d'Traveler Jelajahi Indonesiamu
Padang Savana di Pulau Kenawa yang Menawan!
Kamis, 30 Agu 2018 15:40 WIB
Merry Handayani Tumanggor

Jakarta - Pulau yang cantik di Indonesia, salah satunya adalah Pulau Kenawa di NTB. Pesisir pantai sampai padang savana di sana sungguh menawan!Sebuah pengalaman liburan untuk menikmati Keindahan Alam Indonesia. Pulau Kenawa, sebuah surga kecil padang savana yang menawan. Pulau yang jadi salah satu tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara untuk pergi berlibur. Pulau ini adalah salah satu dari pulau gugusan Gili Balu yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau Kenawa hanya memiliki luas 13,8 ha yang didominasi oleh padang savana. Pulau ini juga merupakan pulau kosong alias tidak berpenghuni. Surga kecil yang cocok untuk berlibur.Senja sedang singgah di padang savana, dengan warna keemasan di sepanjang mata memandang. Hamparan savana diselingi pepohonan akasia ikut tersorot sinar matahari sore. Semuanya sedang berlari, bergegas pulang ke tempat yang aman serta nyaman.Tiba-tiba Nikita berlari dengan kecepatan super. Mengejar segerombolan kerbau liar di tengah hamparan savana. Ratusan kerbau pun berlari karena melihat Nikita mengejar dari belakang. Mereka terus berlari. Berlari hingga jauh tanpa henti. Ada yang tergopoh-gopoh di barisan paling belakang. Nikita sang macan pun lebih keras berlari memanfaatkan keadaan dan tiba-tiba aku kebangun karena suara alarm pagi gue terus berdering."Ah, sial mimpi efek nonton youtube tadi malem nih," dalam hati aku berkata.Kalo aku habis nonton pergelutan di padang savana, udah pasti kejadiannya seru dan menegangkan. Iya, padang savana di Afrika! Afrika memang identik dengan savananya, satwa liarnya dan pemandangannya yang jadi paket lengkap untuk aku mimpi-mimpiin. Kadang kalo lagi nonton youtube pas hewan-hewan pada ngumpul dan lari-lari bebas tanpa beban pikiran di Serengeti National Park, suka pengen ikutan lari juga jadinya. Lari dari kepenatan suasana kota yang sesak. Tapi aku juga harus banyak persiapan lahir dan batin kalo mau beneran sampe ke Afrika.Salah satu impianku emang pengen liburan ke Afrika, tapi ya gitu masih belum kesampean karena perlu nabung yang banyak dulu. Sebenernya masih banyak deretan tempat nan indah yang pengen aku kunjungi selain Afrika. Sampai pada akhirnya aku ngomong sama diri sendiri, #JelajahiIndonesiamu dulu Mer! Soalnya Wisata Indonesia menurut aku juga enggak kalah keren. Banyak banget tempat wisata yang menyajikan eksotika padang savana, salah satunya ada di Sumbawa Barat!Pulau Kenawa namanya, saya tahu pulau ini pertama kali dari temen kampus namanya Dinda. Dia yang ngajakin liburan. Awalnya aku kira Pulau Kenawa yang dia ceritain selama ini adalah Pulau Kanawa yang ada di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tapi ternyata aku salah kira. Kenawa dan Kanawa itu adalah dua pulau yang sama-sama menawan tapi berbeda lokasi.Aku baru tau dari instagram kalo Pulau Kenawa itu di Sumbawa Barat. Postingan foto atau video yang aku liat tentang Pulau Kenawa emang bagus banget savananya, bikin ngiler pengen ada di sana. Pulau Kenawa emang jadi tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara untuk liburan. Termasuk jadi tujuan liburan aku dan Dinda. Pulau ini adalah salah satu dari pulau gugusan Gili Balu yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau Kenawa cuma punya luas 13,8 hektar yang didominasi oleh padang savana. Pulau ini juga merupakan pulau kosong alias enggak berpenghuni.Jarum jam lagi mendarat di angka enam sore dibarengi suara adzan maghrib dari toa masjid deket rumahku. Hari itu, hari Minggu, 31 Juli 2016. Ada yang baru sampe depan rumahku, suara sepatu melangkah tipis menepi dan terdengar suara tok..tok.. tok.Saat itu, aku masih terkapar di atas kasur dengan keadaan setengah sadar. Orang rumah lagi pada enggak ada. Jadi, cuma aku yang bisa bukain pintu depan. Tapi takdir membawa aku membeku di atas kasur alias mager. Aku membiarkan orang yang ngetuk pintu tanpa respon. Beberapa menit kemudian, orang di depan pintu rumah aku kayaknya nyerah dan melangkah pergi.Sekitar satu jam berlalu, aku denger ada suara lagi. Pintu kayu bergetar kembali dengan suara yang sama seperti tadi.'Tok..tok..tok' tapi ditambah dengan beberapa kalimat."Assalamualaikum. Mer buka pintunya, penting nih! Penting!," katanya."Iya bentar, gue bukain," sambil melangkah menuju pintu depan.Setelah pintunya kebuka, beneran itu adalah suara yang aku kenal yaitu temen kampusku. Dinda yang rencananya mau liburan sama aku awal Agustus 2016. Tiba-tiba ada di depan pintu saat hari Minggu. Dinda awalnya menunjukkan muka bete pas aku bukain pintu. Katanya dia udah telepon berulang kali ke nomor aku, tapi enggak diangkat-angkat."Kemane aje sih lu, Mer? Gue telponin dari tadi tau,,"sambil masuk ke dalam rumah."Yaaah, maaf hp gue di-silent. Terus gue tidur dari tadi sore," kataku."Ayo beli tiket pesawat sekarang Mer, soalnya gue udah dapet izin dari bokap nih," tiba-tiba Dinda langsung bersemangat.Awalnya aku kaget dan mikir dulu karena emang beberapa minggu yang lalu kita memutuskan untuk enggak jadi ke Pulau Kenawa. Dengan alasan perizinan orang tua. Tapi tiba-tiba orang tua Dinda ngasih izin juga dan dia langsung ke rumah aku hari itu juga."Wah, Alhamdulillah, akhirnya kita jadi jalan-jalan juga dong!" jawab aku.Kita memutuskan untuk beli tiket pada hari itu tanggal 31 Juli 2016. Awalnya takut enggak ada tiket buat keberangkatan 3 Agustus 2016, soalnya udah H-3 kalo mau ngikutin jadwal yang kita udah buat jauh-jauh hari. Kita takut tiba-tiba orang tua Dinda berubah pikiran, jadi harus secepat mungkin pesan tiket pesawat. Nah, cuma saat itu kita bingung mau beli dimana.Untungnya sekarang zamannya udah serba digital, aku ngasih ide buat pesan tiket pesawat yang cepat, mudah dan enggak ribet itu pake aplikasi #Pegipegiyuk. Soalnya aku punya aplikasi @pegi_pegi di HP, jadi enggak harus download dadakan. Kita waktu itu enggak mikir lama buat pesan dan bayar tiket pesawat rute Bandung-Lombok. Harganya sekitar RP 1juta/orang untuk tiket pergi-pulang.***Hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Pas tanggal 3 Agustus 2016, aku berangkat dari Bandara Husein Sastranegara jam 10.00 WIB dan sampe di Bandara Internasional Lombok sekitar jam 13.00 WITA. Aku melanjutkan perjalanan selanjutnya ke Mataram, naik bus damri dengan harga 25ribu/orang. Sekitar jam 14.30 WITA aku sampe di Mataram. Selanjutnya sekitar jam 16.00 WITA, aku naik bus dengan rute Mataram - Taliwang. Soalnya sekalian nyebrang dari Pelabuhan Kayangan ke Pelabuhan Poto Tano. Jadi, enggak usah bayar lagi buat kapal ferry karena udah sepaket dengan ongkos bus 60ribu/orang.Tapi sayangnya aku sampe di pelabuhan Poto Tano sekitar jam 7 malam. Pas di Pelabuhan Kayangan soalnya lumayan lama nungguin kapalnya berangkat. Hal ini bikin kita enggak bisa langsung ke Pulau Kenawa karena hari sudah larut. Aku dan Dinda nyari tempat penginapan di sekitar pelabuhan tapi enggak nemu, karena emang udah lumayan sepi. Sampai pada akhirnya kita memutuskan untuk tidur di bale yang ada di sekitar pelabuhan, berbekal sleeping bag masing-masing.Hari ke-2 di Pelabuhan Poto Tano, kita berangkat sekitar jam 7 pagi dan jalan ke dermaga. Rencananya mau ngejar sunrise di Pulau Kenawa, tapi hacur karena aku bangun keisangan. Setelah jalan menuju dermaga sepuluh menit, kita nyari sewa perahu nelayan untuk nyebrang ke Pulau Kenawa. Karena kita cuma berdua, harus nunggu orang yang mau sharing perahu. Biar patungannya jadi murah meriah. Akhirnya selang beberapa menit, ada 3 orang dari Surabaya yang mau ke Pulau Kenawa juga. Kita dapet harga Rp 250 ribu/perahu pergi-pulang, jadi perorang cuma bayar Rp 50 ribu.Setelah menyebrang kurang lebih 20 menit, aku disuguhkan pemandangan kapal-kapal yang berada di atas laut biru, gugusan gili Balu yang rumputnya kering keemasan. Perlahan-lahan aku melihat Pulau Kenawa yang menawan. Hamparan savana yang merata seperti di Afrika pun mulai dekat, walaupun tanpa satwa liar.Perahu nelayan pun menepi di dermaga kecil Pulau Kenawa. Langit biru yang terik dan hamparan savana ada di depan mata. Kaki aku mulai melangkah di atas pasir putihΓ nan indah. Menghirup udara yang bersih. Suara angin pantai pun terdengar merdu. Tidak terdengar bising oleh polusi suara, apalagi kemecetan kendaraan bermotor.Padang savana di Pulau Kenawa ini sama persis kayak yang aku lihat di Instagram. Malah lebih indah lagi kalo diliat aslinya. Ada beberapa pohon yang tidak terlalu tinggi. Ada juga beberapa bale kecil untuk tempat istirahat. Bukit kecil yang jadi ciri khas Pulau Kenawa pun terlihat sangat menawan.Membawa aku dan yang lain untuk mendakinya. Walaupun cuacanya lagi panas terik, kita semua tetap mendaki untuk nikmatin pemandangan dari atas bukit. Lumayan berkeringat dan membuat kulit gosong. Enggak sampe setengah jam, aku udah sampe di atas bukit. Dari atas bukit, aku bisa liat ada kapal besar, perahu nelayan dan bukit-bukit kering dekeliling lautan biru yang tenang.Setelah puas nikmatin pemandangan dan foto-foto di atas bukit, akhirnya aku turun karena mataharinya udah sangat enggak santai. Makin siang, makin menyengat cuacanya. Aku istirahat di bale sambil ngadem dari sinar matahari yang semakin menusuk kulit. Ditemani lagu Banda Neira dan Float, aku menikmati relaksasi di tengah padang savana. Sampai akhirnya, aku ketiduran karena angin sepoi-sepoi yang terus-terusan menghampiri.Pas aku bangun, ternyata orang-orang udah pada beres snorkeling dan aku sangat nyesel engga ikutan snorekeling. Ada beberapa orang baru datang di Pulau Kenawa, perahu nelayan mulai banyak di dermaga. Semuanya sibuk berfoto-foto mengabadikan momen berlatarkan padang savana. Setelah beberapa jam kita ada di Pulau Kenawa, ternyata perahu nelayan sudah ada di dermaga untuk jemput kita balik ke Pelabuhan Poto Tano. Hari pun sudah semakin panas, akhirnya rombongan aku, siap-siap untuk meninggalkan Pulau Kenawa.Semoga aku bisa nikmatin keindahan savana Pulau Kenawa lagi, enggak kalah indahnya sama savana di Afrika!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum