20 Hari Plesir ke Laos, Ini Cara Menghemat Biayanya

Jakarta - Kita bisa mencari pengalaman baru, budaya, sensasi, kemandirian, mengabadikan momen atau bahkan menjalin pertemanan baru. Tujuannya pun tak pernah berakhir.Saya sendiri tak menetapkan harus mendapat apa saja ketika bepergian. Saya jalan saja, karena tiada yang tahu kejutan apa yang akan menunggu kita di depan.Awal tahun ini, saya melakukan perjalanan ke Laos menelusuri Phonsavan, Luang Prabang, Vang Vieng, Vientiane, Savannakhet, dan Pakse. Butuh waktu sekitar 20 hari untuk menjelajahinya.Waktu itu pun belum cukup untuk menjelajahi bagian utara Laos. Biaya adalah sesuatu yang menjadi perhatian semua orang ketika seseorang bepergian untuk waktu yang lama.Beruntung bagi saya, saya tidak menghabiskan banyak uang selain tiket pesawat. Saya akan berbagi momen favorit saya selama saya tinggal di Laos.Alasan mengapa saya tidak menghabiskan banyak uang adalah bahwa selama paruh pertama perjalanan saya, saya bertemu dengan seorang orang lokal melalui internet sebelum memasuki daerah tersebut.Saya tidak merekomendasikan bersama orang-orang yang baru saja ditemui saat berkenalan secara online dan memutuskan untuk pergi ke kota asal mereka. Itu menakutkan tapi saya cukup gila untuk melanjutkannya.Jadi, dia seorang pekerja, mengajar bahasa Inggris pada malam hari dan pada akhir pekan dia bertani. Dia bertanya kepada saya apakah saya bisa membantunya mengajar kelas Bahasa Inggris dan bertani dengan imbalan akomodasi dan makanan, ku terima tanpa ragu-ragu.Ini akan membuka dunia mereka kepadaku. Ini juga memungkinkanku untuk merasakan rutinitas sehari-hari mereka, apa yang mereka makan, dan budaya Laos yang saya cari.Ketika matahari pertama terbit dengan cahaya menembus jendela bambu, dia membangunkanku dan kami menuju ke kuil setempat dan aku akan menunggunya berdoa. Segera setelah dia selesai, kami naik motor menuju jalan berbukit menuju tempat kerjanya.Selama perjalanan, kami akan melewati anak-anak yang sedang bersepeda dan mereka akan mencoba membalap kami. Anak-anak ini sangat bersemangat.Selesai kerja, aku akan menjemputnya dan kami langsung menuju ke kelas Bahasa Inggris. Pada hari pertama, saya mengamati bagaimana suasana kelasnya.Saya bisa melihat anak-anak ingin tahu tentang saya karena mereka diam-diam melirik. Ku bantu di bagian pengucapan, kata kerja, dan kata benda juga kami bermain tebak kata.Sebagian besar anak-anak yang menghadiri kelas menyadari pentingnya Bahasa Inggris yang dapat membantu mereka di masa depan dan itu baik untuk pariwisata,berbisnis atau bahkan belajar bahasa baru. Saya senang menjadi bagian dari perjalanan belajar mereka.Pada akhir pekan, saya akan membantu memanen bawang dan jagung bersama dengan petani setempat. Saya tidak yakin apakah saya membantu mereka atau membebani mereka, karena mereka sangat sabar dalam membimbing.Mereka akan tersenyum setiap kali saya tidak melakukannya dengan benar dan menunjukkan kepada saya cara melakukannya. Senyum dan tawa mereka sangat ramah yang membuat saya banyak tersenyum juga.Kami semua menikmati prosesnya dan waktu berlalu sangat cepat. Saya tidak merasakan lelah karena senang melakukannya.Merupakan berkah bagi saya untuk menyaksikan kesederhanaan seperti itu dan dapat membawa secuil sukacita dalam hidup mereka.Bagi mereka yang mau menerima saya di komunitasnya menyadarkanku bahwa cinta dan kasih sayang sangat berharga di Laos.Tak ada salahnya mengindahkan rasa takut dan menemukan hal-hal baru yang menarik di luar sana.