Yuk ke Kebun Raya Bogor, Bunga Rafflesia sedang Mekar
Sabtu, 05 Okt 2019 13:26 WIB

Bernard T. Wahyu Wiryanta

Jakarta - Bunga Rafflesia mekar setahun sekali dan sedang mekar saat ini. Kamu yag mau lihat bisa datang ke Kebun Raya Bogor.Masyarakat sering menyamakan dua bunga raksasa asli Indonesia, Amorphophallus titanum dan Rafflesia. Padahal yang disebut dengan bunga bangkai adalah Amorphophallus titanum. Amorphophallus sendiri juga banyak jenisnya yang ada di Indonesia. Sebagai contoh, Amorphophallus paleoniifolius, merupakan salah satu keluarga bunga bangkai juga, dan umbinya bisa dimakan.Β Bunga Amorphophallus paleoniifolius berukuran kecil dengan tinggi sekitar 40-50 cm, dan masyarakat lebih mengenal dengan sebutan suweg.Dua bulan ini, di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat kedua jenis bunga raksasa ini sedang mekar. Pada bulan lalu satu individu Rafflesia patma Blume (Raffl) mekar. Pada tanggal 2 Oktober 2019 mekar lagi satu individu. Bunga Rafflesia patma yang merupakan endemik jawa ini habitat aslinya bisa ditemui di sekitar Pangandaran di Jawa Barat. Dulu sekali, bunga ini dibawa oleh H Loudon ke Kebun Raya Bogor pada tahun 1800 dan pertama kali mekar pada tahun 1852. Selanjutnya Rafflesia yang berukuran kecil ini sudah beberapa kali mekar di Kebun Raya Bogor. Ini merupakan sebuah prestasi mengingat di Kebun Raya Bogor merupakan satu-satunya bunga Rafflesia yang bisa tumbuh dan mekar diluar habitatnya atau ex-situ.Masa mekar bunga Rafflesia adalah 2-3 hari, dan pada saat mekar akan mengeluarkan bau busuk hingga banyak dikerubuti oleh lalat. Serangga ini pula yang akan membantu penyerbukan bunga Rafflesia. Perlu diketahui, Rafflesia merupakan parasit murni yang mengambil unsur hara di akar tanaman inangnya. Di Kebun Raya Bogor, Rafflesi patma menempel pada akar anggur hutan yang menjadi inang tetapnya.Jadi jangan salah sebut lagi ya, Rafflesia bukan bunga bangkai.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan