Tersesat di Kota Tua Jakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

d'Traveler Jelajahi Indonesiamu

Tersesat di Kota Tua Jakarta

Vie Asano - detikTravel
Selasa, 28 Agu 2018 22:40 WIB
Salah satu sudut Kota Tua Jakarta, foto: Vie Asano/2018
Kulineran di Pantjoran Tea House, foto: Vie Asano/2018
Museum Fatahillah di Kota Tua Jakarta, foto: Vie Asano/2018
Museum Wayang, foto: Vie Asano/2018
Museum Wayang, foto: Vie Asano/2018
Tersesat di Kota Tua Jakarta
Tersesat di Kota Tua Jakarta
Tersesat di Kota Tua Jakarta
Tersesat di Kota Tua Jakarta
Tersesat di Kota Tua Jakarta
Jakarta - Kota Tua Jakarta adalah tempat warisan sejarah Jakarta dan Indonesia. Sungguh seru bertualang ke sana.Sebagai orang yang pernah tinggal selama bertahun-tahun di Jakarta, nama Kota Tua termasuk sering mampir di telinga. Lucunya, saya baru berminat mengunjungi tempat wisata itu justru setelah pindah ke Bandung, walau alasan awalnya untuk keperluan riset.Setelah mencari waktu yang tepat untuk berkunjung ke Kota Tua, saya mengontak teman yang berdomisili di Jakarta untuk menemani saya jalan-jalan ke kawasan bersejarah tersebut. Tak lupa saya memesan tiket kereta api melalui PegiPegi.com. Kereta api memang menjadi salah satu moda transportasi favorit mengingat waktu tempuh Bandung-Jakarta kini makin tak masuk akal akibat macet yang berkepanjangan, and thanks God memesan tiket kereta kini semakin mudah berkat Pegipegi.Pada hari yang ditentukan, kami akhirnya menjelajah Kota Tua Jakarta. Karena riset saya lebih mengutamakan tentang menangkap suasana di Kota Tua, kami menjelajah tak tentu arah; dimulai dari Stasiun Jakarta Kota menuju ke Museum Fatahillah. Saya mengagumi ukuran lapangan di depan Museum Fatahillah yang terbilang besar, dan lebih kagum lagi pada banyaknya wisatawan yang terlihat menikmati beraktifitas di lapangan tersebut sekalipun cuaca tengah terik.Tak lupa saya memotret berbagai bangunan tua yang ada di sekitar Museum Fatahillah yang masih terlihat begitu apik, sekalipun terlihat ada satu-dua bangunan bergaya modern yang menyempil di antara masa lalu. Dari Museum Fatahillah, sempat nyangkut di Museum Wayang yang hari itu menggratiskan tiket masuknya. Namun karena tujuan utama kami adalah menikmati suasana kawasan, kami tak berlama-lama di museum tersebut.Dari museum, kami mencoba mencari jalan untuk menyeberangi sungai menuju kawasan di sekitar Toko Merah. Sayangnya saat itu beberapa jalan ditutup karena adanya pembangunan kawasan, sehingga kami harus mengambil jalan memutar kembali melalui Museum Fatahillah.Setelah kembali ke Museum Fatahillah, kami akhirnya menyusuri jalan ke arah sungai. Tak jauh beda dengan kawasan di sekitar Museum Fatahillah, daerah tersebut juga memiliki aroma masa lalu yang cukup terasa, walau tak banyak bangunan bergaya kolonial yang megah seperti yang bisa ditemukan di sekitar lapangan. Namun tetap saja seru rasanya menemukan bangunan-bangunan yang usianya mungkin lebih tua dari kakek dan nenek kami, yang kadang berada di antara himpitan bangunan yang lebih modern. Rasanya seperti menemukan permata tersembunyi dan kekontrasan itu terlihat menarik. Kami kemudian berjalan tak tentu arah dan tersesat di Kota Tua, hingga akhirnya bertemu dengan Pasar Asemka.Dari Pasar Asemka lagi-lagi langkah kaki membawa kami ke sebuah area menyerupai pasar, yang belakangan kami ketahui bernama daerah Pintu Besar. Ada beberapa toko obat Cina dan restoran Cina yang harum masakannya menggoda banget.Tadinya saya kepengin mencoba makan di salah satu restoran tersebut, tapi batal karena teman saya mengajak untuk mencicipi Kopi Es Tak Kie yang terkenal itu. Sayang kami belum beruntung karena hari itu Kopi Es Tak Kie ternyata tutup, jadi kami pun melanjutkan penjelajahan dan tersesat ke sudut lain di Kota Tua Jakarta. Petualangan hari itu pun kami tutup dengan makan di Pantjoran Tea House yang berhasil bikin saya jatuh cinta karena Udang Telor Asin-nya yang enak banget. Sungguh penutup yang sangat pas untuk menjadi reward setelah 'tersesat' berkilo-kilo di tengah teriknya Kota Tua Jakarta.Secara keseluruhan, saya tertarik untuk mengunjungi Kota Tua lagi untuk menjelajah bagian lain yang waktu itu belum sempat kami sentuh. Semoga kalau ada kesempatan berkunjung lagi ke sana, pada saat itu berbagai proyek revitalisasi di kawasan tersebut sudah selesai dilakukan dan Kota Tua semakin siap menjadi salah satu destinasi utama wisata Indonesia bertema sejarah.#pegipegiyuk #JelajahiIndonesiamu
Hide Ads