Main ke Andong, Desa Tradisional di Korea
Jumat, 30 Nov 2018 12:20 WIB
3174085102950004
Jakarta - Ke Korea tak melulu Seoul. Ada Desa Andong yang tak kalah menarik buat dikunjungi.Tahun lalu, aku dan ibu pergi ke Korea Selatan, trip ini berdurasi 10 hari ini aku rancang tanpa bantuan guide sama sekali alias go show, kecuali guest house yang udah kita booking dari Jakarta.Saat itu sudah mulai memasuki musim gugur di Korea, karena itu kami membawa baju hangat yang cukup mengingat angin yang berhembus akan sedikit dingin. Karena aku orangnya mudah sekali masuk angin, aku selalu sedia tolak angin kalau liburan.Setelah 5 hari menikmati udara sejuk dan hiruk pikuk kota Seoul, aku dan ibu memutuskan untuk pergi ke Desa Andong, perjalanan ke Andong memakan waktu sekitar 3 jam 15 menit selain karena aku memiliki teman yang tinggal di Andong, aku juga ingin melihat kota yang terkenal dengan kesenian tari topeng nya ini. Keesokan harinya aku dan ibu menuju stasiun kereta Cheongyangni.Setibanya di stasiun, kami membeli tiket kereta Mugunghwa untuk berangkat dan pulang dengan menggunakan mesin. Setelah berhasil membeli tiket, ternyata tiket berangkat yang aku beli adalah tiket berdiri.Alhasil aku dan ibu berdiri sampai Stasiun Woonju, sekitar 2 jam dari Seoul, karena banyak tempat duduk kosong akhirnya aku dan ibu diperbolehkan duduk oleh petugas keretanya. Harga tiket untuk ke Andong cukup murah, harganya sekitar 15.500 Won (Rp 198 ribu) untuk satu orang.Setiba nya di Andong, aku menunggu teman di depan stasiun, dan sempat berbincang dengan beberapa penduduk lokal. Setelah bertemu dengan temanku, aku diajak makan siang di dekat stasiun. Andong terkenal akan Andong jjimdalk nya, seperti semur ayam yang dimasak dengan soun. Setelah makan siang, aku diajak ke toko roti yang bernama Mammoth di dekat situ, kue dan kopi di toko roti itu enak banget.Setelah itu aku diajak ke Jembatan Woryeonggyo, di sana aku disuguhkan dengan sunset yang indah. Sayang karena cuaca yang cukup dingin dan sudah mulai gelap akhirnya aku dan ibu memilih pulang ke guest house. Karena di luar angin nya sejuk aku tidur dengan jendela terbuka semalaman, paginya aku langsung masuk angin, untung aku selalu membawa Tolak Angin yang paling ampuh untuk mengatasi masuk angin.Keesokan harinya, aku, ibu dan temanku berangkat pagi hari menuju Desa Hahoe. Membutuhkan sekitar 40 menit untuk sampai ke Desa Hahoe dengan bus. Karena hari masih pagi, belum banyak pengunjung yang datang. Berbeda dengan saat di Seoul, di Andong aku jarang bertemu dengan turis asing, aku lebih sering bertemu dengan penduduk lokal yang datang untuk liburan.Desa Hahoe, merupakan salah satu desa yang tercatat dalam UNESCO, bangunan di Desa Hahoe banyak yang masih menggunakan atap jerami (Choga), meskipun dalam nya sudah mengalami modernisasi dengan adanya TV kabel, listrik dan penghangat. Saat berjalan aku melihat seseorang yang sedang memetik buah kesemek, dengan baik nya aku diberikan beberapa dengan gratis.Kita dapat melihat keindahan Desa Hahoe dari bukit yang bernama Buyongdae, untuk sampai ke bukit itu, kita harus menaiki kapal kecil untuk menyebrangi sungai Nakdong. Setelah itu kita harus mendaki bukit, pemandangan dari puncak sangatlah indah, meskipun cukup lelah menaikinya.Setelah menyeberang kembali ke Desa Hahoe, kami sedikit terburu-buru karena mengejar bus agar tidak ketinggalan kereta untuk pulang ke Seoul, hebatnya di desa sekalipun, busnya sangatlah tepat waktu, sehingga bisa sampai ke downtown Andong tepat waktu dan dapat mengejar kereta kembali ke Seoul. Sebelum naik kereta aku sempat membeli oleh-oleh berupa coklat, yang berbentuk seperti topeng tradisional khas Andong. Sisa 3 hari aku dan ibu habiskan dengan berjalan-jalan di Seoul, karena cuaca malam sudah mulai dingin, tidak lupa aku selalu minum Tolak Angin sebelum makan malam keluar. Bagiku Korea Selatan memiliki sebuah daya tarik yang membuatku selalu ingin kembali.Aku pun selalu dengan senang hati membantu temanku yang akan berlibur ke Korea Selatan, dengan mengenalan beberapa daerah kesukaanku di Seoul, dan tak lupa aku selalu memberikan masukan untuk menjelajah daerah lain selain Seoul, seperti Andong contohnya, karena Korea Selatan bukan hanya sebatas Seoul, Pulau Nami dan sekitarnya, namun banyak daerah lain yang dapat dikunjungi.












































Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia