Pelabuhan Waisai di Raja Ampat yang Menyambut Hangat
Jumat, 20 Apr 2018 10:14 WIB

Andromeda Noholo
Jakarta - Setelah sehari penuh menempuh perjalanan udara dan laut, akhirnya kami tiba di Pelabuhan Waisai. Pintu gerbang Raja Ampat yang menyambut kami dengan hangat."Ibu tunggu saja disitu, nanti saya jemput di atas kapal," ujar tour guide kami melalui telepon genggam. Saya dan tim #tiketkemanapun lainnya kembali duduk santai, membiarkan orang lain bersesakan keluar dari kapal.Mukhsin, tour guide kami, datang dengan dua orang temannya untuk membawa barang kami ke mobil. Tidak lupa juga dia menyapa kami dengan salam dan senyum yang lebar. Spesial sekali rasanya.Setiap orang yang kami temui di sini sangat ramah. Mereka seperti sudah sangat paham bagaimana memperlakukan para wisatawan."Saya sudah sekitar delapan tahun menjadi guide di sini," jelas Mukhsin.Mukhsin menerangkan bahwa mayoritas warga Kabupaten Raja Ampat adalah pendatang. Baik pendatang yang merupakan suku asli Papua dari Kota Sorong, maupun pendatang dari luar Papua.Mereka didatangkan ketika pemekaran Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2002 silam. Pendatang merupakan orang-orang yang berkomitmen untuk menjalankan aktivitas keseharian di Raja Ampat.Selain para pendatang, ada juga penduduk asli yang tersebar di antara 160 pulau di kabupaten ini. Para penduduk asli dan pendatang pun sadar, bahwa pariwisata adalah salah satu aspek terbesar yang menunjang hidup mereka. Pantas saja mereka begitu luar biasa dalam melayani tamu.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!