Pantai Pulau Panjang, Karimunjawa Mini di Laut Jepara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pantai Pulau Panjang, Karimunjawa Mini di Laut Jepara

Khaerudin - detikTravel
Minggu, 21 Okt 2018 18:11 WIB
Pulau Panjang nampak dari atas perahu
Papan nama penanda Pulau Panjang
Pulau ini juga cocok untuk camping
Jalan kecil untuk menyusuri pulau ini
Kura-kura raksasa di Pantai Kartini nampak dari Dermaga
Pantai Pulau Panjang, Karimunjawa Mini di Laut Jepara
Pantai Pulau Panjang, Karimunjawa Mini di Laut Jepara
Pantai Pulau Panjang, Karimunjawa Mini di Laut Jepara
Pantai Pulau Panjang, Karimunjawa Mini di Laut Jepara
Pantai Pulau Panjang, Karimunjawa Mini di Laut Jepara
Jakarta - Bagi para traveler, nama Karimunjawa mungkin sudah sangat familiar, akan tetapi nama Pulau Panjang mungkin masih asing. Padahal dua-duanya ada di daerah yang sama yaitu di Kabupaten Jepara. Dermaga keberangkatannya pun sama, dari Pantai Kartini Jepara. Yang membedakan keduanya adalah jarak tempuh, luas wilayah dan fasilitas wisata yang ada.Dari Pantai Kartini, Pulau Karimunjawa bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar 6 jam, sedangkan ke Pulau Panjang hanya sekitar 10 menit. Luas Pulau Karimunjawa kurang lebih 1.500 hektar sedangkan luas Pulau Panjang hanya 70 hektar. Pulau Karimunjawa merupakan pemukiman penduduk sedangkan Pulau Panjang murni pulau wisata. Tidak ada rumah penduduk di Pulau Panjang. Hanya ada warung-warung kecil, kantor menara suar, makam dan musala.Untuk mencapai pulau Panjang bisa dilakukan dengan naik perahu dari dermaga di Pantai Kartini atau Pantai Bandengan. Dari Pantai Bandengan perahunya bercat kuning sedangkan jika dari Pantai Kartini bercat putih. Jarak tempuhnya agak berbeda. Dari Pantai Bandengan sekitar 30 menit sedangkan dari Pantai Kartini hanya sekitar 15 menit.Jumat lalu saya dan keponakan berangkat ke Pulau Panjang. Untuk dermaga menuju ke Pulau Panjang kita membayar karcis masuk ke Pantai Kartini sebesar Rp 5.000. Sampai di dermaga kebetulan ada 2 orang yang hendak menuju ke Pulau Panjang. Akhirnya kami patungan. Masing-masing 50 ribu rupiah. Jadi total biaya sewa perahu adalah 200 ribu rupiah untuk 4 orang. Saat naik ke perahu kami ditanya, apakah akan lama atau sebentar. Jika sebentar akan ditunggu akan tetapi jika lama akan ditinggal dulu dan akan dijemput sesuai jam perjanjian. Kami berembug dan akhirnya sepakat hanya 1,5 jam di Pulau Panjang sebab hari itu hari Jumat dan kami harus ikut salat jumat di komplek Pantai Kartini. Di Pulau Panjang hanya ada musala sehingga tidak ada Jumatan di sana.Kami pun berangkat. Perahu kecil dengan penggerak genset ini melaju dengan gesit membelah air laut yang tenang. Saya iseng-iseng bertanya kepada pemilik kapal tentang peralatan keselamatan. Dia menunjukan beberapa pelampung yang terikat di atap perahu. Kalau tidak salah ada 6 buah pelampung. Sebenarnya saya sudah membawa sebuah botol air meneral kosong di dalam tas. Untuk jaga-jaga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Maklum baru saja terjadi tsunami di Palu, sulawesi tengah. Perlu waspada juga.Sekitar lima belas menit perjalanan akhirnya kami sampai di dermaga Pulau Panjang. Dermaganya nampak sepi, hanya perahu yang kami naiki yang nampak berlabuh. Kata pemilik perahu, pulau ini hanya ramai wisatawan ketika akhir pekan. Untuk hari lain cenderung sepi. Turun dari perahu kami disambut oleh tulisan pada gerbang yang berbunyi 'Dermaga Penyeberangan Pulau Panjang'. D ibalik gerbang itu nampak gazebo, warung-warung kecil, tempat persewaan ban, dan toilet berjajar dengan rapi. Di depannya hamparan pasir putih bersih nan elok terbentang dengan indah.Pantainya cukup bersih, bahkan mungkin sangat bersih. Saya tidak melihat ada sampah plastik ataupun sisa botol air mineral yang tergeletak. Tempat sampah juga terjajar rapi. Sebenarnya kami ingin sekali berenang. Ombak yang tenang, pasir putih yang bersih dan biaya sewa pelampung yang murah sangat menggoda kami. Oh ya biaya sewa pelampung hanya sepuluh ribu rupiah. Tetapi mengingat waktu yang hanya satu setengah jam kami pun menahan diri untuk berenang.Akhirnya kami memutuskan untuk mengeksplore pulau ini saja. Ada dua cara untuk menjelajahi pulau ini. Pertama menyusuri bibir pantai berjalan di hamparan pasir, kedua melalui jalan kecil dari paving yang berjarak sekitar 10 meter dari bibir pantai. Karena cuaca kemarau yang cukup panas menyengat kami memutuskan untuk menyusuri jalan kecil yang terlindung dedaunan pohon.Berjalan sekitar lima menit nampak sebuah papan nama dari beton yang bertuliskan Taman Pulau Kecil Pulau Panjang. Tulisan tersebut nampak mencolok diantara pasir putih dan deburan ombak. Ada gambar burung bangau dan logo instansi di bawahnya. Kalau tidak salah logo PLN peduli, logo Kabupaten Jepara dan logo Universitas Diponegoro. Mungkin papan nama ini dibuat secara patungan oleh ketiga instansi tersebut. Penyusuran kami lanjutkan. Di sepanjang jalan nampak tulisan-tulisan peringatan dengan kalimat yang unik. Misalnya kena bulu babi lebih sakit dari pada ditinggal rabi. Buanglah sampah pada tempatnya, buanglah mantan pada temannya, dan tulisan-tulisan lain yang senada. Lumayan kreatif agar orang yang membaca bisa mengingatnya.Jalan setapak yang kami melalui masuk ke hutan kecil. Mungkin jika musim penghujan hutan kecil ini nampak rindang dan hijau. Sayangnya di musim kemarau panjang ini pepohonan nampak meranggas menggugurkan daunnya untuk mengurangi proses penguapan. Setelah beberapa saat akhirnya kami sampai di sebuah warung yang agak besar. Kami pesan es teh untuk melawan dehidrasi yang mulai menyerang. Sayang sekali pasokan es habis dan baru dikirim besok pagi. Akhirnya kami pesan kopi dan cemilan. Kami nikmati anugerah Tuhan tersebut d ipinggir pantai dengan tiupan angin semilir dan alunan musik deburan ombak. Selesai istirahat dan membayar es yang kami minum, kami baru menyadari bahwa di depan warung ini terdapat sebuah komplek makam dengan bangunan yang agak besar. Tertulis pada gerbangnya 'Maqom Syekh Abu Bakar Pulau Panjang'. Makam ini cukup luas dengan fasilitas lengkap. Ada tempat wudlu dan ada musala terpisah. Lagi-lagi semuanya nampak bersih dan terawat. Nampaknya pemerintah Jepara cukup memperhatikan pulau ini. Setelah membaca sedikit doa kami melanjutkan perjalanan.Selanjutnya kami menjumpai lokasi yang mungkin disebut reklamasi atau semacamnya. Sekitar 10 meter dari bibir pantai ada batu-batu yang diikat menggunakan besi. Waktu kecil kami menyebutnya bronjong. Air laut yang terletak diantara pantai dan bronjong diberi jaring memanjang. Mungkin untuk memelihara ikan. Terdapat juga jembatan bambu yang cukup bagus untuk spot foto. Tidak jauh dari tempat itu kami menjumpai komplek perkantoran yang cukup besar. Tertulis pada papan nama di depan gedung Menara Suar Pulau Panjang. Nampak beberapa orang mondar-mandir di balik tembok yang cukup tinggi. Mungkin para petugas. Menara suarnya nampak gagah di antara rimbunan pepohonan.Kami melanjutkan perjalanan. Selanjutnya perjalanan kami cukup jauh. Ada juga sebuah makam di pinggir pantai. Entah makam siapa. Tidak terasa kami sudah hampir sampai di dermaga tempat kami datang tadi. Waktu masih tersisa sekitar lima belas menit kami pun duduk-duduk di gazebo yang tersedia. Ada banyak gazebo di sini dilengkapi dengan tiang-tiang lampu listrik bertenaga surya. Gazebonya cukup bersih, hanya sedikit berdebu karena hembusan angin yang menerbangkan pasir. Setelah cukup beristirahat kamimpun kembali ke perahu.Di dalam perahu, baru ada pemilik perahu beserta anak buahnya. 2 teman perjalanan yang tadi berangkat bersama belum kelihatan. Selama perjalanan mengeksplore pulau kecil nan indah ini kami tidak bertemu dengannya. Beberapa saat kemudian nampak dia tergopoh-gopoh datang dengan naik sepeda. Oh rupanya di sini ada persewaan sepeda juga. Entah dimana tempat persewaannya sebab kami tidak menjumpainya. Teman kami satu rombongan minta ditunggu sebentar untuk mengembalikan sepeda. Beberapa saat kemudian dia sudah datang dan perahu yang kami naiki pelan-pelan bergerak meninggalkan pulau ini. Pulau panjang yang ternyata bentuknya tidak panjang tetapi membulat. Entah kenapa disebut pulau panjang. Suatu hari ini saya akan datang lagi ke pulau ini untuk kemping dan snorkeling.
Hide Ads