Melihat Komodo dari Dekat, Rasanya...

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Melihat Komodo dari Dekat, Rasanya...

Bayu Fitri Hutami - detikTravel
Minggu, 03 Nov 2019 15:05 WIB
loading...
Bayu Fitri Hutami
Gerbang Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai cagar budaya dunia
Komodo adalah hewan purba terakhir yang masih ada hingga saat ini
Anak komodo mendaki tebing bebatuan agar terhindar dari predator pemangsa
Tulang belulang mangsa hewan yang tidak tercerna di perut komodo
Melihat Komodo dari Dekat, Rasanya...
Melihat Komodo dari Dekat, Rasanya...
Melihat Komodo dari Dekat, Rasanya...
Melihat Komodo dari Dekat, Rasanya...
Melihat Komodo dari Dekat, Rasanya...
Jakarta - Komodo sang naga purba, hidup di NTT. Tubuhnya besar, liurnya mematikan, dan melihat dari dekat rasanya deg-degan!Kawasan Taman Nasional Komodo terletak di Nusa Tenggara Timur berada antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores, Kabupaten Manggarai Barat. Hebohnya penutupan Taman Nasional Komodo membuat saya segera berkunjung pada awal bulan Maret lalu. Tempat ini terdiri atas tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca Dan Pulau Padar. Pulau Komodo adalah tempat tinggal komodo dengan populasi terbanyak sebagai hewan purba terakhir di dunia.Menuju Pulau Komodo, saya memilih mengikuti trip Sailing Komodo yang banyak ditawarkan di daratan Labuan Bajo. Perjalanan menuju kapal layar dari dermaga Ujung Labuan Bajo menuju Pulau Komodo memakan waktu kurang lebih 1 jam.Ketika tiba di Pulau Komodo, akan disambut gerbang "Selamat Datang" dan loket tiket masuk. Untuk menjelajah masuk ke dalam taman nasional harus didampingi seorang pawang atau Ranger. Selain itu pengunjung diharapkan menjaga sikap untuk tidak berisik dan berjalan perlahan sesuai arahan sang pawang.Menurut sang pawang terdapat kurang lebih 3000 ekor komodo. Pulau Komodo tidak hanya dihuni hewan komodo, tetapi ada hewan lain seperti rusa, kerbau hutan  dan babi hutan sebagai sumber makanan bagi komodo. Tak ketinggalan aneka unggas burung dan vegetasi berbagai macam pohon serta tanaman liar tumbuh di sini.Hutan di pulau ini sangat rapat. Aneka jenis pepohonan langka berusia ratusan tahun tumbuh sangat tinggi. Di dalam hutan, saya melihat hewan komodo yang dilepasliarkan di alam bebas.Menurut sang pawang, usia hewan Komodo bisa mencapai 50 tahun. Untuk menandai usia Komodo dapat dilihat pada bintik kuning dekat matanya. Semakin banyak bintik kuning maka usia komodo menjadi semakin muda. Komodo adalah hewan kanibal. Tak jarang induk komodo tega memangsa anak komodo. Karena itu anak komodo cenderung menetap diatas pepohonan atau bebatuan tebing agar tidak dimangsa komodo dewasa.Komodo adalah hewan reptil pemalu, sehingga keberadaannya lebih banyak di tempat tersembunyi atau di dalam hutan yang rimbun. Untuk makan komodo akan mencabik mangsanya kemudian langsung menelannya.Pencernaan komodo sangat lambat sehingga proses mencerna makanan membutuhkan waktu satu bulan lebih. Setelah makanan hancur maka komodo akan mengeluarkan bagian mangsa yang tidak tercerna seperti tulang belulang, kerangka kepala, tanduk dan bulu dan gigi.Menurut sang pawang, komodo akan menampakkan diri jika sedang ingin minum karena sumber mata air ada ditempat terbuka. Nah pada saat itulah pengunjung bisa melihat hewan komodo keluar dari persembunyiannya.Di samping itu komodo mempunyai indera penciuman yang tajam. Jadi ia bisa mencium bau anyir darah dan akan berubah sikap menjadi agresif untuk mendekati sumbernya. Kecepatan lari komodo sekitar 20 km/jam. Bagi pengunjung perempuan, disarankan jika sedang datang bulan sebaiknya menjaga jarak dengan komodo. Jadi hati-hati yaa d'Traveler!
Hide Ads