Yang Beda dari Pesta Pernikahan di Qatar
Kamis, 27 Sep 2018 12:01 WIB
Sugeng R. Bralink
Jakarta - Pesta pernikahan di negara-negara Timur Tengah tentu saja berbeda dengan resepsi pernikahan di Indonesia. Setidaknya ada 6 hal yang berbeda, apa saja?Beberapa hari yang lalu, saya diajak oleh seorang kawan sesama Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk menghadiri undangan resepsi pernikahan di Qatar. Yang mengundang adalah temennya temen saya. Beliau ini adalah Warga Negara asli negeri Qatar, yang biasa disebut dengan Qatari. Malam itu, adik kandungnya sedang berbahagia menggelar resepsi pernikahan.Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Itulah peribahasa lama yang tak pernah lekang tergerus zaman. Peribahasa tersebut mengandung makna bahwa tiap-tiap negeri atau bangsa memiliki adat istiadatnya tersendiri.Di Indonesia, beragam cara orang dalam menggelar sebuah resepsi pernikahan. Begitu pula di Qatar, negeri kecil nan kaya minyak dan gas yang mayoritas penduduk lokalnya beragama Islam, mempunyai adat tersendiri. Paling tidak ada 6 hal yang berbeda dalam prosesi resepsi pernikahan di Qatar dibandingkan dengan gelaran resepsi pernikahan di Nusantara.1. Resepsi Mempelai Pria dan Wanita TerpisahDi Qatar, mempelai pria dan wanita mengadakan resepsi di tempat terpisah. Terkadang terpisah tempatnya saja, namun terkadang terpisah tempat dan waktunya. Malam itu, tamu yang hadir laki-laki semua. Tak ada satupun perempuan yang terlihat.Hal ini tentu berbeda dengan apa yang menjadi adat kebiasaan resepsi pernikahan di Indonesia, dimana mempelai pria dan wanita akan berada di Gedung yang sama di tempat digelarnya resepsi.Dalam istilah jawanya, mempelai pria dan wanita akan ditandur menjadi sepasang penganten. Menerima ucapan selamat dan doa dari seluruh undangan yang hadir.2. Tempat Resepsi GratisPada jaman dulu, gelaran resepsi pernikahan diadakan di tenda khusus yang didirikan di tanah lapang (gurun). Ketika musim panas, mesin pendingin ruangan portable pun harus diangkut ke padang gurun. Sebaliknya ketika musim dingin tiba, maka perlu alat-alat pemanas ruangan (heater).Sejak beberapa tahun terakhir, pihak Pemerintah Qatar telah memiliki wedding complex yang didalamnya terdapat 5 gedung seremoni (ceremonial halls) yang dikhususkan untuk penduduk Qatari.Yang menarik, untuk memakai Gedung yang berada di Al Ruffa Street ini warga Qatari tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. Dengan catatan, mereka harus melakukan booking 6 bulan sebelum hari H dan harus booking satu tahun sebelumnya jika ingin memilih hari di akhir pekan (Jumat atau Sabtu).Biaya Gratis tersebut hanya untuk sewa gedungnya saja. Biaya sajian makan minum, dokumentasi dan dekorasi menjadi tanggungan mempelai.3. Tidak Ada Amplop Kondangan maupun KadoAmplop dan Kado merupakan dua barang yang melekat dengan yang namanya resepsi pernikahan di tanah air. Pihak organizer resepsi pernikahan biasanya menyediakan kotak besar untuk menampung amplop kondangan dari para tamu.Beda di Indonesia, beda di Qatar. Di Negeri tuan rumah Piala Dunia 2022 ini, tamu yang hadir tak perlu pusing-pusing dengan dompet yang lagi bokek karena di sini tak menerima amplop kondangan.Tamu yang hadir cukup mengucapkan selamat dan doa kepada mempelai dan menyiapkan perut kosong untuk menyantap hidangan yang ada.4. Pakaian Serba PutihGamis berwarna putih adalah pakaian khas para pria di Timur Tengah. Yang tua maupun yang muda. Sementara untuk para wanita memakai gamis berwarna hitam (abaya). Maka tidak heran jika malam itu, semua yang hadir memakai gamis putih. Terkecuali kami para tamu yang bukan Qatari, kami memakai pakaian khas kami masing-masing. Kami memakai pakaian batik, pakaian khas Indonesia.5. Tarian Tradisional ArabTamu yang hadir (khususnya orang-orang Qatari) meluapkan kegembiraan sambil menari tarian tradisional Arab. Tarian yang kabarnya sudah ada sejak jaman dahulu kala. Gerakan tarinya tak begitu rumit.Tamu yang hadir berdiri berjejer, bergandengan tangan, sambil menggerakan kakinya ke depan dan kebelakang. Terkadang ada juga yang menari sambil memegang pedang. Mengacung-acungkan pedang ke depan dan ke atas.6. Sajian Nasi Kambing dan OntaSajian khasnya ada minuman kopi arab (qahwa) yang rasanya pahit, karena memang tak pakai gula. Manisnya sambil makan kurma muda (ruthob) atau kue manis (halawat) khas Arab.Hidangan penutup resepsi, disajikan nasi kambing dan nasi unta yang disajikan dalam nampan berukuran besar. Nampan tersebut ditaruh di atas meja dan dimakan beramai-ramai, 6-7 orang makan bareng.Itulah sekilas cerita Pekerja Migran Indonesia ketika menghadiri resepsi pernikahan ala arab di Qatar. Unik dan menarik.Itulah budaya Arab, yang perlu dilestarikan. Begitu juga budaya Indonesia yang harus dibanggakan dan dilestarikan sepanjang waktu.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour