Menyambut Fajar dengan Pemandangan Memesona di Myanmar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menyambut Fajar dengan Pemandangan Memesona di Myanmar

Anggung Nastiti - detikTravel
Rabu, 21 Nov 2018 14:42 WIB
loading...
Anggung Nastiti
Tolak Angin, bekal yang harus dibawa kala menunggu sunrise di Bagan, Myanmar
Sinar matahari pagi yang mulai menyapa tanah Bagan, Myanmar.
Satu persatu balon-balon udara mulai mengudara, sementara matahari sibuk menciptakan gradasi langit yang mempesona
Matahari, balon udara, candi, dan pagoda. Kombinasi sempurna untuk momen sunrise yang takkan terlupa
Di antara hamparan ribuan candi dan pagoda, balon-balon terus mengudara, sementara langit semakin cerah
Menyambut Fajar dengan Pemandangan Memesona di Myanmar
Menyambut Fajar dengan Pemandangan Memesona di Myanmar
Menyambut Fajar dengan Pemandangan Memesona di Myanmar
Menyambut Fajar dengan Pemandangan Memesona di Myanmar
Menyambut Fajar dengan Pemandangan Memesona di Myanmar
Jakarta - Traveling ke Bagan, Myanmar ada atraksi indah yang patut dicoba. Melihat matahari terbit dengan pemandangan balon udara.Asia, daya tariknya membentang dari seluruh penjuru benua, melewati batas negara dengan beragam budaya dan goresan sejarah yang menjadikannya khazanah bagi dunia pariwisata. Tak terkecuali dengan Bagan, sebuah kota kuno yang menyimpan banyak pesona, salah satunya melalui suguhan momen sunrise dan balon udaranya.Terletak di daerah Mandalay, Myanmar, Bagan adalah sebuah kota kuno dengan ribuan candi dan pagoda yang membentang di seluruh penjuru kota. Traveling ke Bagan dapat dimulai dari kota Yangon yang berjarak sekitar 600km dan dapat ditempuh dalam durasi waktu 8 jam dengan menggunakan bus. Tersedia dua pilihan keberangkatan yakni pagi dan malam. Biasanya, bus malam menjadi primadona bagi para pelancong karena mereka mengejar momen sunrise di pagi hari. Bus malam berangkat dari terminal bus Aung Mingalar Yangon pada pukul 20.00 dan akan sampai di terminal bus Shwe Pyi Highway, Bagan sekitar pukul empat subuh.Nah satu tips yang berguna bagi Anda para d'traveler adalah, selalu sedia Tolak Angin di tas Anda. Sebab, mengingat perjalanan darat dari Yangon ke Bagan yang cukup jauh dan melelahkan, meminum Tolak Angin dapat menjadi cara ampuh untuk menciptakan rasa nyaman selama perjalanan. Khasiat yang dimiliki Tolak Angin yang sangat baik untuk diminum saat perjalanan jauh, terbukti dapat membantu mencegah dan mengatasi masuk angin, perut kembung maupun pusing yang sering menjadi masalah dalam perjalanan. Dengan begitu, saat sampai di Bagan, badan pun akan fit dan siap untuk mengeksplor tempat tujuan.Bus malam tiba di Bagan kala fajar belum menyingsing. Pun demikian dengan matahari yang belum beranjak. Namun, para pemburu sunrise dari berbagai penjuru dunia sudah bergegas memanjat candi, mencari titik tertinggi, demi merasakan magisnya momen terbitnya matahari. Salah satunya di Bulethi Pagoda, spot terbaik untuk menikmati sinar matahari pertama. Meski demikian, menghalau desir angin pagi yang dingin di tempat tinggi tentu bukan perkara mudah. Untungnya, dengan berbekal Tolak Angin, hal itu tak jadi masalah dan semua berjalan dengan sempurna.Bagi Anda para traveler yang ingin merasakan momen indahnya matahari terbit di spot yang lebih tinggi yaitu di atas balon-balon besar yang mengudara di atas hamparan ribuan candi dan pagoda, Anda perlu menyiapkan dana USD 315-390 untuk menaiki balon udara yang dioperasikan oleh operator lokal. Tentu, harga yang dibayarkan sepadan dengan memori indah yang akan Anda dapatkan dan pastinya tak kan terlupakan.Matahari mulai beranjak dari peraduannya. Sinarnya perlahan mengganti warna langit yang semula gelap menjadi merah muda hingga cerah sempurna. Bersama itu setelahnya, balon-balon udara mulai terbang dengan gagahnya di atas ribuan candi dan pagoda. Setiap pasang mata terbius akan magis dan indahnya momen sunrise di tanah Bagan, kota kuno yang menawarkan pemandangan pagi yang luar biasa. Cocok bagi para traveler yang ingin menikmati atau sekedar melihat balon udara layaknya di Capadoccia, namun dengan versi yang lebih murah sebab letaknya yang masih di Asia Tenggara.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads