Indahnya Togean yang Selalu Bikin Rindu
Rabu, 03 Okt 2018 10:56 WIB

Florentz Magdalena
Jakarta - Indahnya Kepulauan Togean selalu bikin rindu traveler yang sudah pernah mengunjunginya. Semoga keindahan ini akan tetap terjaga hingga esok nanti.Semenjak Bandara Tanjung Api di Ampana disebut-sebut sebagai gerbang utama menuju Togean, ingatan saya kembali ke perjalanan saya menuju Togean tiga tahun lalu. Saya harus pergi ke Gorontalo terlebih dahulu dari Minahasa Selatan, domisili saya waktu itu.Setelah itu, naik kapal feri dari Pelabuhan Marisa di Gorontalo menuju Wakai. Perjalanan darat Minahasa Selatan-Gorontalo memakan waktu 8 jam, dan perjalanan laut Gorontalo-Wakai mencapai 12 jam. Jadi total perjalanan saya adalah sekitar 20 jam.Oh iya, bagi yang belum mengetahui Togean, Togean adalah kepulauan yang terletak di Teluk Tomini, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Kepulauan Togean merupakan hamparan pulau-pulau yang ada di sekitar Teluk Tomini. Beberapa pulau besar di kepulauan ini antara lain Pulau Togean, Pulau Kadidiri, Pulau Una-una dan Pulau Batudaka.Untuk mencapai Togean, kita bisa melalui Ampana yang merupakan ibukota kabupaten Tojo Una-Una ataupun melalui Gorontalo. Perjalanan dengan kapal dari Ampana ke Wakai memang lebih singkat, yakni sekitar 4-5 jam, sedangkan dari Gorontalo ke Wakai memakan waktu sekitar 8 jam. Wakai sendiri terletak di Pulau Batudaka.Saya dan teman sudah memesan terlebih dahulu penginapan di Pulau Kadidiri bernama Pondok Lestari. Dari Wakai ke Pulau Kadidiri tidak memakan waktu yang lama, hanya sekitar 15 - 30 menit menggunakan kapal kecil. Disediakan penjemputan oleh pihak penginapan, jadi tidak perlu khawatir.Berada di Pulau Kadidiri, kami benar-benar liburan yang benar-benar liburan. Bingung? Ya, tanpa gangguan karena sinyal telepon susah ditangkap, apalagi sinyal internet. Selain itu, listrik hanya menyala dari pukul 6 sore sampai 6 pagi.Bahkan sumber air tawar juga tidak ada sehingga untuk keperluan mandi dan buang air, kami menggunakan air payau. Untuk keperluan makan, kami mendapatkan makan 3 kali sehari di sana. Walaupun penampilannya tidak seperti hotel bintang lama, namun rasa boleh bersaing.Hari pertama di Kadidiri, kami memutuskan pergi ke Danau Mariona. Jangan khawatir, segala akomodasi dan transportasi disediakan oleh pihak penginapan jadi tidak perlu repot. Hanya cukup menambah biaya saja.Danau Mariona bukan danau biasa, ia merupakan danau tempat ubur-ubur tidak tidak bersengat. Jadi, selain di Kakaban Kalimantan Timur, Danau Mariona juga merupakan salah satu habitat ubur-ubur tak bersengat.Konon, Mariona adalah turis pertama asal Perancis yang datang ke danau ini sehingga namanya menjadi nama sebuah danau. Meski airnya keruh, namun dari atas ubur-ubur sudah dapat terlihat.Hari semakin sore, kami pun melanjutkan perjalanan ke Pantai Karina, pantai pasir putih yang letaknya di Pulau Karina. Di sana kami kembali berenang dan menikmati pemandangan matahari terbenam. Di Pantai Karina ini nyaris tidak terdapat ombak sehingga bisa jadi tempat untuk belajar berenang buat saya waktu itu.Konon, nama Pantai Karina juga diambil dari nama seorang wisatawan mancanegara yang bernama Karina, karena beliaulah yang menemukan pada waktu melakukan perjalanan menggunakan kapal layarnya.Puas bermain, kami pun memutuskan untuk pulang. Senja sedang cantik-cantiknya waktu itu, menemani perjalanan kami kembali ke penginapan.Keesokan harinya kami menjelajahi Togean. Disediakan paket island hoping dari penginapan, yaitu snorkeling di titik California Reef, mengunjungi Pulau Papan, dan menelusuri hutan bakau.California Reef merupakan titik snorkeling yang indah. Di titik itu terdapat sebuah rumah tempat nelayan untuk beristirahat yang dikenal dengan nama Hotel California oleh para pelancong.Puas menikmati keindahan bawah laut, kami diajak mengunjungi pulau Papan yang juga menjadi salah satu tempat wajib dikunjungi di Togean. Pulau Papan ini sebenarnya adalah perkampungan asli suku Bajo, yaitu Desa Kabalutan, Kecamatan Talatako.Jika Anda hendak mengunjunginya, sebaiknya siapkan buku-buku dan makanan ringan anak-anak. Anak-anak suku Bajo menyukainya. Setelah jeptret-jepret di Pulau Papan, kami menelusuri hutan bakau yang merupakan dermaga.Sayangnya, waktu kami ke sana tempatnya agak kurang terawat, terlihat dari kayu jembatan yang sudah lapuk dan toilet umum yang tidak layak. Namun, suasana di sana masih terasa segar.Hari terakhir di Pulau Kadidiri hanya kami habiskan dengan berkeliling di sekitar penginapan karena hari itu juga kami akan kembali ke Gorontalo pukul 17.00 WITA. Namun, jangan anggap itu membosankan ya.Kawasan bawah laut sekitar Pulau Kadidiri punya keindahan yang mengagumkan. Tidak perlu memakai peralatan snorkeling atau diving karena berenang di sekitar bibir pantai pun, sudah terlihat terumbu karang yang masih terjaga.Bagi Anda yang ingin berlibur tanpa banyak gangguan, Togean merupakan destinasi yang tepat. Banyak pilihan penginapan yang dapat diambil, namun Pondok Lestari adalah penginapan yang paling pertama ada di Pulau Kadidiri.Tempatnya sangat sederhana dan dikelola oleh penduduk lokal. Tarifnya juga lebih murah dibandingkan penginapan lainnya di pulau yang sama, yaitu mulai dari 150 ribu rupiah per orang. Meski jumlah kamar tak terlalu banyak dan seadanya, keramahan pengelolanya jadi nilai plusnya.Untuk Anda yang memilih pergi ke Togean melalui Gorontalo perlu memerhatikan jadwal kapal feri. Kalau belum berubah, jadwal kapal feri Marisa-Wakai adalah seminggu dua kali yakni hari Selasa dan Jumat pukul 18.00 WITA, sedangkan Wakai-Marisa adalah hari Senin dan Kamis pukul 17.00 WITA.Kami berangkat ke Wakai hari Selasa dan kembali ke Gorontalo hari Kamis. Harga tiket tergantung kelas yang diambil, kebetulan kami mengambil kelas eksekutif yang ada tempat duduknya dan di ruangan ber-AC, yang berkisar 100 ribu rupiah.Tiga tahun berlalu, Togean sudah mengalami perkembangan, ke arah yang lebih baik tentunya. Semoga tidak hanya bisa dinikmati oleh wisatawan asing, tapi juga wisatawan nusantara. Agar kita tidak jadi penonton di negeri sendiri.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour