Sabang, Destinasi Top Untuk Bulan Madu
Jumat, 07 Jun 2019 14:30 WIB

Yogi Gustaman
Jakarta - Sabang punya banyak tempat wisata. Bahkan, destinasi di bagian paling barat Indonesia ini juga cocok sebagai tempat bulan madu.Perjalanan kali ini, saya ditemani oleh istri saya. Saya sengaja memilih Sabang terutama titik nol kilometer sebagai langkah awal perjalanan hidup saya dan perjalanan traveling saya.Kebetulan jauh sebelum rencana ini, kami sudah dapat tiket PP murah dari maskapai BUMN Indonesia. Di hari pertama, kami langsung datang ke museum tsunami di Kota Banda Aceh. Megah terasa, sunyi, rasa tsunami seperti mendalam di bangunan ini. Lalu kami memilih hotel yang jaraknya dekat dengan kota.Malam hari, saya dan istri memilih seafood sebagai pilihan. Kami makan cukup murah, kisaran Rp 25-35 ribu untuk cumi dan udang dengan porsi sangat besar. Dan kami tentunya, mencicipi ayam tangkap khas Serambi Makkah ini. Untuk seporsinya ayam tangkap hanya Rp 35 ribu.Setelah kenyang, masih cukup waktu untuk berburu oleh oleh. Dari informasi waega lokal, belanja paling lengkap dan murah, kalian bisa datang ke toko Pusaka Souvenir Gallery. Dari tas, dompet, kain tenun, kopi, hingga kue kue yang hanya ada di Aceh saja. Ada pula dendeng dari 2 olahan, sapi dan kerbau, unik sekali. Setelahnya kami langsung paketkan oleh oleh tersebut.Di hari kedua, kami check out dari hotel pukul 7 pagi, mendapatkan info bahwa kapal berangkat pukul 10.00 kami memutuskan untuk datang ke PLTD apung yang hanya berjarak 3 kilometer dari Pelabuhan Ulee Lheue. Jam 8 museum dibuka, di sini seluruh nama korban tsunami dibuatkan tugu kenangan dengan ukiran nama para korban. Di dalam kapal yang terseret ini, disediakan informasi informasi tentang tsunami dari kejadian, penyebab, dan penanggulangannya. Tidak ada biaya masuk, luas, dan kebersihan sangat terjaga.Setelah waktu hampir pukul 10.00 WIB kami langsung naik kapal untuk menyeberang, waktu tempuh kapal ferry ialah 1,5 jam dan kami tiba di sabang dengan membawa motor rental agar lebih mudah dan cepat.Tujuan kami langsung ke titik nol kilometer, jalan berliku dan menanjak menjadi tantangan untuk saya dan istri saat itu, dan kami berhasil tiba, dan segera kembali ke kota sabang untuk membuat sertifikat pengunjung titik nol yang terdata dari dinas pariwisata setempat.Sabang yang terkenal dengan bawah lautnya, kami putuskan untuk snorkeling di Pantai Iboih ikut rombongan lain. Setengah hari kami puas melihat terumbu karang di sana, hanya saja kami tidak membawa kamera underwater sebagai dokumentasi.Kami sengaja memilih menginap sehari karena seperti enggan meninggalkan surga kecil ini dengan cepat, kami memlilih resort yang langsung menghadap laut lepas dengan makanan cepat saji dari kafe sekitaran resort setempat.Saat pulang bertepatan dengan hari jumat, alangkah senangnya saya bisa menunaikan solat di masjid kebanggaan warga Aceh serta mencicipi sop sumsum tersohor dari kota ini.Pengalaman yang sangat menyenangkan. Semoga kalian yang ingin melihat indahnya indonesia, bisa segera ke sana. Mari memulai semua dari titik nol Indonesia!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!