Island Hopping di Lampung, Ini Tempatnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Island Hopping di Lampung, Ini Tempatnya

sayid khairunnas - detikTravel
Selasa, 09 Okt 2018 11:55 WIB
loading...
sayid khairunnas
Kapal yang tengah bersandar bersiap menuju ke Pulau Pahawang.
Sudut lain dari Pulau Kelapa.
Pemandangan Teluk Kiluan dilihat dari Cottage kami.
Pantai yang belum terjamah.
Island Hopping di Lampung, Ini Tempatnya
Island Hopping di Lampung, Ini Tempatnya
Island Hopping di Lampung, Ini Tempatnya
Island Hopping di Lampung, Ini Tempatnya
Jakarta - Lampung jadi salah satu destinasi island hopping yang cukup dekat dari ibu kota Jakarta. Ini beberapa destinasi yang bisa jadi rekomendasinya.21 April 2018, saya beserta 2 orang teman berangkat menuju ke Pelabuhan Merak dari Terminal Kampung Rambutan pada pukul 21:00 WIBKita sampai sekitar pukul 00.00 malam di Pelabuhan Merak. Lanjut naik kapal Ferry menuju Pelabuhan Bakauheni. Anyways, ini adalah pengalaman pertama saya naik kapal Ferry.Ketika berangkat, kapal ferry yang saya tumpangi lumayan jelek dan kotor. Namun ketika perjalanan pulang, saya dapat kapal yang bagus, bersih, dan wangi.Menurut teman saya yang pernah beberapa kali bolak-balik naik kapal, memang kalau naik kapal ferry itu untung-untungan. Kalau lagi beruntung ya dapat kapal yang bagus. Tapi kalau lagi apes, bisa dapat kapal butut yang ruangan eksekutif kena biaya tambahan 10 ribu tapi gak ada beda sama yang kelas ekonomi.Saking bututnya, buat foto-fotoin kapalnya saja males. Beda halnya sama kapal pulang yang saya tumpangi, di dalamnya ada ruang theater yang dilengkapi tempat duduk mewah dan hanya bayar 5.000 rupiah.Saat itu film yang diputarkan adalah film Jason Bourne yang juga bisa kita tonton di deck lain karena ada LCD monitor di setiap deck. Saya dan kawan-kawan lain yang sudah saling kenal memilih duduk di dek paling bawah yang gak kalah okenya, gratis pula. Lebih memilih tidur ketimbang nonton film.Kecapekan. Sesampainya di Pelabuhan Bakauheni, kita langsung diangkut ke mobil menuju Desa Ketapang, tempat pemberangkatan untuk snorkeling. Seperti yang saya bilang di awal, topografi Lampung ini bagus banget. Sepanjang perjalanan kita disuguhkan lembah dan bukit berbatu, sesekali terlihat lautan di sebelah kiri jalan. Agenda di hari pertama, kita menghabiskan waktu dengan snorkling.Setelah itu kita lanjut untuk snorkling lagi. Iya, 3 spot untuk snorkeling dihabiskan dalam waktu sehari.1. Kelagian, Pahawang Kecil, Tanjung PutusTempat pertama snorkling namanya Kelagian, kita semua memang masih sangat bersemangat. Karangnya bagus, banyak ikan nemo juga.Tempat kedua yaitu Pahawang Kecil, kita mulai lemas. Lalu tempat ketiga di Tanjung Putus, kita sudah tak berdaya. Banyak yang kram, kulit mulai terbakar, perut mulai lapar, lalu kita semua mulai emosi kapan kita dikasih nasi bungkus.Selesai makan siang di Tanjung Putus, kita bergerak menuju ke Homestay di wilayah Kiluan. Dari Tanjung Putus, membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mencapai ke sana.2. Teluk KiluanTeluk kiluan merupakan sebuah teluk yang diapit oleh lembah-lembah dan bukit yang tinggi menjulang. Pasir yang putih. Pepohonan yang rindang. Serta ombak samudra yang lamat-lamat mengalir perlahan. Menjadikannya air tenang yang begitu menenteramkan hati. Sungguh obat move on yang paling mujarab.Setibanya di homestay sekitar pukul 5 sore, tidak ada agenda apa-apa lagi dari Open Trip ini. Acara bebas. Terserah. Saya lebih memilih ngopi di warung sambil ngobrol bareng Pak Rusdi, yang punya homestay.Menurut Pak Rusdi, dan ini sangat penting sekali supaya d'Traveler tahu. Di wilayah kiluan sana sangat sedikit warga asli lampung. Kebanyakan merupakan pendatang yang sudah transmigrasi sejak puluhan tahun silam.Makanya, jangan heran begitu memasuki wilayah pedesaan akan ada banyak anjing serta bangunan yang menyerupai Pura umat Hindu. Karena di situ merupakan kampung Bali dan mereka baru saja merayakan Hari Raya Nyepi beberapa waktu yang lalu. Ada juga kampung Sunda, Jawa, dll. Beliau sendiri orang Palembang.Jangan heran pula kalau di sana kita jarang mendengar bahasa Lampung asli karena kebanyakan warganya menggunakan bahasa indonesia serta campuran bahasa sunda dan jawa. Sedikit sekali penutur asli bahasa Lampung.3. Pulau KelapaHari terakhir diagendakan untuk melihat lumba-lumba mencari makan. Pukul 6 pagi kita sudah take off menuju ke tengah laut menggunakan perahu yang hanya muat untuk 3 orang.Singkat cerita, saya dan kedua orang teman perempuan saya berhasil melihat lumba-lumba, tapi hanya sebentar karena saya mabuk laut akibat terombang ambing di atas kapal dengan ombak yang cukup kencang. Akhirnya kita pun memutuskan untuk mengakhiri melihat lumba-lumba di lautan lepas lalu menuju ke Pulau Kelapa.Dikarenakan kita kapal pertama yang pulang duluan dan tiba di Pulau Kelapa lebih awal, suasana pulau masih sepi. Jadi berasa rumah sendiri.Pemandangan di Pulau Kelapa ini luar biasa indahnya. Sebuah pulau yang dikelilingi lembah-lembah dan batu karang. Nyiur yang melambai. Di sisi pulau ombak begitu kencang, tapi di sisi lainnya begitu mendamaikan.Rayuan pulau kelapa, layaknya lagu Ismail Marzuki. Sungguh, tak ada kata yang mampu menggambarkan bagaimana indahnya Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, Pulau Kelapa, Lampung, Indonesia.
Hide Ads