Kemegahan Bukit Kapur Berwarna-warni di Batu Caves, Malaysia
Minggu, 18 Nov 2018 21:20 WIB

Hanifah Kusumawati
Jakarta - Liburan ke Malaysia, tidaklah jauh-jauh amat. Batu Caves, merupakan destinasi yang wajib traveler kunjungi saat ke sana.Libur akhir tahun tak terasa sebentar lagi akan tiba. Apakah kalian sudah memiliki rencana akan pergi ke mana dengan keluargamu? Tak usah bingung lagi, karena di sini saya akan berbagi pengalaman berlibur ke negara Malaysia, berkunjung ke salah satu tempat wisata yang terkenal di Kuala Lumpur, yaitu Batu Caves.Sebelum berlanjut mengenai Batu Caves. Saya akan ceritakan sedikit mengenai perjalanan ke Malaysia. Kami berangkat dari kota Bandung menuju ke negara Malaysia menggunakan pesawat. Di dalam pesawat, saya tak lupa untuk meminum Tolak Angin agar tidak merasa mual selama perjalanan, karena perjalanannya lumayan lama, sekitar dua jam lebih.Setibanya di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2), kami menggunakan alat transportasi bus seharga RM 15.00 atau Rp 53.278/orang menuju KL Sentral. Dari KL Sentral kami lanjut menggunakan KTM (Keretapi Tanah Melayu) komuter, seharga RM 2.00/orang atau Rp 7.111 saja. Lalu kami langsung menuju ke Hotel tempat kami menginap yang berada di Jl.Putra, Chow Kit, Kuala Lumpur.Esok harinya sekitar jam 10 pagi, kami pergi menuju Batu Caves dengan menggunakan mobil transportasi online. Perjalanannya sangat lancar dan ternyata tidak begitu jauh dari Hotel kami.Batu Caves adalah sebuah bukit kapur yang berbentuk gua, dan digunakan sebagai kuil untuk beragama Hindu di luar India yang paling populer yang didedikasikan untuk dewa Murugan.Jika kalian mengunjungi wisata Batu Caves ini, tidak usah khawatir karena tidak dipungut biaya untuk masuknya alias gratis. Kesan pertama yang akan kalian lihat saat sampai di lokasi, kalian akan melihat keindahan anak tangga yang menjulang tinggi dengan warna warni yang indah dan terlihat ada patung dewa Murugan yang besar dan tertinggi di dunia. Tak hanya itu, banyak burung-burung merpati yang beterbangan dan berjalan-jalan di sekitar jalanan.Ada tips untuk para traveler jika ingin berkunjung ke Batu Caves ini, membawa payung, sunglasses, dan jangan membawa makanan yang ditenteng atau di dalam tas. Mengapa demikian? Karena matahari yang sangat terik sehingga membuat cuaca terasa panas dan silau.Dan mengapa jangan membawa makanan? karena di sekitar anak tangga, kalian akan bertemu banyak monyet-monyet yang berkeliaran. Para monyet akan tau jika kita membawa makanan, dan sangat lihai dalam mencuri makanan tanpa sepengetahuan kita. Dan apabila kita membawa anak kecil, kita harus menjaganya dengan baik, karena terkadang monyet suka menggigit.Lalu kami menaiki anak tangganya yang benar-benar membuat kaki kami sedikit bergetar karena kelelahan naik tangga yang begitu tinggi. Tapi kelelahan itu semua terbayar ketika kami sampai di atas. Di tengah-tengah, kalian akan melihat ada patung dewa, dan ada papan bertuliskan beberapa peraturan saat memasuki Batu Caves ini, salah satunya yaitu larangan untuk merokok.Untuk masuk ke dalam gua, kalian akan bertemu lagi dengan anak tangga yang turun ke bawah. Ketika masuk ke dalam guanya, di sebelah pojok kanan, terlihat ada beberapa patung, seperti patung dewa dan patung gajah. Di tengah-tengahnya ada beberapa kios yang menjual souvenirΒ Batu Caves, ada juga yang menjual peralatan untuk sembahyang bagi beragama Hindu, khususnya bagi orang India Tamil. Sedangkan di sebelah pojok kiri, akan terlihat ada sebuah kuil yang berwarna warni dan disebelahnya persis, ada tempat untuk beribadah orang India Tamil yang beragama Hindu.Jalan sedikit dari kuil itu, kalian akan temukan ada banyak anak tangga yang ke atas. Ternyata perjalanannya belum selesai, karena masih ada lokasi yang bisa dikunjungi. Lalu kami pergi naik ke atas, walaupun terasa lelah kembali. Sesampainya di puncak atas, ada beberapa patung-patung dewa berukuran kecil, ada tempat untuk pemujaan bagi beragama Hindu dengan dijaga oleh penjaga kuil. Pengunjung yang beragama Hindu boleh ikut berdoa di tempat tersebut.Setelah kami puas berkeliling di dalam gua, kami memutuskan untuk turun ke bawah. Harus berhati-hati jika kalian turun di anak tangganya. Sesampainya di bawah, di sekitar jalanan, kalian bisa menikmati kesegaran minum air kelapa murni yang dijual oleh salah seorang pedagang di sana, sambil menikmati pemandangan sekitar dimana banyak burung-burung merpati beterbangan ke sana ke mari, dan berkumpul di sekitar jalan.Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju ke Hotel untuk beristirahat. Badan saya terasa lelah dan sedikit pusing, untung saja saya ingat masih menyimpan Tolak Angin di dalam tas, langsung saja saya meminumnya untuk mengatasi masuk angin. Terima kasih Tolak Angin!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum