Island Hopping di NTT, Bisa ke Destinasi Cantik Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Island Hopping di NTT, Bisa ke Destinasi Cantik Ini

Almira Santoso - detikTravel
Jumat, 14 Des 2018 11:50 WIB
loading...
Almira Santoso
Magical Pulau Padar
Pulau Taka Makasar
Pulau Sembilan
Pemandangan dari atas Pulau Gili Lawa Darat
Bersama teman-teman menikmati sunset di Pulau Padar
Island Hopping di NTT, Bisa ke Destinasi Cantik Ini
Island Hopping di NTT, Bisa ke Destinasi Cantik Ini
Island Hopping di NTT, Bisa ke Destinasi Cantik Ini
Island Hopping di NTT, Bisa ke Destinasi Cantik Ini
Island Hopping di NTT, Bisa ke Destinasi Cantik Ini
Jakarta - Island Hopping jadi salah satu cara terbaik untuk wisata di Taman Nasional Komodo. Kamu pun bisa berkunjung ke sejumlah destinasi cantik ini.Island Hopping di Indonesia bagian Timur, Juli kala itu menyenangkan. Pemilihan musim sangat menentukan kelancaran perjalanan jika anda ingin berwisata pantai. Ga kebayang gimana jadinya kalau liburan ke pantai tapi tiap hari hujan, pasti sangat menyebalkan. Sengaja bulan Juli kami pilih untuk berangkat menikmati indahnya pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur.Bermodalkan tiket murah dari pameran tiket yang sudah kami beli jauh hari sebelumnya, akhirnya kami pun berangkat. Waktu tempuh yang perlukan dari Jakarta menuju Labuan Bajo sektiar 2 jam 30 menit. Mendarat di Bandar Udara Komodo, ambil bagasi, dan langsung menuju pintu keluar mencari mobil rental yang telah kami pesan sebelumnya. Tidak sabar ingin segera melihat ada apa saja di Labuan Bajo.Selesai check in kami pun segera bergegas menuju kamar masing-masing. Hotel yang kami pesan bernama Le-Pirate. Hotel ini bergaya seperti rumah-rumah pantai dengan warna putih yang mendominasi. Ukurannya kecil namun nyaman. Masing-masing di depan kamar di sediakan hammock untuk bersantai. Kolam renang mereka berada di lantai paling atas dan langsung menghadap laut. Menikmati burger sambil bersantai di dalam kolam renang sangat menyenangkan. Ini baru liburan!Petualangan kami pun dimulai. Persiapan di cek kembali, yang paling penting obat-obatan. Maklum kami akan bermalam di kapal 3 hari 2 malam, jauh dari kota. Jalan menuju pelabuhan dan berangkat dengan kapal sewaan. Kapal yang kami sewa muat untuk 12 orang. Terbagi menjadi 3 kamar. Masing-masing kamar ada AC nya, hanya saja menurut saya tidak terlalu berfungsi. Toh panas juga. Akhirnya setiap malam saya memilih untuk bermalam di luar kamar, di ruang makan yang terbuka dengan bermodalkan jaket dan selimut. Lebih nyaman dan tidak pengap.Pulau pertama yang kami kunjungi adalah Pulau Kelor. Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai ke atas bukit, hanya sekitar 15 menit dan Anda bisa menikmati pemandangan bukit di seberang dengan air laut biru yang bening. Indah! Kami habiskan waktu sekitar 2 jam di sini sekadar bersantai di pantai dan snorkeling.Perjalanan pun dilanjutkan menuju Pulau Rinca. Tentu kami mempunyai alasan tersendiri mengapa kami memilih Pulau Rinca ketimbang Pulau Komodo untuk melihat binatang liar yang tersohor ini dari dekat. Karena Pulau Rinca sudah ada lebih dulu dibandingkan dengan Taman Nasional Komodo itu sendiri.Komodo yang berada di Pulau Rinca ini lebih agresif dibandingkan dengan komodo yang berada di Pulau Komodo. Menurut informasi yang kami dapat dari penduduk setempat yang sepertinya sudah terbiasa hidup berdampingan dengan reptil ini. Hal ini dikarenakan cuaca di Pulau Rinca ini lebih panas di bandingkan di Pulau Komodo. Kasus ranger yang diserang komodo pun lebih banyak di pulau ini dibandingkan di Pulau Komodo.Buruan! Teriak salah satu dari kami. Sampai lupa waktu. Bisa mepet banget loh ini sampai di Pulau Padarnya. Harus cepat-cepat menuju Pulau Padar sekalian lihat sunset. Pasti indah banget. Sedikit menguras tenaga untuk sampai ke atas. Tetapi setibanya kalian di atas, capenya bakalan lenyap. Luar biasa indah!Pulau ini kosong alias tidak berpenghuni. Tidak terlihat satu bangunan pun di pulau ini. Pesonanya terletak pada konturnya yang berbukit-bukit menjulang tinggi yang berwarna kecoklatan dan birunya air laut menjadikan pemandangan sore itu serasa begitu kontras. Pulau Padar yang indah seolah menyimpan banyak misteri. Salah satu sunset terindah saya. Malam itu kami menginap di atas perahu dekat dengan Pulau Padar sehingga kami bisa menikmati sunrise esok pagi, dan kalau tidak malas kalian boleh kok naik lagi ke atas.Semoga saja saya tidak malas esok pagi.Main-main dan foto-foto di pantai yang berwarna pink jadi agenda kami hari ini. Pink Beach merupakan pantai yang unik yang memiliki pasir berwarna merah muda akibat kikisan batu karang yang berwarna merah. Pantai ini adalah salah satu dari 7 pantai berpasir merah muda yang ada di dunia.Tidak hanya pantainya saja yang indah,bawah lautnya juga merupaka surge untuk beragam jenis ikan,karang,dan biota laut lainnya. Snorkeling adalah aktivitas wajib di pulau ini. Please please please jangan bawa pasirnya pulang ya, biarkan pantai pink itu tidak memudar merah mudanya.Dalam perjalanan ke Taka Makasar kami berhenti sejenak. Kapten kapal melihat ada manta yang sedang berkumpul, jadilah kami dengan sigap mengambil alat-alat snorkeling dan langsung nyebur.Ya Tuhan, berenang bersama ikan pari manta ini salah satu impian saya. Ada sekitar 5 ikan pari yang berenang bersama kami kala itu.Bahagia saya betul-betul bahagia. Alam atasnya cantik.Bawah lautnya magical.Hari terakhir kami di lautan. Gili Lawa Darat, Pulau Sembilan, dan Pulau Kanawa akan kami kunjungi sebelum kembali ke Labuan Bajo. Gili Lawa Darat hampir mirip dengan Pulau Padar, hanya saja di pulau ini tidak ada bukit-bukit yang menjulang, tapi pemandangannya tetap keren. Pastikan kalian trekking sampai atas dan berjalan lah memutari pulau ini. Masing-masing sisi pulau Gili Lawa Darat memiliki keindahannya sendiri.Sementara Pulau Sembilan atau nama sebenarnya Pulau Mangiatan juga memiliki keunikannya sendiri. Bagaimana tidak, selain pulaunya yang berbentuk menyerupai angka 9, pulau ini kecil dan tidak terbuat dari tanah melainkan dari karang yang sudah mati. Butuh waktu hanya sekitar 10 menit untuk mengitari pulau ini dari ujung angka 9 dan kembali lagi.Dulunya di tengah lingkaran angka 9 tersebut terdapat ubur-ubur yang tidak menyengat (stingless jellyfish), sayangnya ketika saya pergi kapten kapal menginformasikan bahwa ubur-ubur tersebut telah hilang akibat air pasang. Hari hampir sore, sisa 1 pulau lagi yang belum terjelajahi. Selanjutnya Pulau Kanawa.Nah berbeda dengan pulau-pulau sebelumnya, di pulau ini sudah ada penginapan. Bagi yang ingin merasakan sensasi yang berbeda bisa menghabiskan malam dengan menyewa tenda di pulau ini. Aliran listrik hanya ada jam 6 sore hingga jam 11 malam. Selanjutnya ditemani cahaya bintang. Romantis!NTT pulau yang ga ada matinya untuk dibahas potensi wisatanya. Bakalan nyesel kalau ga mampir ke pulau-pulau ini. Keren banget!
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads