Gereja Unik di Atas Bukit, Ada Makam di Tengahnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gereja Unik di Atas Bukit, Ada Makam di Tengahnya

Titry Frilyani - detikTravel
Selasa, 10 Mar 2020 09:00 WIB
loading...
Titry Frilyani
St Paul Church dulunya adalah chapel yang dikenal oleh orang Portugis di Melaka dengan nama Chapel of Mother of God
Meskipun gereja ini hanya tinggal sisa reruntuhan, batu bata yang kuat menunjukkan keindahan arsitekturnya
Saat Belanda menguasai Melaka, gereja ini berubah fungsi menjadi pekuburan
Batu nisan bertuliskan bahasa Portugis bisa kita lihat di dinding gereja
Suasana di bagian luar St Paul Church yang rindang
Gereja Unik di Atas Bukit, Ada Makam di Tengahnya
Gereja Unik di Atas Bukit, Ada Makam di Tengahnya
Gereja Unik di Atas Bukit, Ada Makam di Tengahnya
Gereja Unik di Atas Bukit, Ada Makam di Tengahnya
Gereja Unik di Atas Bukit, Ada Makam di Tengahnya
Jakarta - Gereja St Paul di Melaka sungguh unik. Terletak di atas bukit, gereja ini punya makam yang berada di tengahnya.St Paul Church yang dibangun pada tahun 1513 ini berlokasi di atas Bukit Melaka atau yang sekarang dikenal dengan nama bukit St Paul.Meskipun saat ini yang tersisa hanya reruntuhannya, tempat ini tak sepi oleh pengunjung. Untuk menuju gereja, kita harus menaiki anak tangga yang cukup melelahkan. Kita bisa naik dari sisi Stadthuys maupun dari A Famosa.Gereja ini dibangun oleh seorang bangsawan berkebangsaan Portugis, Duarte Coelho, sebagai rasa syukur kepada Virgin Mary yang telah menyelamatkannya dari badai di laut.Gereja yang sempat dijadikan menjadi benteng ini rusak cukup parah saat invasi Belanda di Melaka tahun 1641 dan menjadi gereja protestan utama selama 112 tahun sampai Christ Church selesai dibangun pada tahun 1753. Dan di bawah administrasi Inggris, gereja ini dijadikan sebagai tempat penyimpanan bubuk mesiu.Di depan gereja, akan kita temui patung St Francis Xavier, seorang misionaris katolik yang sering mengunjungi St Paul Church sejak gereja ini dibangun. Setelah kematiannya pada tahun 1552, jasadnya dimakamkan sementara di gereja ini selama 6 bulan sebelum dipindahkan ke Goa Portugis di India. Hingga saat ini, makam sementara St Francis Xavier masih ada di tengah kompleks gereja ini.Yang tersisa dari reruntuhan gereja ini adalah dinding-dinding batu. Di bagian gereja yang lebih dalam, kita bisa melihat batu nisan yang besar dan kuat milik bangsawan Belanda yang dimakamkan di sini, termasuk Pedro Martins, uskup kedua Funay, Jepang.Dari atas bukit ini, kita juga bisa melihat pemandangan kota Melaka dari ketinggian. Selain itu, terdapat banyak pepohonan, penjual souvenir dan juga para seniman termasuk yang menunjukkan kebolehannya bermusik. Sehingga di atas bukit ini cocok untuk bersantai.
Hide Ads