Melihat Aneka Kuil Cantik di Bangkok, Thailand
Rabu, 21 Nov 2018 16:06 WIB

Veny Rossa
Jakarta - Salah satu atraksi di Thailand adalah aneka kuil yang cantik. Ini cerita perjalanan saya menjelajahi berbagai kuil di Negeri Gajah Putih.Liburan kali ini saya berkesempatan mengunjungi Thailand, sebuah negara dengan kebudayaan dan karakteristik yang unik dengan julukan 'Negeri Gajah Putih'. Liburan ke Thailand belum lengkap rasanya tanpa mengunjungi candi Buddha yang menjadi ikon pariwisata Thailand yang berada di Bangkok.Sebenarnya ada banyak candi peninggalan sejarah yang ada di Thailand. Namun karena keterbatasan waktu, saya memutuskan untuk mengunjungi 2 candi yang paling terkenal saja. Kuil pertama yang saya kunjungi adalah Wat Arun. Wat Arun adalah candi Buddha yang berada di distrik Bangkok Yai, terletak persis dibarat hulu Sungai Chao Phraya. Untuk menuju ke Wat Arun, saya harus menumpangi sebuah perahu kecil dari Dermaga Sathorn Pier, untung saya sudah meminum Tolak Angin jadi tidak akan mual dan mabuk dalam perjalanan menggunakan perahu. Sedikit tips dari saya, bawa selalu Tolak Angin kapanpun dan dimanapun untuk Mengatasi Masuk Angin.Perjalanan dari Dermaga Sathorn Pier ke Wat Arun memakan waktu sekitar 10 menit, Sungai Chao Phraya berwarna cokelat keruh, walaupun begitu ada banyak sekali ikan disungai ini, bahkan saya berkesempatan memberi makan ikan dengan roti sebelum turun dari perahu menuju Wat Arun.ΓΒ Karena saya ikut sebuah tour, jadi saya tidak perlu pusing untuk mengurus tiket masuk wisata dan transportasi, saya hanya duduk cantik dan mengikuti arahan dari tour guide. Dari informasi yang saya dapatkan, untuk masuk ke Wat Arun dikenakan biaya masuk sebesar 50 Bath atau sekitar Rp 20.000an jika dihitung menggunakan nilai tukar rupiah saat ini, biaya yang cukup murah untuk mengunjungi sebuah candi yang cantik seperti Wat Arun. Wat Arun memiliki detail ornamen keramik cantik yang berwarna-warni dan mengingatkan pengunjung akan keramik porselen yang berasal dari Tiongkok.Berkeliling Wat Arun tidak membutuhkan waktu lama, karena Wat Arun tidak begitu besar. Puas befoto ria dan menikmati pemandangan, saya memutuskan untuk berbelanja buah tangan ditoko-toko yang berada di Wat Arun. Uniknya, di Wat Arun menerima pembayaran dengan Rupiah, jadi kita tidak perlu repot-repot membawa banyak Baht jika ingin berbelanja di Wat Arun. Harga barang di Wat Arun juga sangat murah, masih bisa ditawar jika kita ingin mengambil dalam jumlah banyak. Pedagang di Wat Arun juga bisa berbahasa Melayu, jadi tidak perlu kuatir akan kesulitan saat berbelanja. Setelah berbelanja buah tangan saya keluar area perbelanjaan dan duduk ditempat duduk dibawah pohon rindang, menikmati buah yang dijual dibawah pohon, sambil menunggu rombongan tour yang masih berbelanja, buahnya terasa sangat segar. Perlu diketahui bahwa pada saat saya berkunjung Bangkok sangat panas. Perjalanan dilanjutkan, Kuil kedua yang saya kunjungi adalah Wat Pho, lokasinya berada didekat Sanam Chai Road dan Maharat Road, samping Grand Palace. Harga tiket masuk Wat Pho lebih mahal dibandingkan dengan harga tiket masuk Wat Arun, yaitu sebesar 100 bath. Wat Pho adalah sebuah candi ikonik yang memiliki sebuah patung Buddha raksaksa sedang berbaring yang berlapis emas setinggi 15 meter dan panjang 46 meter. Patung ini berbaring kearah samping dengan menopangkan tangan kanan di kepalanya, bertumpu pada bantal yang juga dilapisi emas.ΓΒ Selain itu ada 108 patung Buddha lainnya yang disusun menampilkan simbol keberuntungan. Dan ada juga 108 mangkuk perunggu dikoridor yang mewakili 108 karakter Buddha. Wisatawan juga bisa menuangkan koin pada setiap mangkuk yang dipercaya dapat membawa keberuntungan.Perlu diketahui bahwa sebelum memasuki Kuil Wat Pho, kita harus melepaskan alas kaki. Jangan khawatir sepatu atau sandal anda akan hilang, karena sudah disediakan kantong plastik untuk menaruh sepatu atau sandal yang dapat dibawa-bawa selama kita menyusuri Kuil Wat Pho. Selain Kuil Wat Pho dan patung Buddha, terdapat pula bangunan-bangunan kecil dengan ornamen keramik berwarna-warni yang sangat cantik. Uniknya di Wat Pho terdapat pusat pijat dan obat tradisional, wajib dicoba bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi Thai Massage Traditional. Berbeda dengan Wat Arun, Wat Pho sangat luas dan megah, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk berkeliling di Wat Pho. Panasnya terik matahari membuat saya tidak sanggup berlama-lama berada di Wat Pho. Saran dari saya lebih baik mengunjungi Wat Pho pada pagi hari atau sore hari saat matahari tidak begitu terik. Jadi sudah siap untuk jalan-jalan ke Bangkok?
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia