak terlepas dari Agama Hindu dengan konsep Tri Hita Karana(keseimbangan dan serasi dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya). Atraksi budaya seperti seke gong, seke santi, seke angklung, sifatnya masih authentic. Ada empat Pura yang kiranya wajib dikunjungi; Pura Khayangan Tiga Dalem, Pura Puseh Kebon Bantiran, Pura Dalem Kebon Bantiran. Akses menuju desa Wanagiri Kauh Kecamatan Selemadeg Tabanan sudah bagus, jalan beraspal. Dari bandara I Gusti Ngurah Rai menuju desa Wanagiri Kauh dapat ditempuh sekitar 1 jam-1,5 jam. Desa ini belum dikelola oleh lembaga kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan entrance fee belum diberlakukan alias gratis.Untuk diketahui di Desa Wanagiri Kauh belum ada restoran mewah, jadi pengunjung bisa makan di warung lokal. Harga makanan/minuman sangat bersahabat, murah meriah sekitar  Rp 10.000-Rp 50.000. Pengunjung juga bisa membawa bekal sendiri 












































                    
            
		        
		        
		        
		        
		        
 
 
 
 
 
 
 
 
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi