Wisata Kuliner di Bali yang Patut Dicoba
Senin, 05 Nov 2018 15:20 WIB

Vina Agustina
Jakarta - Hanya rasa puas yang tertinggal begitu beranjak dari Warung Gemitir yang terletak di Jl. Raya Denpasar-Bedugul, Desa Pacung, Baturtiti-Tabanan, Bali. Letaknya kurang lebih 10 km sebelum Pura Ulun Danu, Beratan, bila dari arah Denpasar. Tak salah memang jika kami sampai memutar balik untuk singgah.Begitu memasuki gerbang utama, kami langsung disambut halaman depan yang ditata sedemikan cantik dengan dipenuhi bunga-bunga. Tentu saja terdapat Bunga Gemitir di sana, bunga yang biasa dijadikan persembahan saat upacara keagamaan umat Hindu di Bali.Sebelum memasuki area restoran, kami melewati jembatan mini di atas kolam ikan. Gemericik air menambah keasrian dan keindahan taman.Tak hanya itu, bangunan rumah makan yang terbuat dari kayu ini juga memiliki konsep area setengah terbuka. Sembari bersantap, pengunjung dapat menikmati pemandangan perkebunan milik penduduk setempat dari atas balkon.Begitu memutuskan posisi meja kami, karena memang semua spot sangat nyaman, kami didatangi oleh seorang pegawai berseragam kaos oranye atau warna dari Bunga Gemitir, yang menyodorkan buku menu. Awalnya saya mengira menu yang disuguhi ala-ala western, melihat kesan mewah dari Warung Gemitir ini. Tapi ternyata isi menu utamanya adalah masakan khas nusantara. Senangnya.Suami saya memesan Tongseng Kambing (40K), sementara saya memesan Pu Yung Hai Ayam (40K). Ada pula menu khusus anak-anak dengan porsi dan komposisi bahan yang disesuaikan dengan lidah anak-anak. Berhubung anak-anak saya masih kenyang, jadi saya pesankan camilan berupa Pisang Goreng Keju (25K) dan Pancake Es Krim (25k). Untuk minum, kami memesan teh manis hangat, mengingat kami berencana untuk ngopi di Ubud nanti.Oiya, bagi vegetarian, jangan khawatir karena Warung Gemitir juga menyediakan menu khusus. Dengan suasana cozy dan pemandangan asri, pengunjung dibuat betah berlama-lama di sini. Menunggu pesanan datang menjadi tidak membosankan.Pada salah satu dinding terpasang sebuah televisi layar datar yang tengah memutar dokumenter kehidupan di Bali tempo dulu. Menggambarkan bagaimana peradaban di Bali memang sudah tinggi sejak dulu.Tak lama pesanan kami datang. Tiga mug teh manis hangat @15K kemudian disusul Pisang Goreng Keju yang habis dalam sekejab. Pisangnya manis dan renyah. Anak-anak suka. Apalagi dimakan anget-anget.Kemudian datang Tongseng Kambing. Rasanya? Sangat enak! Daging yang empuk beradu dengan kuah yang berempah. Segar sekali! Cocok sekali dimakan di tengah-tengah cuaca yang sejuk.Pu Yung Hai Ayam yang saya pesan juga tak kalah enak. Garing dan renyah. Dimakan tanpa saus saja sudah uenak. Sampai-sampai anak kami yang bungsu tergugah seleranya. Kami pun memesan satu piring nasi (10K) lagi. Kok cuma nasi? Ya, karena porsi menu utamanya cukup banyak. Satu jenis menu bisa disantap rame-rame. Jadi harga yang ditawarkan pun sebenarnya tidak terlalu mahal. Apalagi ditunjang dengan rasa yang enak. Sangat sesuailah.Warung Gemitir sangat cocok dijadikan sebagai tempat kumpul keluarga atau arisan, mengingat tempatnya yang lumayan luas dan bernuansa alam. Kabarnya setiap hari minggu ada pertunjukkan live music di sini.Ah, bila ke Bali lagi, bisa dipastikan kami akan kembali makan di Warung Gemitir. Betul-betul paket komplit! Tempatnya bersih, asri, nyaman. Makanannya enak (banget). Harga juga ramah di dompet. Jadi, tunggu apalagi? Bila kalian ke Bali, jangan lupa untuk singgah kemari, ya.Sehabis perut kenyang, males ke mana-mana, dan masih mau menikmati sejuknya udara di sekitar Warung Gemitir.
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?