d'Traveler Jelajahi Indonesiamu
Hujan-hujanan Mendaki Kawah Ijen, Berakhir Bahagia
Jumat, 31 Agu 2018 22:05 WIB

dewipuspa
Jakarta - Kawah Ijen di Jawa Timur selalu menggoda untuk didaki. Tak peduli hujan, semuanya akan berakhir bahagia ketika tiba di puncaknya.Hujan... aku menghembuskan nafas. Ada rasa kekhawatiran juga rasa kecewa dan lega berbaur jadi satu. Aku lega ide pasangan untuk menyaksikan api biru batal karena akunya sedang kurang fit. Namun, sudah jauh-jauh dari Jakarta ke Banyuwangi tanpa mendaki Kawah Ijen rasanya kurang komplit.Awalnya tak ada rencana untuk menuju Banyuwangi dan mendaki Kawah Ijen. Aku sudah puas dengan petualangan kami ke Taman Nasional Baluran. Ah akhirnya destinasi ini kujelajahi dan sudah bisa kucoret dari daftar destinasi impian.Kawah Ijen sudah pernah kudaki beberapa waktu silam. Aku mendakinya sendirian ketika singgah dari perjalanan menuju Bali. Penambang belerang yang mengantarku dari tempat penginapan kemudian menemaniku pulang pergi. Waktu itu cuaca mendukung, langit begitu cerah. Tapi pada rencana kunjunganku kali kedua ini cuaca sedang tak bersahabat. Hujan deras pada malam hingga dini hari.Setelah adzan Subuh langit mulai bersih dari gerimis. Kami berdua menimbang-nimbang apakah tetap mendaki atau batal dan pulang ke Jakarta. Kasihan pasanganku. Ia belum pernah sama sekali ke Kawah Ijen. Akhirnya kami sepakat untuk tetap berangkat. Cuaca mulai terang, kami mungkin beruntung.Tiba di kaki Kawah Ijen gerimis kembali hadir, menyambut kehadiran kami. Aku hanya menggunakan baju berlapis dan jaket parasit. Aku tak membawa jas hujan sama sekali. Dalam hati aku merasa kasihan dengan pria di samping. Ah harapannya ingin melihat panorama Kawah Ijen hanya sampai di sini.Tapi pasanganku ini optimis. Ia bersemangat untuk mendaki. Ayolah Puspa, sudah sampai di sini. Tuh lihat masih banyak yang semangat ke puncak. Ia menyemangati. Antusiasmenya menular, aku seolah-olah mendapat suntikan energi.Meskipun tempatnya sama, yakni Kawah Ijen, ceritanya berbeda. Suasananya juga berbeda. Bahkan aku merasa bukan hanya manusia yang berubah, penampakan Kawah Ijen ini juga berubah.Hujan membuat suasana menjadi melankolis. Kami bergerak dengan perlahan-lahan karena tanah basah dan hujan masih bersemangat mengguyurkan tirta.Tasku sebenarnya ringan. Hanya ada dua botol air minum. Hujan ini yang agak memberatkan langkah dan pandanganku. Aku melangkah dengan lebih berhati-hati karena kadang-kadang ada kabut.Satu pos dan dua pos terlampaui. Kami akan menuju pos berikutnya yang medannya miring. Akan menguras energi. Aku berkali-kali berhenti. Pasangan memintaku untuk terus naik hingga ke Puncak dan membawa banyak foto. Ia tak yakin akan bisa mengikutiku karena ia sudah lama tak mendaki. Ia ingin beristirahat dulu sebelum menyusulku.Dulu aku mendaki dengan lebih mudah. Hujan semakin deras. Tiba-tiba seseorang menawariku jas hujan yang kusambut suka cita. Kami pun berjalan denhan rombongan SAR yang sdang mencari pendaki yang hilang. Rupanya hujan semalam yang deras merupakan pertanda untuk lebih berhati-hati. Ada pendaki yang tersesat mencari tempat untuk berteduh dan hingga saat ini belum diketemukan.Lama-kelamaan jas hujan ini malah menyusahkanku bergerak. Hujan juga tinggal gerimis, tak sederas biasanya. Aku ingin duduk dan makan. Tapi teman-teman baruku ini menyemangatiku. Ayo terus bergerak Puspa, sudah dekat. Tak ada sinyal, aku tak tahu apakah pasanganku sudah bergerak menyusulku. Aku memutuskan untuk menunggunya di puncak.Aku tahu sebentar lagi kami akan tiba di puncak. Aku ingat pemandangan ini. Aku ingin perasaan ini. Sebentar lagi kami akan tiba di puncak Kawah Ijen.Jalan menjadi cukup datar enak untuk berjalan. Dan, astaga sinar matahari tiba. Cuaca ternyata terang di puncak. Bekas hujan tidak ada, seolah-olah hujan di bawah tak nyata. Aku bersorak lega. Akhirnya aku tiba di puncak.Dua kali ke Kawah Ijen. Tempatnya sama, suasananya berbeda. Di puncak, perasaanku lebih lega daripada pada saat kunjunganku pertama. Usahanya lebih berat pada saat berkawan hujan.Panorama Kawah Ijen berbeda pada saat aku ke sini pada cuaca cerah. Di sana sini nampak hijau. Suasana ini, kegembiraan ini membuatku ingin bersorak keras. Hai aku kembali lagi ke sini. Aku gembira berada di sini kembali.Tentang PegipegiOh ya apakah Kalian tahu tentang Pegipegi? Wah kalau yang suka jalan tentu kenal dengan situs travel ini. Situs ini menawarkan kemudahan dalam mencari tempat penginapan, tiket pesawat, dan tiket kereta api. Di situs ini selain banyak promo dan mudah dalam memesan akomodasi, juga banyak tips-tips seputar traveling. Nama fiturnya adalah Travel Tips.Yang menarik dari Travel Tips ini konten-kontennya lengkap tentang seputar perjalanan. Jadinya ada konten kuliner, tips perjalanan, even dan festival, tempat wisata dan hotel yang direkomendasikan dan sebagainya. Konten-kontennya juga rajin dimutakhirkan.Kalau Kalian menyukai dunia traveling, bisa menambah wawasan dengan membaca Travel Tips dari Pegipegi.#PegiPegiYuk #JelajahIndonesiamu @pegi_pegi
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol