Tempat Terbaik Menikmati Senja di Sumba

Jakarta - Matahari perlahan tenggelam. Menyisakan sebuah panorama yang indah di Pantai Walakiri, Sumba.Dentuman musik dangdut menyambut kedatangan bis yang saya naiki bersama dengan rombongan trip yang saya ikuti. Saat itu sekitar pukul 5 sore WITA. Matahari masih bertahan dengan sinarnya, namun hal ini tidak mengurangi antusias kami menjejakan kaki di pantai yang terkenal dengan liukan pohon bakaunya.Bukan hanya rombongan kami, ternyata ada begitu banyak wisatawan baik lokal maupun luar provinsi yang penasaran dengan keunikan pohon bakau disini. Terlebih lagi hari itu adalah hari Minggu, maka tidak heran wisatawan tumpah ruah di pantai yang menjadi saksi bisu keindahan pamitnya sang kala.Keindahan itupun tidak dilewatkan begitu saja. Masing-masing orang dengan peralatannya, baik handphone maupun kamera mulai beraksi mengabadikan jejak-jejak sang kala kembali ke peraduannya. Ya siapa yang mau melewatkan keindahan tersebut, paduan warna jingga, merah muda, ungu atau merah silih berganti menghiasi langit di pantai Walakiri. Dalam hati saya bergumam, betapa besar dan agung karya Tuhan yang bisa saya nikmati ini. Rasa syukur tak henti-hentinya saya ucapkan. Dan entahlah kata apa yang mampu mewakili perasaan saya pada saat menyaksikan fenomena alam tersebut.Tak mau beranjak dari tempat tersebut, berdiri membiarkan kaki terendam air berjam-jam. Saya tak peduli, kecantikan warna alam terlalu menghipnotis saya saat itu. Sama seperti yang lain, saya juga meminta temen saya untuk memotret saya, dan hanya dalam beberapa menit warna-warna langit sudah berubah sesuka hati.Masih setia menanti, ketika banyak orang sudah kembali ke tepi pantai, saya dan beberapa teman masih setia menanti sang fajar meninggalkan singgasananya, padahal air sudah semakin pasang. Akhirnya ketika matahari sudah benar-benar pergi, kami pun beranjak pergi. Saat akan pergi ehh tunggu, sang bintang mulai berdatangan. Wah sungguh senja yang membuat hati ini tercuri.