Saksi Bisu Kedatangan Charlie Chaplin di Bandung
Kamis, 11 Jul 2019 09:55 WIB

Agithyra Nidiapraja

Jakarta - Siapa tak mengenal sosok Charlie Chaplin dengan kumis khasnya? Ternyata aktor legendaris ini pernah traveling ke Indonesia dan singgah di Bandung.Bangunan Hotel Grand Prenger yang berada di Grotee Postweg (Jalan Raya Pos) atau yang kini dikenal dengan nama Jalan Asia Afrika merupakan saksi bisu perjalanan sejarah kota bandung.Belum banyak yang mengetahui jika ternyata hotel yang sudah ada sejak tahun 1897 ini memiliki sebuah museum kecil yang bernama Museum Preanger di lantai dasar bangunan lama hotel ini. Di museum inilah tersimpan jejak Charlie Chaplin saat singgah di Kota Bandung tahun 1932.Jejak Charlie Chaplin yang diabadikan di Museum ini adalah sebuah kursi berwarna merah yang pernah diduduki oleh Charlie Chaplin saat singgah di Hotel Grand Prenger pada tahun 1932. Di sebelah kursi itu terdapat keterangan mengenai Charlie Chaplin lengkap dengan gambar aktor legendaris tersebut menggunakan pakaian khasnya yakni jas kesempitan, celana panjang kebesaran, dan sebuah topi serta tongkat.Dijelaskan bahwa kedatangannya untuk traveling ke Indonesia yang saat itu masih merupakan Hindia Belanda disambut secara besar-besaran saat tiba di Batavia. Charlie Chaplin menuliskan kunjungan singkatnya di Hotel Grand Preanger untuk mandi itu dalam bukunya yang berjudul 'Comedian Sees The World'.Selain Charlie Chaplin ada satu nama lagi yang mendapat tempat khusus di museum ini, yaitu Amelia Earhart. Ia merupakan seorang pelopor penerbangan, penulis, dan pejuang hak perempuan di Amerika. Earhart hilang secara misterius di Samudera Pasifik dekat Pulau Howland dalam usaha untuk melakukan penerbangan keliling dunia tahun 1937 dan misteri hilangnya masih tetap berlanjut hingga saat ini. Konon dalam penerbangan tersebut, Earthart sempat mampir ke Bandung untuk perawatan rutin pesawat. Terdapat beberapa foto dan dokumen menunjukan bahwa ia pernah menginap di Hotel Grand Preanger.Banyak tokoh-tokoh terkenal lain yang pernah menginap di hotel bersejarah ini seperti Soekarno, Raja Faisal dari Arab Saudi, Gamal Abdul Nasser dari Mesir, dan lain-lain.Tidak hanya penjelasan mengenai tokoh-tokoh penting yang pernah singgah dan menginap di hotel ini, kita juga dapat menjumpai sebuah proyektor kuno yang memiliki ukuran sangat besar serta beberapa koleksi gramophon dan telepon kabel jaman dulu.Selain menyimpan koleksi-koleksi yang berkaitan dengan Hotel Grand Preanger, Museum ini juga memiliki sebuah ruangan yang menampilkan karya-karya dari C. P. Wolff Schoemaker. Beliau merupakan arsitek yang merancang banyak bangunan ikonik di Bandung seperti Villa Isola, Gedung Merdeka, Gedung Landmark, termasuk Hotel Grand Preanger. Berkunjung museum ini tidak dikenai biaya, pengunjung hanya perlu meminta ijin terlebih dahulu ke resepsionis. Museum ini dibuka hari Senin-Sabtu jam 11.00-17.00 WIB.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum