Kota Air China yang Jadi Setting Mission Impossible
Kamis, 09 Jul 2020 14:58 WIB

Satria Gunawan

Jakarta - Nama Kota Xitang yang dijuluki Venesia dari China memang belum populer. Namun, kota ini jadi setting di film Mission Impossible.Bagi kita yang sehari-hari hidup di area perkotaan, bayangan Kota Air menjadi sesuatu yang menarik. Mendengar kota air, bayangan yang muncul di kepala saya adalah gambaran tentang Venice, kota air di Italia.Nah kali ini saya akan sharing sebuah trip menjelajahi kota air juga, tapi bukan di Italia melainkan di China. Sebagai sebuah negara dengan area luas, China mempunyai beberapa kota air. Beberapa di antaranya yang terkenal adalah Wuzhen, Xitang, Nanxun dan lainnya.Saya akan membahas trip salah satu kota air di China yang cukup terkenal bernama kota air Xitang. Mengapa memilih kota ini? Kota air ini cukup terkenal karena pernah menjadi lokasi syuting dari salah satu film Hollywood : Mission Impossible III.Perjalanan menuju kota XitangXitang, dibac Xi Thang dalam pelafalan bahasa Indonesia. Secara literal berarti Kolam Barat, berada di kota Jiaxing, Distrik Jiashan, provinsi Zhejiang, China. Jiaxing sendiri adalah sebuah kota yang berada di antara Shanghai dan Hangzhou.Untuk menuju kota ini, banyak rute transportasi yang bisa ditempuh, baik menggunakan kereta api biasa maupun peluru. Dari sana kamu harus melanjutkan menaiki bus setempat menuju terminal bus Xitang dan berjalan kaki menuju area wisata kota air Xitang.Sampai di terminal bus Xitang, saya berjalan menuju area wisata Xitang selama 5 menit. Sampai entrance, saya segera menuju loket tiket dan membeli tiket masuk harga 100 remnibi (sekitar 200.000 rupiah). Yuk segera kita mulai petualangan kali ini!Menjelajahi kota air Xitang yang eksotisMemasuki Xitang, terlihat pelataran luas dengan perairan yang luas di tengah-tengah. Kesannya seperti semacam muara dari kanal sepanjang kota air ini. Di area entrance, bangunan-bangunannya adalah perpaduan bangunan-bangunan baru yang dibangun dengan konstruksi khas arsitektur China Selatan Jiangnan dengan ciri khas dinding putih dan atap genteng berundak. Sebelum menyusuri area wisata kota air Xitang, saya menyempatkan diri melihat peta situasi dan posisi saya berada sambil merencanakan rute menjelajahi kota ini.Apabila melihat tiket dan peta petunjuk, terdapat 11 atraksi utama yang dapat kita telusuri di kota air Xitang ini, termasuk di dalamnya rumah-rumah tua bekas kediaman dari orang-orang setempat yang berpengaruh pada zamannya, museum-museum, jembatan-jembatan dan koridor-koridor tempat berbelanja sepanjang kota.Selain itu terdapat kafe-kafe unik, rumah teh untuk duduk-duduk minum the sambil ngobrol dan bercakap-cakap, serta tempat makan bahkan sampai bar-bar tempat hangout yang ramai pada malam hari. Saya mengunjungi kota air ini pada musim gugur yang seharusnya udara sudah cukup sejuk, akan tetapi ternyata cuaca masih terasa cukup panas. Meskipun demikian hal ini tidak mengurangi ketertarikanku menjelajahi kota ini.Sepanjang perjalanan saya menyempatkan diri membeli minuman di kafe setempat, mencoba snack dan makanan ringan dan menyusuri lorong-lorong menarik yang misterius. Suasana cukup ramai tapi tidak padat. Apabila ingin menginap di kota ini, di dalam maupun di luar area wisata kota Xitang tersedia dari hostel, hotel budget ataupun hotel berbintang yang dapat dipilih sesuai keinginan.Tentunya akan lebih menarik jika dapat bermalam di dalam area wisata kota Xitang ini, karena kita dapat menikmati area kota tua ini pada waktu malam hari. Informasi yang saya dengar dari penduduk setempat, kota ini di malam hari juga menyuguhkan pemandangan yang cantik, selain itu terdapat satu bagian dari area ini yang diisi oleh bar-bar yang ramai pada malam hari.Sesuai dengan namanya, pemandangan yang paling kutunggu-tunggu adalah pemandangan kapal-kapal yang menyusuri kanal-kanal di sepanjang kota. Di Xitang yang lokasinya berada di China, pemandangan kota airnya tentu mempunyai keunikan sendiri. Di mana bangunan-bangunan di tepian kanal adalah bangunan-bangunan tua khas China.Selain itu, pada sebagian area, barisan pohon willow yang lebat menjuntai di sepanjang tepian kanal dan menambah kesan oriental. Menyusuri jalan sepanjang kanal, saya menikmati pemandangan kapal-kapal tua yang berlayar digerakan oleh para orang tua yang mendayung, dengan latar belakang rumah-rumah tua.Wah, pemandangan yang menarik sekali! Apabila tertarik kamu dapat menaiki kapal-kapal ini menyusuri Xitang dengan membayar tambahan tiket di dalam area kota air ini. Satu kapal dapat dinaiki sekitar sepuluh penumpang bersama-sama.Aliran air pada kota air Xitang berwarna kecoklatan, tetapi airnya terbilang bersih, tidak terlihat sampah atau kotoran sepanjang kanal. Masyarakat di sini sebagian besar hidupnya menggantungkan diri pada pariwisata menyadari pentingnya lingkungan yang bersih sebagai salah satu faktor penarik turis berkunjung.Pada musim gugur, terdapat sebagian pohon yang daunnya ikut menguning, tapi sebagian besar (termasuk willow) masih menampilkan ciri khas musim panas dengan daun berwarna hijau. Pada salah satu sisi, terlihat barisan kapal-kapal yang diparkir sepanjang tepian kanal, menunggu giliran berangkat.Seharian menjelajahi, tidak terasa hari sudah sore. Matahari sudah hampir terbenam, saatnya saya mengakhiri perjalanan kali ini dan pulang kembali. Sungguh sebuah pengalaman yang unik dan mengesankan, pertama kali melihat kehidupan dan suasana dari kota air yang sesungguhnya.Apalagi ditambah arsitektur khas negara China yang membuat suasana terasa lebih eksotis. Sebuah trip hemat yang tidak terlupakan tentunya!
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!