Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 04 Mei 2020 09:53 WIB

D'TRAVELERS STORIES

Khasnya Bangunan Masjid Cheng Ho

Christian Saputro
d'Traveler
Masjid Cheng Ho, Pandaan ,Jatim
Masjid Cheng Ho, Pandaan ,Jatim
Doktor Choirul Mahfud bersama Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Jatim H.Haryanto Satriyo
Doktor Choirul Mahfud bersama Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Jatim H.Haryanto Satriyo
Masdjid Cheng Ho Jember
Masdjid Cheng Ho Jember
Patung Laksama Cheng Ho
Patung Laksama Cheng Ho
Mengarak Sam Po alias Taopekong Cheng Ho
Mengarak Sam Po alias Taopekong Cheng Ho
detikTravel Community - Corak Tionghoa begitu kental di masjid yang berada di masjid Pasuruan ini. Inilah salah satu sumbangsih Muslim Tionghoa di Indonesia.Muslim Tionghoa di Indonesia terus memberikan sumbangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Terutama bila dilihat dari pengaruh dan kontribusinya dalam ikon baru wisata religi melalui pembangunan masjid Cheng Ho dengan arsitektur khasnya perpaduan antara budaya Arab, Cina dan lokal di beberapa kota di Indonesia.Menurut Doktor  Choirul Mahfud, dosen dan peneliti Muslim Tionghoa dari ITS, menyatakan dalam kuliah umum di Prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Ampel bahwa komunitas muslim Tionghoa di Indonesia telah menunjukkan kontribusinya yang menarik hati masyarakat luas dalam aspek wisata religius dari adanya masjid Cheng Ho. "Wisata religius merupakan satu dari sekian pilihan favorit masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam", ungkapnya.Choirul Mahfud yang juga menjadi wakil kepala Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI ITS) menjelaskan bahwa masjid Cheng Ho di Indonesia selain menjadi tempat pilihan untuk ibadah sholat, juga cocok untuk destinasi wisata."Saya melihat banyak pemerintah daerah turut mendukung berdirinya Masjid Cheng Ho di beberapa kota di Indonesia, karena ada nilai tambah dan nilai manfaat dari aspek wisata dan spiritual", jelasnya.Dari hasil penelitiannya yang telah diterbitkan di jurnal bereputasi internasional, Choirul merasa optimis terhadap kemajuan kontribusi dan sumbangan komunitas Muslim Tionghoa dalam pembangunan masjid Cheng Ho di Indonesia. Hal ini, menurutnya, bisa dipahami dengan melihat respon masyarakat yang sering mampir sholat dan menikmati wisata oleh-oleh dan kuliner di sekitar masjid Cheng Ho di Surabaya dan Pandaan Pasuruan, Jawa Timur. Juga fenomena yang terjadi di Masjid Cheng Ho di luar Jawa."Ini bisa dipahami sebagai relasi positif antara eksistensi masjid terhadap gairah masyarakat dalam wisata religious."Dalam aspek ini, komunitas Muslim Tionghoa tidak saja dinilai berhasil dalam pembangunan fisik masjid Cheng Ho yang bernuansa Islam dan etnik Tionghoa tetapi juga menginspirasi perlunya membangun citra positif wisata religius di berbagai kota di Indonesia", imbuh mantan Humas ITS ini.Masjid Cheng Ho PasuruanSalah satunya, lanjut Choirul, Masjid Cheng Ho Pasuruan yang  berada di ruas jalan utama Malang-Pasuruan juga sebagai salah satu tujuan wisata di daerah tersebut. Sehingga, bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pasuruan belum lengkap jika tidak mengunjungi masjid yang dominan berwarna merah itu. Masjid ini merupakan ikonnya kota  Pandaan. Jadi kalau berkunjung ke Pandaan tapi belum ke masjid Cheng Ho belum lengkap.Sepintas, bangunan masjid itu seperti  vihara atau tempat ibadah umat Buddha, apalagi warna dinding masjid yang didominasi warna merah dan dikelilingi lampu lampion. Nama masjid ini diambil dari tokoh Muhammad Cheng Ho, pelaut asal Provinsi Xinjiang, China yang juga adalah seorang Muslim yang taat. Pada 1405, atas perintah kaisar Dinasti Ming yang berkuasa saat itu, Cheng Ho mengarungi tujuh samudera untuk menyebarkan pesan damai ke seluruh negara yang dilintasinya.Adalah Usman  pengunjung asal Mojokerto, mengaku  sangat terpesona setiap kali melihat masjid tersebut. Bahkan ia menyebut masjid yang diresmikan pada 2008 itu sebagai ikon toleransi antaragama yang selama ini dipelihara warga Kabupaten Pasuruan. Biasanya kalau masjid kan kubah. Ini tidak. Jadi memang ada akulturasi budaya pada masjid ini. Arsitekturnya bagus banget.Christian Heru Cahyo Saputro. Mantan Kontributor indochinatown.com, Penggiat Heritage di Jung Foundation Lampung Heritage dan Pan Sumatera Network (Pansumnet)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
detik Pagi
×
Live Chat Klik Di Sini
Live Chat Klik Di Sini Selengkapnya