Bertemu Anak Penyu di Pantai Pulau Sangalaki
Minggu, 21 Okt 2018 11:22 WIB

KHAIRULLEON
Jakarta - Pulau Sangalaki adalah surganya penyu. Tak hanya melihat tukik-tukik kecil, wisatawan juga bisa menyaksikan penyu betina yang bertelur di pesisir pantai Pulau Sangalaki yang indah.Dulu saat duduk di bangku Sekolah Dasar, saya punya kebiasaan menonton televisi dengan acara tentang hewan. Saya ingat betul saat si pembawa acara menunjukkan seekor penyu betina yang sedang bertelur di pesisir pantai. Nah, dari situlah akhirnya saya punya impian untuk bisa melihat penyu secara langsung melalui mata kepala sendiri.Beberapa tahun berlalu akhirnya saya berkesempatan untuk berkunjung ke Pulau Sangalaki yang berada di Berau, Kalimantan Timur untuk melihat secara langsung kehidupan penyu.Pulau Sangalaki merupakan rumah bagi penyu hijau yang populasinya kian lama kian menipis. Untuk sampai ke Pulau ini, saya harus naik speedboat dari Pulau Derawan dan melewati ombak laut yang cukup besar.Sesampainya di Pulau Sangalaki, kami harus turun dan mendorong speedboat sampai ke bibir pantai. Air pantai yang sedang surut membuat baling-baling mesin speedboat jadi tidak berfungsi sebab terjerat oleh rumput laut.Sesampainya di bibir pantai Pulau Sangalaki, saya dan teman-teman menyempatkan untuk berfoto di salah satu papan pengumuman yang berada di depan bangunan konservasi penyu. Setelah itu kami membayar tiket masuk Rp 5.000 per orang, sedangkan dihari libur tarifnya meningkat jadi Rp 7.500.Setelah membayar tiket masuk, saya segera mendatangi salah satu kolam kecil berwarna biru. Ternyata di dalam kolam tersebuta terdapat banyak tukik yang sedang berenang. Waaah! Mirip sekali seperti yang kutonton di televisi saat pulang sekolah dulu. Impian melihat tukik benar-benar telah terwujud!Tidak ingin menyia-nyiakan waktu saya pun langsung mengeluarkan kamera dan mengabadikan moment kebersamaanku dengan para tukik. Setelah melihat tukik berjalan terseok-seok ke arah pantai dari kejauhan sekitar 20 meter, saya langsung takjub. Ternyata hewan sekecil tukik sudah diberi naluri langsung ke air laut, kembali ke habitatnya.Selain melihat tukik, wisatawan juga bisa melihat proses penyu betina yang sedang bertelur. Sayangnya fenomena ini hanya terjadi pada malam hari saja. Sehingga saya merasa kecewa karena tidak bisa berlama-lama di Pulau Sangalaki.Dulu sekitar tahun 2002 telur penyu masih diperjualbelikan oleh nelayan di sekitar Pulau Sangalaki. Sehingga untuk mencegah aktivitas yang dapat membuat punahnya penyu hijau, akhirnya WWF (World Wildlife Federation) bersama dengan pemerintah Indonesia menjadikan Pulau Sangalaki menjadi tempat konservasi penyu.Setelah telur-telur ini menetas maka tukik-tukik akan dibiarkan selama 7-10 hari sebelum akhirnya diberikan kebebasan untuk kembali lagi ke laut pada malam hari, ke tempat dimana mereka seharusnya berada.Petugas juga sudah memberikan tanda pada tukik agar keberadaan mereka bisa diketahui dan pergerakan mereka bisa di pantau. Ketika suatu saat penyu tersebut kembali ke pantai maka panjang dan lebar penyu akan diukur dan diperiksa kesehatannya.Setelah puas melihat tukik, saya menyempatkan diri untuk menikmati pesona indah Pulau Sangalaki terlebih dahulu. Pasirnya yang putih dan air lautnya yang bening membuat semua hasil foto saya terlihat sempurna.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!