Cerita Masjid Solo dan Paku Buwana IV yang Pernah Hilang
Rabu, 12 Jun 2019 11:13 WIB

Kukuh Himawan S
Jakarta - Masjid bukan cuma sekedar rumah ibadah. Ada banyak masjid yang menjadi saksi sejarah penting pada jamannya, seperti Masjid Jami Kaliyoso di Solo.Masjid Jami' Kaliyoso Jogopaten yang berada di Desa Kaliyoso, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen atau sekitar 16 km utara Kota Solo. Masjid ini merupakan sebuah masjid yang bersejarah karena masih ada hubungannya dengan Keraton Surakarta Hadiningrat.Dikisahkan dahulu kala sekitar tahun 1788 M, Paku Buwana (PB) IV sedang berburu kijang bersama dengan beberapa pejabat keraton di sebuah hutan di selatan masjid atau dulu masih berbentuk surau. Namun tiba-tiba PB IV menghilang tanpa bekas, hal tersebut membuat para pengikutnya merasa gusar. Berhari-hari pencarian terhadap PB IV tidak membuahkan hasil. Sehingga pada suatu hari mereka bertemu dengan penduduk sekitar dan diberi tau bahwa di utara sungai ada seorang Kyai yang bisa dimintai pertolongan untuk menemukan PB IV yang hilang. Kyai tersebut bernama Kyai Abdul Jalal 1 atau Bagus Turmudi yang menyanggupi untuk membantu. Namun bukan beliau yang akan mencari PB IV tetapi tugas tersebut diserahkan kepada keponakannya yaitu Bagus Murtojo atau Kyai Muhammad Qorib.Akhirnya PB IV berhasil ditemukan dan dapat pulang kembali ke Keraton Surakarta. Sebagai rasa terima kasihnya, PB IV memberikan nama daerah surau tersebut dengan nama Kaliyoso. Selain memberi nama Kaliyoso, PB IV juga memberikan tanah perdikan secukupnya untuk tempat pengembangan ajaran agama Islam. Beliau juga memberikan kenang-kenangan berupa sebuah mimbar dan pintu masjid serta beberapa pusaka keraton berupa keris dan tombak. Semua itu masih ada sampai sekarang di Masjid Jami' Kaliyoso Jogopaten. Adapun Bagus Murtojo atau Kyai Muhammad Qorib sendiri akhirnya diakui sebagai saudara angkat PB IV.Pada tahun 2018 kompleks Masjid Jami' Kaliyoso diresmikan menjadi Cagar Budaya Kabupaten Sragen karena peristiwa sejarahnya. Selain itu pada jaman dulu Kaliyoso juga menjadi pusat penyebaran agama Islam di wilayah Solo Utara.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan