Suka-Duka Liburan Di Negeri Gajah Putih

Jakarta - Thailand memang jadi destinasi menarik untuk wisatawan Indonesia. Tak hanya suka, kadang ada saja yang kena tipu saat traveling di sana.Pertama kalinya saya menginjakkan kaki di salah satu negara Asia yang sangat terkenal akan sticky rice mangonya yaitu Thailand. Berangkat pukul 01.00 WIB dan mendarat di pukul 05.00 waktu setempat mata terasa sangat mengantuk. Setelah menyelesaikan imigrasi melanjutkan perjalanan dengan bus menuju BTS terdekat untuk menuju ke Hotel, dikarenakan jam check in harus jam 14.00 waktu setempat akhirnya saya memutuskan untuk pergi sarapan sebentar. Niat hati ingin langsung berkeliling tetapi karena mata yang ngantuk tidak tertahankan dan pusing yang melanda saya. Akhirnya tetap menunggu di lobby hotel dan puji syukur kami diberi awal check in. Setelah beristirahat sore menjelang saya menuju ke kapal dan menyebrang ke salah satu destinasi yang sangat cukup terkenal yaitu Asiatique. Di sana saya menikmati sunset dengan view sungai yang sangat menenangkan hati dan pikiran.Setelah menikmati sunset, tibalah kebingungan mau melanjutkan perjalanan kemana karena sama sekali saya tidak menyiapkan itenary. Ini adalah pertama kalinya saya melakukan Backpacker berdua bersama teman saya tanpa ditemani oleh tour dan travel. Akhirnya saya mencari di internet dan pilihan selanjutnya menuju ke salah satu mall Centra World yang cukup besar. Saya menikmati kemacetan sambil mencari makanan street food yang berjualan di sekitar mall tersebut. selesai mengelilingi mall kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke hotel untuk beristirahat.Esok harinya tiba kami pun melakukan perjalanan menuju ke Grand Palace kerajaan Bangkok dan sekitarnya, Wat Pho (Sleeping Buddha), Wat Arun, menyebrangi sungai menuju lokasi pertama Grand Palace. Ternyata saya tidak diijinkan masuk dikarenakan saya menggunakan pakaian yang cukup pendek.Akhirnya saya mengubah rencana menuju ke True Love Neverland sebuah cafe yang memelihara sekitar 20an anjing Husky. Di tengah memesan kendaraan umum dengan applikasi online saya kedatangan 1 orang asing yang tiba tiba menghampiri saya dan mengajak ngobrol dan menganjurkan saya untuk menuju ke Floating Market yang menyebrang dengan perahu.Kala itu saya masih berpikir bahwa teman saya masih memesan kendaraan umum yang kami tunggu. Seseorang yang tidak saya kenal menghampiri, memesankan tuk tuk untuk kami dan memaksa kami untuk naik. Ternyata sewaktu mengobrol dengan orang asing tersebut teman saya sudah membatalkan orderan kendaraan umum. Akhirnya saya pun naik menuju ke tempat seperti perkumpulan pembelian tiket perahu menuju Floating market. Kami ditawarkan dengan harga yang paling tinggi kemudian menjadi harga yang sebenarnya jika dirupiahkan juga masih lumayan mahal. Kami dijanjikan bahwa perahu itu hanya akan dinaikki oleh kita berdua, berjalannya kapal di tengah sungai tiba-tiba kapal tersebut kembali ke tempat pembelian tiket dan perahu kami dinaiki oleh 2 orang turis lain lagi. Saya merasa dibohongi dan saya pun mengecek di internet harga sebenarnya berapa dan ternyata sangat murah.Saya pun mencoba untuk terus menghibur diri dengan memasang mindset karena jalan jalan jadi tidak apa sekali-kali. Ketika perjalanan kami akan di hampiri oleh perahu perahu kecil yang berdagang tetapi ternyata tidak. Kami diantar menuju 1 tempat lagi seperti pasar dan kami harus turun selama 30 menit mengelilingi pasar tersebut.Selesai mengarungi sungai dan mengelilingi pasar saya pun diturunkan oleh si pengemudi perahu menuju ke Wat Arun dalam hati dan pikiran berpikir mungkin saja saya tidak akan bisa masuk. Lalu saya berencana ingin kembali ke cafe yang True Love Neverland tetapi ketika dalam perjalanan sambil mengecek internet harga entrance fee ternyata uang kami tidak cukup, Penderitaan ternyata belum selesai akhirnya kembali mengelilingi Wat Arun. Setelah selesai mengelilingi Wat Arun saya kembali menuju ke hotel, dari Wat Arun menuju hotel kami harus kembali menggunakan perahu menuju tempat penyeberangan yang bernama Chao Praya sambil menunggu perahu selanjutnya menuju hotel karena kurangnya tidur dan diombak ombak oleh arus di sungai sehingga masuk angin saya merasa pusing dan mual.Saya pun mengeluarkan jurus andalan saya untuk Mengatasi Masuk Angin yaitu dengan minum Tolak Angin, orang pintar tentunya minum Tolak Angin bukan. Untungnya selama perjalanan kemanapun saya selalu menyiapkan 1 kotak Tolak Angin dan selalu menyediakannya di setiap hari perjalanan saya.Hari terakhir pun telah tiba, bangun pagi lalu sarapan dan tidak lupa lagi untuk minum Tolak Angin berjaga jaga agar kondisi tetap fit. Saya pun pergi berbelanja di pusat market Palladium dan Chatucak Market untuk menghunting baju dan oleh oleh. Hanya pergi dalam waktu singkat melanjutkan perjalanan ke True Love Neverland salah satu wishlist yang sangat saya impikan sebuah cafe anjing. Tidak hanya membayar entrance fee dan bermain dengan anjing kami juga akan mendapatkan 1 cake dan 1 minuman yang dapat di makan terlebih dahulu sebelum playtime dengan para husky.Selesai bermain dan tiba saatnya untuk pergi ke bandara saya pun akhirnya memesan taxi dan menuju ke Bandara Doeng Muang untuk kembali ke Tanah air tercinta. Sebuah perjalanan yang tentu tidak akan pernah terlupakan karena melakukan perjalanan sendiri tanpa tour suka duka pun akhirnya dapat dilewati. Terima kasih untuk Tolak Angin yang membuat saya selalu tetap fit sehingga perjalanan saya tidak terganggu.