Air Terjun Tanggedu, Oase di Tengah Hutan Sumba
Minggu, 12 Mei 2019 15:21 WIB

Melati Sihotang
Jakarta - Sumba terkenal dengan berbagai pemandangan indahnya. Salah satu yang wajib dikunjungi adalah Air Terjun Tanggedu.Sumba dikenal sebagai daerah yang berciri khas padang savana yang terhampar luas dimana-mana. Siapa sangka terdapat air terjun yang segar bak oasw di padang pasir. Salah satunya, air terjun Tanggedu, berada di tengah hutan, air terjun ini menjadi incaran bagi setiap pengunjung yang datang ke Sumba.Berlokasi di desa Tanggedu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, membutuhkan perjuangan yang cukup panjang untuk bisa tiba di sini.Diawali dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam dari pusat kota Waingapu. Terlebih jalanan yang kita lewati cukup memacu adrenalin, jadi harus naik turun semacam bukit dengan kanan kiri adalah jurang.Sesekali saya dan rombongan yang naik mobil pun harus turun, karena ada beberapa jalan yang longsor. Sesampainya di desa terakhir, desa Tanggedu, kamipun masih harus berjuang.Dari desa tanggedu, kami meneruskan perjalanan dengan menyebrangi kali kecil, membelah padang savana, menyelusuri padang luas, dan naik turun bukit-bukit. Ditambah udara panas dan matahari yang waktu itu sangat terik, maka lelahpun tak bisa dihindari.Perjuangan panjang pun berakhir kebahagiaan, akhirnya saya dan rombongan pun tiba di air terjun Tanggedu. Tanpa membuang waktu, saya langsung menceburkan diri ke airnya yang berwarna hijau itu. Wah dingin dan sangat segar. Enaknya lagi, di sekelilingnya terdapat tebing-tebing tinggi yang melindungi dari sinar matahari.Wow, wajar rasanya tempat ini dijadikan sebagai salah satu lokasi syuting sebuah film yang berjudul "Susah Sinyal" dan memang benar, di sini ga ada sinyal. Hehehee.Selain berenang, hal seru lain yang bisa dilakukan adalah lompat dari atas air terjunnya atau duduk-duduk di bawah derasnya air terjun. Sesudah mandi, bisa banget foto ala-ala dengan kain khas Sumba. Dijamin keren hasilnya. Tenang ada banyak banget spot di sini, karena tempat ini lumayan luas dan ada banyak undakan air di sekelilingnya. Oiya, untuk biaya masuk, karena masih dikelola warga sekitar, maka saya dan rombongan harus membayar beberapa kali. Ya semoga ke depannya lebih baik dalam pengelolaannya, sehingga makin nyaman untuk para pengunjung yang datang.
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan