Jelang Ramadhan, Rindu Rasanya untuk Singgah ke Masjid Azizi di Langkat
Kamis, 23 Apr 2020 12:17 WIB

Ica Sentya dEwi
Jakarta - Selain Masjid Al-Mashun dan Masjid Raya Al-Osmani yang ada di Medan, Langkat, Sumatera Utara juga mempunyai masjid bersejarah dan memiliki arsitektur yang mirip dengan dua masjid tersebut. Namanya, Masjid Azizi. Masjid Azizi berada di Jalan Lintas Sumatra yang menghubungkan Medan dengan Aceh. Tepatnya, di Jl. Masjid No.1, Pekan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.Masjid Azizi, yang berdiri di atas tanah seluas 18.000 meter persegi itu, dibangun atas saran Syekh Abdul Wahab Babussalam pada masa pemerintahan Sultan Musa al-Muazzamsyah. Mulai dibangun pada tahun 1899 Masehi atau setidaknya sejak 149 tahun sejak Langkat resmi berdiri sebagai kesultanan. Tapi, Sultan Musa wafat sebelum masjid selesai dibangun. Kemudian, pembangunan masjid itu dilanjutkan oleh sang putra, yakni Sultan Abdul Aziz Djalil Rachmatsyah (1897-1927). Dia merupakan Sultan Langkat ke-7. Maka tak mengherankan jika nama masjid itu menggunakan nama Sultan pada waktu itu, yaitu Sultan Abdul Aziz.Masjid ini dirancang oleh arsitek berkebangsaan Jerman, kemudian para pekerjanya banyak dari etnis Tionghoa yang bekerja sama dengan masyarakat Langkat. Bahan bangunan masjid itu didatangkan langsung dari Penang Malaysia dan Singapura menggunakan kapal ke Tanjung Pura. Pada masa itu juga sungai Batang serangan masih berfungsi baik dengan kapal-kapal dengan tonase 600 ton dapat melayarinya.Baca Juga: Kesunyian di Masjid-masjid Terbesar DuniaMasjid Azizi diresmikan oleh Sultan Abdul Aziz Djalil RahcmatsyahΓΒ bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Itu sekaligus menjadi peringatan perubahan kerajaan menjadi kesultanan Langkat pada 12 Rabiul Awal 1320 Hijriah (13 Juni 1902). Pembangunan Masjid ini juga ditaksir menghabiskan dana sekitar 200,000 ringgit Malaysia.Di sekitar masjid itu terdapat Taman Makam Pahlawan Langkat, yakni Tengku Amir Hamzah, dan terdapat makam-makan keluarga peninggalan sultan langkat yang berada tepat di samping kanan masjid. Sementara itu, di sisi samping kanan masjid terdapat Balai Pustaka Tengku Amir Hamzah.Masjid itu masih aktif digunakan untuk beribadah hingga saat ini. Malah dijumpai banyak mahasiswa kampus STAI-JM yang salat di sini ketika waktu zuhur dan ashar bersama-sama para warga sekitar. Masjid ini juga rutin mengadakan pengajian setiap bulannya, dan akan sangat ramai ketika peringatan-peringatan keagamaan Islam seperti Isra' Mi'raj, Maulid Nabi, Idul Adha dan malam takbiran Idul Fitri.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!