Menikmati Banyuwangi Naik Lori, Seru!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menikmati Banyuwangi Naik Lori, Seru!

irfantraveller - detikTravel
Rabu, 31 Jul 2019 10:55 WIB
loading...
irfantraveller
Alat pengendali rel KA
Menaiki lori
rel kereta dilihat dari lori
Memasuki terowongan Garahan
di depan terowongan
Menikmati Banyuwangi Naik Lori, Seru!
Menikmati Banyuwangi Naik Lori, Seru!
Menikmati Banyuwangi Naik Lori, Seru!
Menikmati Banyuwangi Naik Lori, Seru!
Menikmati Banyuwangi Naik Lori, Seru!
Jakarta - Selain bisa berwisata alam, ada cara lain untuk menikmati Banyuwangi. Yaitu dengan naik lori, alias kereta api mini. Seperti apa rasanya?"Apa yang menarik di Banyuwangi?" tanya seorang kawan saat itu.Kalau yang suka naik gunung, bisa trekking ke gunung Ijen, lihat kawah ijen. Kalau suka foto human interest, dapat mengambil foto penambang belerang yang bekerja di sana.Yang suka panorama desa, bisa berkunjung dan bahkan menginap di rumah warga desa Osing sekaligus melihat budaya dan cara hidup mereka.Kalau suka pantai Banyuwangi banyak pantai-pantai yang bagus ada pantai Plengkung, pantai Boom, pantai Merah, pantai Teluk Hijau cobalah datang dan saksikan semburat merah matahari saat sunrise maupun sunset di sana.Sayang saat travelling ke Banyuwangi, tahun 2013 lalu kami baru bisa mengujungi Gunung Ijen. Namun ada 1 kegiatan wisata lain yang kami lakukan berbeda dari atas, yaitu tur lori.Sebelum berangkat ke banyuwangi kami sudah menghubungi Kepala KA stasiun Kalibaru Bapak Agus Supriyadi, beliau yang mengatur tur lori ini.Kami tiba di Stasiun Kalibaru pagi hari dengan menggunakan mobil sewaan dari Surabaya. Awalnya kami hendak menggunakan KA Mutiara Timur malam dari Stasiun Surabaya Pasar Turi menuju Banyuwangi, namun sayang pesawat yang kami tumpangi mengalami keterlambatan penerbangan dari Jakarta.Sehingga kami tiba di Surabaya terlambat dari waktu yang direncanakan dan tidak bisa naik KA Mutiara Timur. Akhirnya kami memutuskan naik mobil sewaan menuju Stasiun KA Banyuwangi dan tiba sekitar pukul 5.00 subuh di stasiun Kalibaru.Di stasiun Kalibaru kami bertemu langsung dengan bapak Agus Supriyadi selaku Kepala KA stasiun Kalibaru. Beliau menjelaskan tur lori baru bisa dimulai siang nanti setelah tidak ada lagi KA yang melintas jalur rel yang akan kami lewati.Untuk mengisi waktu menunggu hingga tur lori mulai, akhirnya kami menuju kota Bondowoso. Di sana kami mencoba kuliner dan tempat wisata, cerita lengkap saat travelling ke bondowoso akan kami share di lain waktu.Sebelum mulai tur lori bersama bapak Agus Supriyadi, kami diajak melihat peralatan yang ada di stasiun kalibaru mulai dari telefon, telegraf untuk mengirim dan menerima pesan antar stasiun dan stasiun dengan KA yang sedang melintas menggunakan sandi morse.Tur lori dimulai sekitar jam 2 siang, saat tidak ada lagi KA api lain seperti Mutiara Timur melintasi stasiun ini, dan jalur yang akan kami lewati sehingga perjalanan akan lebih nyaman dan aman.Dari bapak Agus Supriyadi, kami mendapat penjelasan mengenai lori tour ini. Tour akan berlangsung sekitar 1 jam. Satu lori sendiri bisa dimuati 6 orang.Tepat pukul 14.00, kereta lori sudah datang setelah petugas komunikasi mengecek tidak ada lagi KA yang akan melintas di jalur yang akan kami lewati. Tanda aman pun diberikan Bapak Agus Supriyadi dengan mengangkat bendera. Lori pun berangkat meninggalkan stasiun Kalibaru.Penulis memilih duduk di samping masinis, sehingga memiliki ruang pandang yang lebih jelas untuk mengambil foto. Sedangkan kawan duduk di belakang bersama seorang pengawas KA.Dalam perjalanan, kami melihat aktivitas keseharian warga yang kebetulan tempat tinggal mereka tidak jauh dari Rel KA. Ada warga yang bertani, beternak, berkebun dan berusaha di bidang lainnya.Suara mesin lori yang tinggi kadang diselingi lengkingan bel agar warga yang kebetulan melintas di jalur Rel KA segera menyingkir membuat percakapan kita dalam lori harus berteriak.Lori pun memasuki daerah perkebunan kopi daerah Banyuwangi, terutama daerah Garahan. Daerah ini merupakan kawasan perkebunan kopi, coklat serta hutan pinus. Tidak mengherankan di jalan yang lori lewati, di pekarangan rumah kita menyaksikan warga menjemur biji-biji kopi dan coklat.Perjalanan dengan lori sangat mengasyikkan. Lori yang kami tumpangi melewati jalan-jalan rel yang berbelok memasuki lembah. Bahkan kita dapat melihat langsung dengan jelas saat lori melewati rel yang membentang di atas jurang yang cukup dalam.Sebagai kenang-kenangan, kami meminta ijin sebentar sehingga lori berhenti dan kami mengambil foto berdiri di atas rel ini. Setelah itu, perjalanan kami lanjutkan.Beberapa jembatan kami lewati.Γƒβ€šΓ‚Β  Akhirnya kami tiba di terowongan Garahan. Terowongan ini posisinya diapit dua buah bukit, di kanan dan kirinya. Di bagian atas tertulis 1910, sedang di sisi bawah kiri dan kanannya tertulis angka 1901 dan 1902.Terowongan Garahan didominasi warna merah dan biru. Kami melanjutkan perjalanan dan akhirnya kami tiba di Stasiun Garahan. Di sini kami beristirahat sejenak, sementara masinis lori melaporkan kondisi selama perjalanan kepada kepala Stasiun Garahan.Ternyata selama perjalanan lori, petugas KA yang duduk di belakang juga mengamati kondisi rel dan sinyal KA, apakah masih berfungsi baik atau perlu diperbaiki, bahkan diganti. Ini sangat penting untuk keamanan dan keselamatan pengguna KA. Kemudian lori KA diputar arahnya, kini kami menuju arah pulangDari stasiun Garahan kami melewati terowongan Mrawan dan akhirnya kami sampai di stasiun tujuan terakhir, stasiun Mrawan. Perjalanan lori tour pun berakhir di stasiun kami berangkat pertama kali, yaitu stasiun Kalibaru.
Hide Ads