Taman Rekreasi Ekstrem di Balik Cantiknya Gunung Fuji
Jumat, 30 Nov 2018 14:35 WIB

Marvin Librata
Jakarta - Jepang adalah salah satu negara destinasi wisata yang sedang naik daun. Jepang dengan segala daya tariknya seperti keindahan bunga sakura, berbagai macam kuliner, pertunjukan seni dan kebudayaan mampu memikat banyak wisatawan dari berbagai negara termasuk Indonesia.Setelah mencari dan mengumpulkan beberapa informasi seputar Jepang, saya akhirnya memutuskan untuk berlibur ke Negeri Sakura yang merupakan salah satu destinasi impian saya. Tujuan utama saya berlibur ke negara yang terkenal dengan anime-nya adalah ingin mencoba menaiki wahana ekstrem yaitu roaller coaster Takabisha di samping ingin menikmati kuliner khas Jepang.Berlokasi di taman bermain Fuji Q Highland wahana ini memiliki panjang lintasan 1004 meter. Dengan sudut kemiringan 121 derajat di bagian puncak jalur vertikalnya menjadikan wahana ini yang paling curam di dunia.Setibanya dikawasan Fuji Q, angin musim gugur langsung menyambut kehadiran saya. Udara yang dingin terasa begitu menusuk hingga kedalam pori-pori kulit yang membuat saya mengigil seketika. Dinginnya cuaca saat itu tidak menyurutkan niat saya untuk menaklukkan wahana ekstrim roller coaster paling curam di dunia. Sadar akan menghadapi cuaca dingin, tentu saya sudah melakukan persiapan sebelumnya Mengenakan pakaian hingga dua lapis, jaket windbreaker serta sarung tangan. Saya pun tidak lupa meneguk satu sachet Tolak Angin untuk membantu menghangatkan tubuh dari dalam dan mencegah masuk angin.Memasuki taman bermain Fuji Q Highland mata saya seketika berbinar-binar melihat indahnya Gunung Fuji yang menjadi latar belakang dari banyaknya wahan permainan yang ada. Saya mengambil peta area taman bermain dan bergegas mencari dimana lokasi roller coaster Takabisha berada. Sebelum menuju lokasi Takabisha, saya menghampiri salah satu mesin yang menjual tiket wahana permainan. Saya mengeluarkan uang sebesar 1000 Yen dari saku untuk ditukarkan dengan satu tiket wahana roller coaster. Apabila ingin bebas bermain seluruh wahana tanpa harus membeli tiket untuk setiap permainan, kita bisa membeli tiket terusan yang berlaku untuk satu hari dengan harga 5700 Yen.Sesampainya di lokasi wahana Takabisha, antrian panjang pun sudah menunggu. Tertera angka 50 pada papan kotak berukuran 60x60 cm yang dipegang oleh petugas, memberi info bahwa antrian akan memakan waktu selama 50 menit sebelum bisa menaiki wahana tersebut. Sudah menjadi rahasia umum bahwa penduduk lokal di Jepang sangat disiplin dalam segala hal, salah satunya adalah mengantre. Tertib dan rapi dalam satuan panjang baris antrian serta mengikuti arahan dari petugas wahana, membuat saya terkagum akan kedisiplinan mereka.Setelah antrian mulai berkurang dan sudah semakin mendekati saat-saat yang paling ditunggu-tunggu, saya melihat dilayar monitor menampilkan pengumuman bahwa segala barang bawaan harus ditinggalkan sebelum menaiki wahana. Melihat saya sedang menyiapkan action camera untuk merekam video selama menaiki wahana Takabisha tersebut, petugas wahana pun memberikan tanda kepada saya bahwa action camera tidak diperbolehkan sama sekali demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Saya pun mengurungkan niat untuk merekam video pengalaman saya menaiki wahana ekstrem ini, dan menyimpan kembali segala peralatan dan barang-barang berharga ke dalam tas.Giliran saya pun tiba untuk menaiki wahana roller coaster ekstrem ini. Dalam satu kereta hanya terdiri dari delapan orang yang terbagi menjadi dua baris yakni baris depan dan belakang. Ingin merasakan sensasi yang memacu adrenalin, saya memilih untuk duduk di barisan depan. Setelah semua penumpang naik, para petugas memastikan bawah sabuk keselamatan sudah terpasang dan terkunci dengan baik.Kereta wahana pun mulai melaju dengan kecepatan tinggi melintasi setengah dari total panjang 1004 meter yang kemudian berhenti dan melaju perlahan dilintasan tegak lurus. Posisi duduk yang menghadap langit memberikan sensasi tersendiri seolah sedang menaiki pesawat ulang-alik yang akan meluncur meninggalkan atmosfer bumi. Sesampainya di puncak jalur vertikal, kereta wahana berhenti sebagai persiapan terjun bebas dari ketinggian 43 meter dan sudut miring 121 derajat. Tanpa adanya aba-aba maupun hitungan mundur kereta wahana yang berhenti di ketinggian, meluncur dengan kecepatan rata-rata 100 kilometer/jam melahap lintasan yang berputar-putar dan berliuk-liuk membuat jantung ini serasa tertinggal di udara.Puas rasanya hati ini setelah 112 detik yang diperlukan untuk merasakan adrenalin yang terpacu oleh ekstrimnya wahana permainan Takabisha ini. Kegiatan hari itu pun saya lanjutkan dengan menaiki beberapa wahana lainnya ditemani dengan cuaca dingin dan angin yang menerpa dari ujung kepala hingga ujung kaki sebelum akhirnya melakukan perjalanan kembali ke tempat penginapan untuk beristirahat.Sampai di tempat penginapan, saya langsung membersihkan diri dan tidak lupa untuk meneguk satu sachet Tolak Angin yang kali ini meminumnya dengan cara diseduh menggunakan air hangat. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan berbagi pengalaman perjalanan saya menaiki wahana ekstrim di Jepang. Salam sejahtera untuk kita semua.
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC