Tana Toraja, Beragamnya Sejarah dan Budaya Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tana Toraja, Beragamnya Sejarah dan Budaya Indonesia

Windra Aristiana - detikTravel
Kamis, 03 Mei 2018 15:19 WIB
loading...
Windra Aristiana
Tujuan pertama saya saat berada di Toraja adalah Kete Kesu
Makam diatas tebing yang bisa kita lihat dengan menaiki tangga
Penampakan tebing yang digunakan untuk memakamkan jenazah
Turis asing ini sedang mencoba pakaian adat
Beli oleh-oleh?? Boneka-boneka adat ini bisa jadi salah satunya
Tana Toraja, Beragamnya Sejarah dan Budaya Indonesia
Tana Toraja, Beragamnya Sejarah dan Budaya Indonesia
Tana Toraja, Beragamnya Sejarah dan Budaya Indonesia
Tana Toraja, Beragamnya Sejarah dan Budaya Indonesia
Tana Toraja, Beragamnya Sejarah dan Budaya Indonesia
Jakarta - Kalau hobi menjelajahi budaya Indonesia, artinya traveler harus datang ke sini. Yuk jalan-jalan ke Tana Toraja!Menjelajah tempat-tempat wisata dan bersejarah di Indoneia adalah hobi saya. Karena dari situ saya bisa belajar tentang beragamnya budaya yang ada di Indonesia. Belum lama ini saya melakukan perjalanan ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Yapss.. disana terdapat salah satu suku yang dulu hanya saya pelajari dari buku pelajaran semasa SMP dan kini bisa saya datangi langsung. Suku yang terkenal dengan upacara kematiannya ini memang menyimpan keunikan tersendiri. Apalagi situs budaya dan sejarah yang satu ini memang sudah diakui dunia.Β Salah satu upacara kematian yang terkenal dari Toraja adalah Rambu Solo. Melalui upacara Rambu Solo inilah bisa kalian saksikan bahwa masyarakat Tana Toraja sangat menghormati leluhurnya. Upacara adat ini dilakukan dengan beberapa tahap. Di setiap tahapan tersebut terdapat nilai-nilai kebudayaan yang sampai sekarang masih dipertahankan oleh masyarakat Tana Toraja. Karena upacara ini memerlukan biaya yang sangat besar, bagi sebagian masyarakat kadang harus menabung dulu sampai bertahun-tahun.Jadi jika ada kematian dan belum dilakukan upacara rambu solo ini berarti orang yang meninggal masih dianggap hidup tapi dalam kondisi sakit. Jenazah akan disimpan diruangan khusus dan menjadi satu rumah dengan sanak saudara yang masih hidup. Dan diperjalanan saya kemarin, saya sempat menjumpai satu keluarga yang masih menyimpan jenazah dirumahnya loh, agak merinding juga sih, karena jenazah sudah disimpan satu tahun.Keunikan selanjutnya adalah cara masyarakat Toraja ini dalam memakamkan jenazah. Mereka akan menyimpan jenazah-jenazah tersebut dalam goa atau dalam batu tebing yang sudah dipahat. Jangan bertanya kenapa bisa nggak bau ya? Jelas mereka memakai ramuan yang mereka racik secara alami, namun seiring berjalannya waktu masyarakat mulai memakai bahan kimia dalam mengawetkan jenazah keluarganya.Ada beberapa alasan Masyarakat Toraja memakamkan keluarganya di batu. Yang pertama, karena lahan di Toraja sempit dan sebagian besar masyarakatnya adalah petani, nanti lama-lama tanah bisa abis buat makam. Kedua, karena masyarakat Toraja adalah suku yang saling mengasihi satu sama lain, mereka akan merasa selalu dekat ketika bisa melihat wujud dari jenazah saudara mereka yang sudah meninggal. Ketiga, masyarakat Toraja beranggapan memakamkan jenazah dalam goa atau tebing batu akan aman dari gangguan hewan pemangsa.KeteÒ€ℒ Kesu adalah destinasi saya selanjutnya. Ya, di desa wisata ini, kalian bisa belajar sejarah tentang Tana Toraja, mulai dari bangunan khas yang biasa di sebut tongkonan serta area pemakaman yang menggantungkan peti-peti di dinding tebing. Jangan kaget kalo kesini banyak wisatawan asing, karena mereka sangat antusias mengikuti alur penjelasan dari guide lokal tentang sejarah Toraja.Karena sebagian besar masyarakat Toraja beragama Kristen, mereka sangat suka menyantap babi. Hampir di setiap warung yang ada di pinggir jalan menjual masakan babi. Jadi buat kalian yang muslim harus hati-hati memilih makanan saat di Toraja.Jangan segan untuk bertanya kepada pemilik warung tentang makanan yang mereka jual, karena mereka akan dengan senang hati menjawab jujur kok. Ouh iya, hati-hati juga karena di sana banyak sekali anjing. Dan selama saya berkeliling saya hanya menemukan satu masjid disana. Tepatnya di Rantepao.Buat kalian yang suka solo traveling, Tana Toraja ini adalah salah satu rekomendasi dari saya. Dari Makassar kalian bisa naik bis jurusan Makassar-Toraja di terminal Daya Makassar. Pilih saja bis malam yang akan berangkat sekitar 20.00 WITA, karena kalian akan menghemat waktu dan uang untuk menginap.Harga bisnya pun bervariasi tinggal menyesuaikan budget saja. Kalian akan tiba di tujuan akhir atau Rantepao pada pukul 06.00 WITA. Setelah turun naik aja becak motor ke Lapangan Bakti, jaraknya hanya sekitar 200 meter. Nah di situ kalian bisa menyewa motor untuk berkeliling seharian. Jangan lupa juga untuk meminta peta Toraja supaya kalian nggak nyasar ya, karena kadang GPS tidak berfungsi di area ini. Informasi gratis tentang tempat wisata bisa kalian dapetin juga di tempat sewa motor.Jika kalian hanya mempunyai waktu satu hari, malamnya kalian bisa langsung balik ke Makassar pada pukul 20.00 WITA. Namun jika ingin bermalam dan paginya lanjut menjelajahi Tana Toraja, kalian bisa menginap di homestay yang harganya murah.Jadi tunggu apalagi? yuk jelajahi lebih dalam lagi eksotika tanah Toraja!Β 
Hide Ads