Suasana Syahdu Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

d'Traveler Jelajahi Indonesiamu

Suasana Syahdu Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Arie Budi Prasetyo - detikTravel
Rabu, 15 Agu 2018 11:45 WIB
loading...
Arie Budi Prasetyo
Waisak di Candi Borobudur
Arak-arakan
Arak-arakan (2)
Meditasi
Pelepasan Lampion
Suasana Syahdu Perayaan Waisak di Candi Borobudur
Suasana Syahdu Perayaan Waisak di Candi Borobudur
Suasana Syahdu Perayaan Waisak di Candi Borobudur
Suasana Syahdu Perayaan Waisak di Candi Borobudur
Suasana Syahdu Perayaan Waisak di Candi Borobudur
Jakarta - Candi Borobudur merupakan candi bersejarah sekaligus terbesar di dunia. Candi yang selalu istimewa, terutama saat perayaan Hari Waisak.Waisak merupakan Hari Raya paling besar dan paling bermakna bagi umat agama Buddha. Kata 'Waisak' sendiri berasal dari bahasa Pali 'Vesakha' atau di dalam bahasa Sansekerta disebut 'Vaisakha'. Nama 'Vesakha' sendiri diambil dari bulan dalam kalender Buddhis yang biasanya jatuh pada Bulan Mei di kalender Masehi.Hari Raya ini dirayakan dengan berbagai tradisi yang unik di beberapa negara di dunia, salah satunya Indonesia yang biasanya dipusatkan di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Meskipun agama Budha bukan agama mayoritas di Indonesia, perayaan Waisak selalu diselenggarakan dengan meriah. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang berkunjung ke Candi Borobudur untuk melihat perayaan Waisak.Tahun ini, Waisak jatuh pada tanggal 29 Mei 2018 atau tepatnya 3 bulan yang lalu. Saya pun berkesempatan untuk mengikuti event tahunan ini. Sebelumnya saya telah memesan tiket pesawat ke Yogya melalui aplikasi favorit saya yaitu Pegipegi. Mengapa? Karena Pegipegi sering menawarkan promo-promo yang sangat menarik.Bagaimana ritual Waisak di Candi Borobudur?Ritual pertama dilakukan pada Tanggal 27 Mei 2018. Umat Buddha melakukan prosesi pengambilan air suci dari mata air Umbul Jumprit yang terletak di Kabupaten Temanggung. Selain itu, mereka juga menyalakan obor yang bersumber dari api abadi di Mrapen Kabupaten Grobogan. Api dan Air suci tersebut kemudian disimpan di Candi Mendut terlebih dahulu dan akan dipergunakan saat upacara di Candi Borobudur.Sehari sebelum prosesi Trisuci Waisak dimulai, para umat Buddha biasanya melakukan Ritual 'Pindapatta'. Pada Ritual ini, para umat Buddha akan memberikan makanan dan derma kepada para Bikkhu dan Bikshu sebagai ladang amal untuk menanam kebajikan.Pada Tanggal 29 Mei 2018, para umat Buddha akan memulai ritual dengan berdoa di pelataran Candi Mendut. Kemudian dilanjutkan dengan berjalan bersama ke Candi Borobudur dengan membawa Air suci dan Api abadi. Kedua elemen tersebut nantinya akan ditempatkan di altar utama Candi Borobudur. Ritual arak-arakan dimeriahkan juga dengan Pawai Budaya dan Marching Band.Pada malam harinya, para umat Buddha melakukan ritual 'Pradaksina' yaitu mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali. Kemudian dilanjutkan dengan meditasi yang menandakan detik-detik Waisak akan segera dimulai.Menandai puncak rangkaian ritual Waisak, sekitar 1.000 lampion akan dilepaskan ke langit. Prosesi ini memiliki makna yang penting yaitu didalam setiap lampion yang dilepaskan berisi harapan dan doa.
Hide Ads