Kembali ke Alam di Kampung Sampireun

Jakarta - Silakan menikmati suasana khas Sunda dan alam yang tenang. Selamat datang di Kampung Sampireun.Kalau sedang butuh menenangkan diri dari aktifitas sehari-hari, ada baiknya kita melangkahkan diri ke tempat-tempat alam terbuka. Seperti menikmati pemandangan hijau ke hutan kota, pegunungan, tempat wisata air terjun yang bisa mengasah jiwa dengan alam. Ya, karena pada dasarnya manusia itu harus pandai memelihara diri agar bisa bermanfaat bagi kehidupan.Sesekali kita rindu suasana yang hening, alami, disekelilingnya terdengar gemericik air sungai maupun air terjun.  Sejenak redakan diri dari hiruk pikuk juga pekerjaan-pekerjaan yang tak henti dan menyita waktu. Untuk mendapatkan suasana itu kita memilih hotel dengan pemandangan yang dekat dengan alam.Biasanya saya membuaka kanal Pegipegi untuk mencari informasi hotel, tiket hingga travel tips buat kita yang senang traveling. Banyak tulisan travel yang menginspirasi di Pegipegi. Mulai dari destinasi wisata, kuliner, ragam budaya. Sehingga perjalanan kita akan terasa lebih berisi karena banyak informasi yang bisa didapatkan. Tak hanya travel tips, kita bisa mendapatkan info harga dan situasi hotel hingga harga tiket pesawat maupun kereta.Nah, biasanya hotel maupun villa dengan pemandangan alam seperti pesawahan dan pegunungan bisa ditemukan di Jogjakarta, Bali maupun Lombok. Mengingat kebutuhan masyarakat yang kerap mencari tempat wisata dan istirahat dengan konsep dekat dengan alam, beberapa tahun ke belakang ini makin banyak ditemukan tempat-tempat istirahat dengan konsep tersebut. Seperti salah satunya kawasan wisata yang sudah berdiri dari tahun 1999 yaitu Kampung Sampireun, Desa Sukakarya, Garut berupa resort.Disana kamu akan istirahat sambil dimanjakan segala unsur ramah alam. Karena tempat ini dikelola serupa perkampungan khas Sunda dengan tata ruang yang apik. Kekuatan Kampung Sampireun ini terdapat danau luas yang dikeliling oleh bungalow, sehingga teras tempat kita menginap pun menghadap danau. Serasa hidup di atas air dan kita bisa menghirup udara segar banyak-banyak.Uniknya di Kampung Sampireun ini terdapat 20 bungalow dan 22 villa. Jalan dari satu tempat penginapan ke tempat penginapan yang lain harus menelusuri jalan setapak yang tertata apik. Sambil jalan kita bisa melihat pemandangan danau yang luas, beragam jenis pohon bambu yang lebat.Desain penginapan bungalow di desain menggunakan bilik, atapnya daun pohon sagu kering, tapi tetap saja ada sentuhan modern sehingga komposisi rumah inap terlihat kokoh, nyaman dan disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung.Setiap rumah inap disediakan perahu yang diikat ke teras belakang, 2 buah gayung untuk mendayuh dan 2 buah pelampung. Jadi setiap pengunjung bisa menggunakan fasilitas ini untuk menikmati pemandangan sekeliling di tengah danau. Di dalam danau dipenuhi ikan-ikan mas berwarna warni dengan ukuran yang cukup besar. Kalau lihat dari teras kita bisa melihat air bergerak-gerak karena ikan-ikan itu berduyun, berkumpul dari satu titik ke titik yang lain. Menyenangkan sekali. Buat orang-orang yang sedang nuasa alam, suasana seperti ini bisa menginspirasi dalam menghasilkan karya.Rupanya danau ini memiliki sumber mata air yang melimpah sampai bisa mengaliri sawah sekitar. Selain itu ikan-ikan mas dengan berbagai ukuran berkembang biak disana hingga ribuan jumlahnya. Para pengunjung pun bisa memberi makan ikan hanya dengan membeli pakannya. Cukup murah, dibandrol dengan harga Rp 5.000 saja.Tak hanya tempat menginap, di Kampung Sampireun Resort and Spa ini menyediakan tempat meeting, mushola, tempat makan, tempat main buat anak-anak dan tempat oleh-oleh.  Walaupun kita tidak jalan-jalan di seputaran Garut, menikmati alam di Kampung Sampireun pun sudah bisa melengkapi kebutuhan kita menuntaskan rindu suasana masa lalu. Di sana pun ada masyarakat yang menjual buah-buahan musiman seperti alpukat. Penjual dan petaninya warga kampung sekitar tapi harus menggunakan baju yang satu konsep dengan Kampung Sampireun. Ibu yang menjual alpukat menggunakan kebaya dan samping sarung batik, sehingga suasana kampung lekat terasa.Karena konsepnya perkampungan sunda, jadi makanan yang disediakan di lokasi wisata ini pun khas sunda. Minuman yang disediakan selain kopi dan teh ada yang khas yaitu bandrek dan bajigur, kalau siang-siang disediakan cingcau juga. Tak hanya itu, untuk makanan beratnya kita bisa menikmati sayur asem, ikan gurame, bihun, kue balok, surabi. Tapi makanan ala barat pun ada, seperti omelet, sosis, roti, pancake.Restoran tempat kita makan pun semi terbuka, tidak ada dinding yang menutupi pemandangan ke arah pepohonan rindang di sekitar. Bahkan ada pohon di beberapa sudut yang menembus atap sehingga ruang makan terlihat lebih estetis. Pengunjung bisa makan di bawah atap dan bisa juga makan di bawah pepohonan, yang artinya duduk di meja makan luar bersentuhan langsung dengan ruang segar. Bisa sesekali lihat langit di atas kita. Berasa sedang makan di ruang terbuka tapi ada meja dan kursi. Beberapa suasana Kampung Sampireun yang membuat saya takjub yaitu beragam pohon bambu yang sudah tidak pernah saya lihat lagi kampung halaman. Padahal dulu setiap belokan ada saja pohon bambu dengan suara dedaunan nyang khas saat terseret angin.Ada rasa romantisme masa kecil dan suatu hari ingin mengajak keluarga besar menikmati Kampung Sampireun bersama-sama.#pegipegiyuk #jelajahiindonesiamu @pegipegi